Perkuat Perbatasan, Irak Tegaskan Pemberontak Gak Akan Serang Iran

Upaya mengekang gerakan perlawanan Kurdi

Jakarta, IDN Times - Dua negara tetangga Iran-Irak, pada Minggu (19/3/2023), sepakat menandatangani perjanjian keamanan perbatasan. Tujuan utama kesepakatan adalah memperketat keamanan dengan wilayah Kurdi Irak.

Dalam penandatanganan perjanjian tersebut, Iran diwakili oleh Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Ali Shamkhani. Sedangkan Irak diwakili oleh Penasihat Keamanan Nasional Qasiqm al-Araji. Dua negara juga sepakat melakukan konsolidasi kerja sama di beberapa bidang keamanan.

1. Kelompok Kurdi Irak yang dikendalikan oposisi Iran

Perkuat Perbatasan, Irak Tegaskan Pemberontak Gak Akan Serang Iranilustrasi bendera wilayah Kurdistan (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Irak memiliki wilayah otonomi Kurdistan. Beberapa kelompok oposisi di wilayah tersebut, yakni kelompok Kurdi, dituduh telah melakukan penyerangan ke Iran. Teheran beberapa bulan lalu juga melancarkan serangan terhadap kelompok oposisi tersebut.

Dalam pandangan Iran, wilayah Kurdistan Irak dianggap jadi tuan rumah kamp dan pangkalan yang dioperasikan beberapa faksi Kurdi Iran. Mereka dituduh melayani kepentingan Barat atau Israel di masa lalu, kutip Al Arabiya.

Pada November tahun lalu, Teheran meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak lintas batas. Ini karena kelompok oposisi di wilayah itu dituduh telah memicu protes nasional yang disebabkan oleh kematian gadis Kurdi bernama Mahsa Amini pada September.

Baca Juga: Iran disebut Setrum Kemaluan dan Perkosa Anak-anak yang Ikut Demo

2. Irak tidak mengizinkan kelompok bersenjata menyerang Iran

Tujuan utama perjanjian adalah memperketat perbatasan dengan wilayah Kurdi Irak. Menurut pejabat Irak, dalam kesepakatan itu juga terjalin kerja sama melindungi perbatasan dan mengonsolidasikan kerja di beberapa bidang keamanan.

Dilansir TVP World, Perdana Menteri Irak Mohammed al-Sudani juga hadir dalam upaya penandatanganan kerja sama tersebut.

"Di bawah kesepakat keamanan, Irak berjanji tidak akan mengizinkan kelompok bersenjata menggunakan wilayahnya di Kurdi Irak, untuk melancarkan serangan melintasi perbatasan ke negara tetangga Iran," kata pejabat Irak.

Dengan kesepakatan itu, diharapkan sepenuhnya bisa mengakhiri tindakan kejam dari kelompok-kelompok Kurdi yang dianggap mengancam Iran dan dicap Teheran sebagai teroris.

3. Upaya Iran meredam ancaman dari Kurdi

Perkuat Perbatasan, Irak Tegaskan Pemberontak Gak Akan Serang IranPembunuhan ilmuwan nuklir Iran diduga dilakukan dengan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh. Ilustrasi (pixabay.com/jarono)

Ali Shamkhani dari Iran menuduh oposisi di Irak utara melakukan kegiatan kejam yang didalangi oleh elemen kontra-revolusioner. Ini merujuk pada gerakan kelompok Kurdi.

Irak juga telah menurunkan penjaga perbatasan federal antara Irak Kurdi dan Iran Kurdi. Mereka mengambil alih tanggung jawab keamanan perbatasan kepada pasukan federal daripada kepada pasukan Peshmerga Kurdi.

Dilansir Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan, perjalanan Samkhani ke Irak telah direncanakan selama empat bulan. Perjalanan itu difokuskan untuk membicarakan isu-isu yang berkaitan dengan kelompok bersenjata Irak utara.

Di masa lalu, faksi-faksi yang berada di pegunungan utara Irak telah mengobarkan pemberontakan bersenjata melawan Iran. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas mereka menurun, bahkan telah menghentikan hampir semua aktivitas militer.

Baca Juga: Gegara ISIS, Irak Beri Keleluasaan Deadline Penarikan Pasukan AS

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya