Lagi, Parlemen Jerman Tolak Kirim Rudal Taurus ke Ukraina

Kanselir Scholz tidak mau terlibat langsung dalam konflik

Jakarta, IDN Times - Anggota parlemen Jerman (Bundestag) kembali menolak seruan untuk mengirim rudal Taurus ke Ukraina. Penolakan itu terjadi pada Kamis (14/3/2024), sehari setelah Kanselir Olaf Scholz juga menolak untuk memasok senjata tersebut.

Taurus adalah rudal jelajah jarak jauh buatan Jerman. Oposisi berusaha menekan agar pemerintahan Scholz mau mengirim senjata tersebut. Namun, 490 orang anggota Bundestag tetap menolak dan hanya 190 orang yang mendukung. Lima anggota memilih abstain.

1. Posisi Sholz membuat frustrasi oposisi dan rekan koalisi

Lagi, Parlemen Jerman Tolak Kirim Rudal Taurus ke UkrainaKanselir Jerman Olaf Scholz (Twitter.com/ Bundeskanzler Olaf Scholz)

Penolakan Bundestag pada Kamis (14/3/2024) adalah yang ketiga kalinya tahun ini. Oposisi yang dimotori oleh partai CDU menyerukan agar senjata jarak jauh itu segera dikerahkan, mengingat pasukan Rusia berhasil meraih kemajuan di Ukraina.

Dilansir Associated Press, Jerman adalah pemasok bantuan militer terbesar kedua ke Ukraina setelah Amerika Serikat (AS). Namun Scholz tetap tidak mengizinkan untuk mengirim rudal Taurus meski terus mendapatkan desakan.

Pendirian Scholz itu telah membuat frutrasi oposisi, dan sebagian kelompok koalisi pemerintahannya sendiri. Anggota Bundestag dari Partai Hijau, mitra koalisi Scholz, mendukung pengiriman Taurus.

"Keraguan dan penundaan (pengiriman Taurus) pada akhirnya juga dapat berkontribusi pada eskalasi," kata Agnieszka Brugger, anggota Partai Hijau.

Baca Juga: Rusia Larang Masuk Lebih dari 300 Pejabat Negara Baltik

2. Mengoperasikan rudal Taurus membutuhkan tentara Jerman

Taurus adalah salah satu rudal buatan Jerman yang memiliki jangkauan hingga 500 kilometer. Secara teori, rudal dapat digunakan Ukraina terhadap sasaran yang jauh di dalam wilayah Rusia.

Dilansir DPA, alasan utama Scholz menolak mengirim Taurus karena mungkin bisa menyeret Jerman langsung ke dalam konflik dengan Rusia.

"Kehati-hatian bukanlah sesuatu yang dapat digolongkan sebagai kelemahan, seperti yang dilakukan sebagian orang, namun kehati-hatian adalah hak warga negara ini," katanya.

Scholz juga berpendapat, mengoperasikan rudal Taurus perlu melibatkan tentara Jerman untuk penargetan dan tugas lainnya. Oleh karena itu, dia tidak ingin pasukannya terlibat langsung dalam konflik Ukraina-Rusia.

""Itu adalah garis yang saya sebagai kanselir tidak ingin (saya) lewati," ujarnya.

3. Keistimewaan rudal Taurus

Lagi, Parlemen Jerman Tolak Kirim Rudal Taurus ke Ukrainailustrasi rudal Taurus (youtube.com/WELT Documentary)

Rudal Taurus dianggap sebagai salah satu sistem senjata paling modern angkatan bersenjata Jerman (Bundeswehr). Rudal bisa ditembakkan dari udara dan bergerak dengan kecepatan suara.

Dilansir Deutsche Welle, kemampuan lainnya adalah Taurus dapat terbang pada ketinggian hanya 35 meter sehingga hampir tidak mungkin dideteksi oleh sistem radar. Rudal tersebut juga bisa mengukur dan mengevaluasi kembali posisinya untuk menyerang target.

Keistimewaan Taurus tidak hanya itu saja, tetapi rudal ini dapat menembus bunker musuh. Sebelum hulu ledak utama meledak, sebuah muatan peledak lapisan bisa menghancurkan dinding luar bunker terlebih dahulu.

Ini membuat Taurus dapat menembus beberapa lantai bunker sekaligus, sebelum hulu ledak utama menghancurkan targetnya.

Baca Juga: Putin Peringatkan Barat: Rusia Siap Perang Nuklir Jika Merasa Terancam

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya