Konflik dan Perubahan Iklim Sebabkan Ratusan Juta Orang Kelaparan

70 persen penduduk Gaza utara hadapi bencana kelaparan

Jakarta, IDN Times - Laporan terbaru Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO) menyebutkan, konflik dan perubahan iklim telah membuat ratusan juta orang menderita kelaparan.

Laporan yang diterbitkan pada Rabu (24/4/2024) menyoroti 281,6 juta orang atau 21,5 persen populasi yang dianalisis pada 2023, menghadapi ketidakamanan akut di 59 negara dan wilayah yang mengalami krisis pangan.

Sekitar 60 persen anak-anak yang mengalami kekurangan gizi akut tinggal di 10 negara yang menghadapi kerawanan pangan akut tinggi. Kelaparan yang mengancam, dapat menyebabkan kematian yang meluas.

1. Sekitar 70 persen penduduk Gaza utara hadapi bencana kelaparan

Konflik dan Perubahan Iklim Sebabkan Ratusan Juta Orang Kelaparanilustrasi dampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Laporan yang berjudul Global Report on Food Crisis 2024 itu telah secara khusus menyoroti beberapa wilayah di dunia, salah satunya di Gaza. Wilayah tersebut kini mengalami krisis pangan terparah dalam sejarah pelaporannya.

"Situasi di Gaza sangat mengkhawatirkan. Kita semua tahu bahwa kita semakin dekat dengan situasi kelaparan," kata Gian Carlo Cirri, Direktur FAO, dikutip dari VOA News.

"Malnutrisi pada anak-anak sedang menyebar. Kami memperkirakan 30 persen anak-anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut atau kurus dan 70 persen penduduk di wilayah Utara menghadapi bencana kelaparan," tambahnya.

Bahkan dalam enam minggu ke depan, diperkirakan kerawanan pangan, kekurangan gizi dan kematian akan terjadi. Warga Gaza tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan paling dasar.

"Israel perlu memberikan akses tanpa hambatan ke Gaza utara dan selatan untuk membalikkan kemerosotan situasi pangan dan mencegah hilangnya nyawa akibat kelaparan, kekurangan gizi akut, dan wabah penyakit," kata Courtney Blake, penasihat kemanusiaan senior untuk Misi Amerika Serikat (AS) di Jenewa.

Baca Juga: Pimpinan Hamas Yahya Sinwar Disebut Keluar dari Persembunyian di Gaza

2. Konflik dan iklim mendorong kelaparan lebih lanjut

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, iklim dan konflik adalah penyebab utama kerawanan pangan akut hampir 174 juta orang pada 2022. Ketika konflik terjadi, kelaparan merajalela.

Dilansir dari laman resmi PBB, Guterres mencontohkan konflik satu dekade di Suriah membuat hampir 13 juta orang tidur dalam keadaan lapar. Di Myanmar, konflik menghambat upaya mengakhiri kelaparan.

Ancaman kekeringan di Terusan Panama dan kekerasan di Laut Merah membuat rantai pasokan pangan menjadi kacau. Perubahan iklim, degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati juga disebut memperburuk konflik dan berkontribusi terhadap kerawanan global.

"Tidak ada ketahanan pangan tanpa perdamaian, dan tidak ada perdamaian tanpa ketahanan pangan," kata Beth Bechdol, Wakil Direktur Jenderal FAO.

3. Sekitar 36 juta orang di 39 negara menghadapi tingkat darurat kerawanan pangan akut

Konflik dan Perubahan Iklim Sebabkan Ratusan Juta Orang KelaparanIlustrasi (Unsplash.com/Stephen Olatunde)

Ada lima negara dengan jumlah penduduk terbesar yang menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi, yakni Republik Demokratik Kongo, Nigeria, Sudan, Afghanistan dan Etiopia.

Untuk Palestina, Sudan Selatan, Yaman, Suriah dan Haiti adalah negara dengan penduduk terbanyak yang sebagian besar menghadapi kelaparan yang tinggi.

Dilansir UN News, di Sudan 20,3 juta orang atau 42 persen populasi, berjuang untuk mendapat makanan yang cukup pada tahun lalu. Konflik di negara itu meletus pada April 2023.

Sudan Selatan, Burkina Faso, Somalia dan Mali kemungkinan besar juga akan mengalami tingkat kerawanan pangan terburuk

Dibandingkan tahun 2022, pada 2023 terjadi kenaikan empat persen di mana sekitar 36 juta orang di 39 negara menghadapi tingkat darurat kerawanan pangan akut. Lebih dari sepertiganya berada di Sudan dan Afghanistan.

Baca Juga: Rusia Veto Resolusi PBB Terkait Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya