PBB: 450 Ribu Orang Tinggalkan Rafah dalam Seminggu

PBB terkejut meningkatnya operasi Rafah oleh Israel

Jakarta, IDN Times - Badang Pengungsi PBB di Palestina (UNRWA) mengatakan, serangan Israel yang terus berlanjut di Rafah telah memaksa hampir 450 ribu orang meninggalkan kota tersebut. Sebelum Israel menyerang, setidaknya sekitar 1,1 juta warga Palestina berlindung di Rafah.

Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan, pasukan Israel juga melanjutkan perangnya melawan Hamas di Gaza utara. Israel mengeluarkan perintah evakuasi pada Sabtu dan telah membuat ratusan ribu orang lagi mengungsi.

1. Warga yang melarikan diri dari serangan Israel mengalami kelaparan

PBB: 450 Ribu Orang Tinggalkan Rafah dalam Seminggudampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNDP Palestine)

Menurut PBB, tidak ada makanan yang memasuki dua penyeberangan perbatasan utama di Gaza selatan selama seminggu terakhir. Sekitar satu juta warga Palestina menghadapi tingkat kelaparan parah.

Dilansir Associated Press, pasukan Israel mendesak masuk ke Rafah, yang mereka gambarkan sebagai benteng terakhir Hamas. Ini memaksa ratusan ribu orang melarikan diri.

"Orang-orang terus-menerus menghadapi kelelahan, kelaparan, dan ketakutan. Tidak ada tempat yang aman. #gencatan senjata segera adalah satu-satunya harapan," kata UNRWA.

Baca Juga: Katanya Tolak Invasi, Tapi AS Beri Bantuan ke Israel Senilai Rp16 T

2. Pengungsi dalam beberapa hari terakhir hampir seperempat warga Gaza

Israel telah kembali melancarkan serangan ke Gaza utara di Zeitoun dan Jabalia. Serangan itu telah membuat 100 ribu orang lagi mengungsi.

Dilansir BBC, Israel mengatakan bahwa pasukan Hamas telah berkumpul kembali setelah lima bulan mereka mengklaim menghancurkannya. Perintah evakuasi Israel di Rafah dan Jabalia itu disebut demi keselamatan warga Gaza sendiri.

Louise Wateridge, juru bicara UNRWA yang sedang di Rafah mengatakan, keluarga yang masih ada di kota itu pindah sejauh mungkin ke barat dan mendirikan tenda di sepanjang pantai Mediterania.

"Tank-tank (Israel) bergerak pagi ini ke arah barat jalan Salah al-Din, menuju wilayah Brasil dan al-Jneineh. Mereka (tank Israel) berada di jalan-jalan di dalam kawasan pembangunan dan terjadi bentrokan," kata warga yang mengungsi.

3. PBB terkejut dengan operasi Rafah

Juru bicara Stephane Dujarric mengatakan, Sekjen PBB Antonio Guterres terkejut dengan meningkanya aktivitas militer Israel di Rafah dan sekitarnya.

"Warga sipil harus dihormati dan dilindungi setiap saat, di Rafah dan di tempat lain di Gaza. Bagi masyarakat di Gaza, saat ini tidak ada tempat yang aman," katanya, dikutip Al Jazeera.

Israel disebut telah melarang masuknya pasokan kemanusiaan di perbatasan Rafah dan Mesir. Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan, Mesir harus dibujuk untuk membuka kembali perbatasan Rafah.

Komentar itu ditanggapi kemarahan oleh Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry. Dia mengatakan bahwa perebutan perbatasan Rafah oleh Israel di wilayah tersebut merupakan hambatan utama bagi bantuan untuk memasuki Gaza.

Baca Juga: Aktivis Israel Serang Konvoi Bantuan untuk Gaza

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya