PBB Sebut Hasutan Kebencian Media Rusia Bisa Memicu Genosida

Rusia lakukan penyiksaan brutal dan kekerasan seksual

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti ancaman dari retorika media Rusia yang bisa memicu genosida. 

Ketua tim investigasi PBB, Erik Mose, berbicara di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan mengungkapkan kekhawatiran tersebut. Dia juga menyesalkan kasus pemindahan paksa anak-anak Ukraina ke wilayah yang dikendalikan Rusia.

1. Retorika media Rusia

PBB Sebut Hasutan Kebencian Media Rusia Bisa Memicu GenosidaErik Mose, Ketua Tim Investigasi PBB (youtube.com/Voices of the Tribunal: UNICTR)

Erik Mose merupakan hakim dari Norwegia. Dia memimpin tim beranggotakan tiga orang yang dibentuk Dewan Hak Asasi Manusia untuk menyelidiki pelanggaran kemanusiaan sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir The Moscow Times, Mose menyuarakan keprihatinannya tentang dugaan genosida di Ukraina.

"Misalnya, beberapa retorika yang disebarkan di negara Rusia dan media lain mungkin merupakan hasutan untuk melakukan genosida," kata Mose pada Senin (25/9/2023).

Dia berjanji bahwa timnya akan terus melanjutkan penyelidikan mengenai isu tersebut.

Mose juga pernah merilis laporan pertama yang terbit pada Maret, yang menemukan bahwa otoritas Rusia telah melakukan berbagai macam kejahatan perang.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tewaskan Komandan Armada Laut Hitam Rusia 

2. Isu pemindahan paksa anak-anak Ukraina

Sejak laporan pertama, Mose telah memberi perhatian terhadap dugaan genosida di Ukraina. Dia juga khawatir dengan pemindahan paksa anak-anak Ukraina ke wilayah yang dikuasai Rusia.

Dia bersama timnya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah pemindahan anak bakal berujung genosida atau tidak.  

Dilansir Al Jazeera, hakim Norwegia itu menyesalkan kurangnya kejelasan dan transparansi mengenai keseluruhan, keadaan dan kategori anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara paksa. 

Isu lain yang diungkap Mose adalah tuduhan penyiksaaan dan serangan terhadap infratruktur energi. Dia bakal menyelidiki penyebab kehancuran bendungan Nova Kakhovka yang sejak Juni dikuasai pasukan Rusia.

3. Penyiksaan brutal dan kekerasan seksual

PBB Sebut Hasutan Kebencian Media Rusia Bisa Memicu Genosidailustrasi pengungsi Ukraina (Twitter.com/UNICEF Ukraine)

Mose telah menemukan pelanggaran dilakukan oleh kedua belah pihak, baik itu dari Ukraina atau Rusia. Namun, pelanggaran yang dilakukan Rusia lebih banyak dan luas.

Investigasi juga menemukaan dugaan penyiksaan brutal dan pelanggaran kekerasan seksual. Sasaran utama penyiksaan adalah orang-orang yang dituduh sebagai informan pasukan Ukraina.

"Dalam beberapa kasus, penyiksaan dilakukan dengan sangat brutal hingga menyebabkan kematian korbannya," kata Mose dikutip dari Associated Press.

Disebutkan juga bahwa tentara Rusia telah melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap perempuan berusia antara 19 hingga 83 tahun di Kherson. Bahkan, anggota keluarga ditempatkan di ruang berdekatan, sehingga dipaksa untuk mendengarkan pelanggaran yang dilakukan.

Sementara ini belum ada tanggapan dari Rusia. Tim investigasi juga kesulitan mendapat akses dari Rusia.

Baca Juga: Dubes Ukraina: Kami Masih Berperang Lawan Musuh yang Sangat Brutal!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya