Krimea Diserang, Putin: Serangan Balasan ke Ukraina Akan Lebih Sadis!

AS yang marah janjikan pertahanan udara canggih ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Meledaknya jembatan Krimea yang terhubung ke Rusia, pada Sabtu (8/10/2022), telah mengejutkan banyak pihak, khususnya Moskow. Itu merupakan jembatan kebanggaan yang dibangun usai Rusia berhasil mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, berjanji akan menanggapi serangan Ukraina dengan lebih berat dan menyakitkan. Ancaman itu disampaikan pada pertemuan Dewan Keamanan yang disiarkan televisi Rusia.

1. Serangan balasan ke Ukraina akan menyakitkan

Krimea Diserang, Putin: Serangan Balasan ke Ukraina Akan Lebih Sadis!Presiden Rusia, Vladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

Serangan balik Kiev sejak September telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia yang menduduki beberapa wilayah Ukraina. Bahkan, jembatan utama penghubung Krimea-Rusia juga mengalami kerusakan, yang diduga dilakukan Ukraina.

Jembatan tersebut, selain secara simbolis menjadi kebanggaan Rusia, juga menjadi jalur utama pengiriman logistik pasukan Rusia dari Krasnodar menuju Krimea dan Ukraina bagian selatan.

"Tidak mungkin membiarkan (serangan Ukraina) tidak terbalas. Jika upaya serangan teroris terus berlanjut, tanggapan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman," kata Putin dikutip dari Al Jazeera.

Putin juga mengatakan, Rusia akan melakukan serangan besar-besaran dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi pada sumber energi, komando militer, dan fasilitas komunikasi di Ukraina.

Baca Juga: Presiden Putin Tuduh Ukraina Dalangi Ledakan di Jembatan Krimea 

2. Kebrutalan total pasukan Rusia

Krimea Diserang, Putin: Serangan Balasan ke Ukraina Akan Lebih Sadis!Presiden AS, Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian meluncurkan serangan dengan target yang luas ke Ukraina. Ibu kota Kiev dihantam beberapa rudal Rusia pada Senin (10/10/2022) pagi.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan puluhan rudal dan drone Rusia buatan Iran telah menargetkan puluhan wilayahnya. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina menjelaskan, dari 75 rudal Rusia yang ditembakkan, 41 di antaranya berhasil dinetralkan.

Melansir Associated Press, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam serangan tersebut. Dia menggambarkan aksi Moskow sebagai tindakan yang brutal.  

"Amerika Serikat mengutuk keras serangan rudal Rusia hari ini di seluruh Ukraina, termasuk di Kiev. Serangan ini membunuh dan melukai warga sipil dan menghancurkan target tanpa tujuan militer. Mereka sekali lagi menunjukkan kebrutalan perang ilegal Putin terhadap rakyat Ukraina," kata pernyataan Gedung Putih.

3. Biden kecam serangan Rusia dan janjikan sistem pertahanan udara ke Ukraina

Joe Biden segera mengadakan pembicaraan telepon dengan Zelenskyy. Dalam pembicaraan tersebut, Biden mengatakan Washington akan terus membantu keamanan Ukraina, termasuk memasok sistem pertahanan udara canggih.

"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih. Dia (Biden) juga menggarisbawahi keterlibatannya yang berkelanjutan dengan sekutu dan mitra untuk terus membebankan biaya (kerugian) pada Rusia," kata Gedung Putih dikutip dari Tass.

Hujan rudal dan serangan drone bunuh diri Rusia buatan Iran telah menciptakan kerusakan di banyak tempat di Ukraina. Beberapa serangan terjadi saat jam sibuk pagi hari.

Baca Juga: Ukraina Janji Balas Serangan Rusia di 8 Wilayah

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya