PBB: Gurun Sahel Afrika Barat Jadi Koridor Penyeludupan Narkoba

Kokain senilai Rp2,3 triliun disita di perbatasan Sahel

Jakarta, IDN Times - Perwakilan Regional Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) di Afrika Barat dan Tengah, Amado Philip de Andres, memperingatkan bahwa Gurun Sahel yang membentang dari Atlantik hingga Samudera Arab menjadi titik transit bagi kokain yang dikirim ke Eropa.

UNODC menyerukan tindakan segera untuk membongkar jaringan perdagangan narkoba itu dalam laporan yang terbit pada Jumat (19/4/2024).

Penyitaan narkoba dari wilayah itu juga terus meningkat, mengindikasikan bahwa wilayah tersebut telah jadi jalur bepengaruh bagi perdagangan narkoba. Kokain adalah jumlah terbesar yang disita setelah resin ganja.

1. Kokain senilai Rp2,3 triliun disita di perbatasan Sahel

Penyitaan narkoba di negara-negara di wilayah Sahel terjadi di Mali, Chad, Burkina Faso dan Niger. Pada 2022, lebih dari 1,4 ton kokain disita dari negara-negara tersebut.

Dilansir Associated Press, pada Minggu (14/4/2024), penyitaan kokain seberat 1.137 kilogram dilakukan di Senegal atau negara yang berbatasan dengan Sahel. Ini merupakan rekor terbanyak yang pernah disita dan bernilai 146 juta dolar (Rp2,3 triliun).

Narkoba tersebut disita di dekat tambang rakyat di bagian timur negara itu. Insiden seperti itu semakin sering terjadi. Pada Desember, angkatan laut Senegal menyita total tiga ton kokain di laut.

Baca Juga: WN Portugal Selundupkan Kokain Cair dalam Botol Sampo

2. Lemahnya supremasi hukum memperluas perdagangan narkoba

Mali, Burkina Faso dan Niger saat ini berada di bawah kekuasaan militer. Ada pula kelompok pemberontak bersenjata menguasai sebagian besar wilayah.

"Lemahnya supremasi hukum memfasilitasi perluasan ekonomi narkoba, yang pada gilirannya dapat menyediakan sumber daya keuangan untuk mempertahankan atau memperluas konflik" kata UNODC, dikutip dari Barron's.

Keamanan perbatasan yang buruk membuat negara-negara tersebut menjadi koridor transit bagi perdagangan narkoba yang melakukan perjalanan dari Teluk Guinea melalui rute trans-Sahara menuju Mediterania dan Eropa.

Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan tersebut juga menjadi kawasan konsumsi narkoba.

3. Tindakan bersama untuk membongkar jaringan perdagangan narkoba

PBB: Gurun Sahel Afrika Barat Jadi Koridor Penyeludupan Narkobailustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

UNODC mengatakan, perdagangan narkoba difasilitasi berbagai individu yang mencakup elite politik, tokoh mayarakat, dan pemimpin kelompok bersenjata. Mereka memfasilitasinya karena korupsi dan pencucian uang yang mereka lakukan.

"Keterlibatan berbagai kelompok bersenjata dalam perdagangan narkoba terus merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata de Andres, dikutip dari Al Jazeera.

Kejahatan itu juga berdampak pada jaringan perdagangan manusia. Kelompok penyelundup manusia menggunakan pendapatan mereka untuk menembus berbagai negara sehingga dapat menghindari penuntutan secara efektif.

"Negara-negara di kawasan Sahel, bersama dengan komunitas internasional, harus mengambil tindakan segera, terkoordinasi, dan komprehensif untuk membongkar jaringan perdagangan narkoba," kata Leonardo Santos Simao, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika Barat.

Baca Juga: China Kritik Veto Amerika Serikat Tolak  Palestina di PBB

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya