Kyrgyzstan-Tajikistan Bentrok, Satu Tewas Puluhan Terluka

Bentrokan disebabkan pemblokiran jalan ke daerah sengketa

Jakarta, IDN Times - Dua negara Asia Tengah bekas pecahan Soviet, yakni Kyrgyzstan dan Tajikistan, terlibat bentrokan di perbatasan pada 27 Januari 2022. Akibat bentrokan tersebut, sejauh ini dikabarkan satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Ribuan penduduk desa di dekat perbatasan dua negara telah dievakuasi sebagai langkah pencegahan jika bentrokan membesar.

Dua negara tersebut adalah anggota CSTO (Collective Security Treaty Organization) yang dipimpin oleh Rusia. Sekjen CSTO Stanislav Zas meminta untuk menghentikan segera bentrokan dan dilakukan gencatan senjata.

1. Bentrokan karena jalan ke daerah sengketa diblokir

Kyrgyzstan-Tajikistan Bentrok, Satu Tewas Puluhan Terlukailustrasi (Pexels.com/Antonio Prado)

Sejak runtuhnya Soviet, negara-negara di Asia Tengah yang kemudian memerdekakan diri, kerap bersitegang tentang daerah perbatasan yang disengketakan. Di daerah lembah Ferghana, perbatasan yang rumit mempertemukan Tajikistan, Kyrgyzstan, dan Uzbekistan.

Bentrokan yang baru saja terjadi kali ini melibatkan penjaga perbatasan dan penduduk sipil Kyrgyz dan Tajik. Dua belah pihak saling menuduh tentang siapa pihak yang pertama kali melepaskan tembakan.

Dilansir RFERL, dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Tajikistan, pihak Kyrgyzstan yang lebih dulu menembaki penduduk, kendaraan dan fasilitas milik Tajik. 

Sedangkan Kyrgyzstan menuduh bahwa warga Tajik memblokir jalan yang melintasi daerah perbatasan yang disengketakan. Penjaga perbatasan dua negara berhasil membuka jalan namun "sisi Tajik melepaskan tembakan dari mortir dan peluncur granat."

Juru bicara Tajikistan Zubaidullo Shamodov menuduh bahwa pemblokiran jalanan itu dilakukan oleh pihak Kyrgyzstan. Daerah perbatasan yang disengketakan tersebut dikenal sebagai Tort-Kocho.

2. Satu orang tewas dan puluhan terluka

Masalah blokir jalan itu kemudian membesar menjadi baku tembak di antara penjaga perbatasan dua negara. Sejauh ini belum ada rincian yang pasti berapa tepatnya korban akibat bentrokan yang sudah mereda tersebut.

Namun dalam informasi yang didapatkan oleh Al Jazeera, pihak Tajikistan mengatakan satu warga sipil tewas dan 17 penjaga perbatasan dan beberapa warga sipil terluka.

Dari pihak Kyrgyzstan, Kementrian Kesehatan negara tersebut menjelaskan tujuh orang terluka dan mereka di bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Satu dari tujuh orang itu menderita luka tembak. 

Dalam penjelasan pihak berwenang Kyrgyz, kedua belah pihak sebelumnya telah menyetujui gencatan senjata sekitar tengah malam. Tapi entah mengapa baku tembak itu kembali terjadi 10 menit kemudian.

Ularbek Sharsheyev Kepala Dinas Perbatasan Kyrgyz mengatakan "(Tajikistan) terus mendorong peralatan dan personel militer berat menuju perbatasan."

Sampai saat ini belum ada kejelasan siapa yang memulai serangan terlebih dulu. Pejaga perbatasan Tajikistan menjelaskan bahwa prajuritnya membela warga sipil dari pihak Kyrgyz yang melepaskan tembakan terlebih dahulu.

Baca Juga: Tajikistan: Negara Pegunungan Penghasil Kapas

3. CSTO pimpinan Rusia siap membantu selesaikan konflik

Kyrgyzstan-Tajikistan Bentrok, Satu Tewas Puluhan TerlukaSekjen CSTO Stanislav Zas (Twitter.com/CSTO_ОДКБ)

Pengaruh Rusia di bekas pecahan negara Soviet masih sangat kuat, terutama untuk negara-negara di Asia Tengah. Begitu juga dengan Kyrgyzstan dan Tajikistan, dua negara itu menjadi tuan rumah pangkalan militer Rusia.

Selain itu, dua negara juga memiliki hubungan erat dengan Moskow. Tapi sekitar 900 kilometer perbatasan darat Kyrgyz-Tajik, hanya sedikit yang dibangun dengan konstruksi pembatas. Dua negara sering bersitegang untuk daerah yang disengketakan.

Baik itu Kyrgyzstan dan Tajikistan adalah anggota dari organisasi CSTO yang dipimpin oleh Rusia. Sekjen CSTO Stanislav Zas, menurut Reuters, menyerukan gencatan senjata segera di perbatasan tersebut.

Zas mengatakan "konfrontasi bersenjata di perbatasan Tajik-Kyrgyz harus segera dihentikan." Zas disebut telah melakukan pembicaraan telepon dengan pejabat keamanan senior dua negara yang terlibat bentrok. Dia juga siap membantu menyelesaikan konflik.

Kyrgyz dan Tajik telah beberapa kali terlibat bentrokan di perbatasan yang disengketakan. Dilansir Associated Press, pada tahun 2021 lalu dua negara juga terlibat bentrok dengan korban jiwa sebanyak 55 orang dari dua belah pihak. Masalah utamanya adalah sengketa hak air dan pemasangan kamera pengintai oleh Tajikistan.

Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar di Tajikistan 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya