Menlu Arab Saudi Kunjungi Iran, Bahas Keamanan Regional

Saudi-Iran juga perkuat kerja sama ekonomi

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, mengunjungi Iran pada Sabtu (17/6/2023). Dia tiba di Teheran disambut oleh mitranya, Hossein Amirabdollahian. Kunjungan menandai perbaikan hubungan bilateral usai tujuh tahun keduanya mengalami keretakan diplomatik.

Pangeran Faisal akan meresmikan kedutaan Saudi di Iran. Kedua negara juga membicarakan kerja sama bilateral dan membahas keamanan regional.

Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016. Kedua negara terlibat ketegangan hubungan selama bertahun-tahun. Bahkan keduanya juga mendukung dua pihak berlawanan yang berperang di Yaman. Saudi dan Iran berbaikan atas mediasi China.

Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Pangeran MBS Kunjungi Prancis, Bahas Bilateral

1. Keamanan regional jadi pembahasan menonjol

Menlu Arab Saudi Kunjungi Iran, Bahas Keamanan RegionalMenteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan (Twitter.com/MFA of Ukraine)

Usai Pangeran Farhan dan Amirabdollahian bertemu, mereka melakukan konferensi pers bersama. Mereka mengatakan dengan kembalinya pemulihan hubungan diplomatik, kedua negara akan memperkuat kerja sama di berbagai bidang, khususnya keamanan regional.

"Saya ingin menunjukkan pentingnya kerja sama antara kedua negara mengenai keamanan regional, terutama keamanan navigasi maritim dan perairan," kata Pangeran Faisal dikutip dari Detusche Welle.

Amirabdollahian, di sisi lain, mengatakan bahwa keamanan regional hanya dapat dijamin oleh aktor regional tanpa mengandalkan campur tangan eksternal.

"Hubungan kami didasarkan pada landasan yang jelas untuk saling menghormati dan menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan non-campur tangan dalam urusan dalam negeri," jelas Pangeran Faisal.

Baca Juga: Iran Pamerkan Rudal Balistik Hipersonik Pertamanya 

2. Israel satu-satunya musuh Islam, kata Presiden Iran

Pada Sabtu malam, Pangeran Faisal melakukan pertemuan dengan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, yang baru saja pulang dari turnya ke beberapa negara di Amerika Latin. Raisi, menurut Associated Press, menyambut baik kembalinya hubungan antara Teheran dan Riyadh.

Presiden Raisi juga mengatakan bahwa satu-satunya musuh umat Islam adalah rezim Zionis, mengacu pada Israel. Dia melanjutkan, normalisasi hubungan dengan Israel menjadi masalah keamanan serta bertentangan dengan keinginan komunitas muslim.

Pada 2020, atas dasar mediasi Amerika Serikat (AS), Israel melakukan normalisasi hungan dengan empat negara Arab. Ini termasuk Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA).

Baca Juga: Iran dan Saudi Minat Gabung, Negara BRICS Bahas di Pertemuan Afsel

3. Stabilitas kawasan untuk kepentingan ekonomi jangka panjang

Menlu Arab Saudi Kunjungi Iran, Bahas Keamanan RegionalPangeran Faisal bin Farhan dan Presiden Iran Ebrahim Raisi (Twitter.com/Foreign Ministry)

Pembicaraan antara Pangeran Faisal dan Amirabdollahian yang lebih menonjol adalah masalah keamanan regional. Tapi keduanya mengatakan bahwa pembicaraan lain seperti kerja sama ekonomi juga dilakukan.

Dilansir Al Jazeera, Amirabdollahian membahas berbagai masalah dengan Pangeran Faisal seperti hubungan perdagangan, investasi bersama dan mengakomodasi peziarah Saudi yang mungkin tertarik berkunjung ke Iran.

Pemulihan hubungan dua negara itu, oleh pengamat dilihat tidak hanya bersifat politis, tetapi juga diharapkan akan berdampak pada aspek ekonomi. Iran disebut berharap meningkatkan perdagangan dengan Saudi mencapai 1 miliar dolar (Rp14,9 triliun) per tahun. Saat ini, Iran mendapatkan sekitar 15 juta dolar (Rp224 miliar).

"Saya pikir apa yang akan didapat Saudi dari ini adalah bahwa mereka menginginkan stabilitas di kawasan untuk mulai membangun proyek dan visi ekonomi yang dimiliki negara. Saya pikir mereka menyadari bahwa proyek ekonomi yang sangat tinggi dan ambisius ini tidak dapat diperoleh di wilayah yang tidak stabil," kata Abdulaziz Alghashian, peneliti kebijakan luar negeri Saudi di Lancaster University, Inggris.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya