Perubahan Iklim: Apa itu COP26 dan Mengapa itu Penting?

Langkah untuk menyelamatkan kehidupan bumi

Jakarta, IDN Times - Pada tanggal 31 Oktober sampai 12 November 2021, akan diselenggarakan sebuah pertemuan besar di Glasgow, Skotlandia. Pertemuan itu melibatkan banyak para pemimpin dunia dengan tajuk utama COP26.

Apa itu sebenarnya COP26 dan mengapa itu penting bagi umat manusia di dunia? Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas mengenai fakta-fakta pertemuan COP26, dari sejarah hingga tujuan utama yang ingin dicapai dari COP26.

1. Penjelasan singkat COP26

Perubahan Iklim: Apa itu COP26 dan Mengapa itu Penting?Ilustrasi protes perubahan iklim. (Pexels.com/Markus Spiske)

COP26 adalah rangkaian pertemuan tingkat tinggi yang membahas tentang perubahan iklim. COP singkatan dari Conference of the Parties. Dan angka 26 adalah angka yang menunjukkan urutan pertemuan yang terbaru.

COP26 akan berlangsung pada tanggal 31 Oktober 2021. Pertemuan atau konferensi tingkat tinggi (KTT) itu, diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang mengurusi persoalan perubahan iklim.

COP, menurut laman resmi PBB, adalah badan pembuat keputusan tertinggi dari konvensi perubahan iklim. Semua negara yang termasuk pihak konvensi COP, akan meninjau pelaksanaan konvensi dan menggunakan instrumen hukum dalam mengambil keputusan yang diperlukan.

Keputusan-keputusan tersebut khususnya akan berdampak pada perjuangan mengatasi masalah krisis iklim yang saat ini telah mengkhawatirkan kehidupan umat manusia di bumi.

2. Mengapa COP dibentuk?

Perubahan Iklim: Apa itu COP26 dan Mengapa itu Penting?Ilustrasi perubahan iklim. (Pexels.com/Artem Podrez)

Secara sederhana, dapat dipahami bahwa COP adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perubahan iklim. KTT ini pertama kali dilaksanakan di Berlin, Jerman, pada tahun 1995 yang lalu. 

KTT selanjutnya terus dilakukan tiap tahun di beberapa negara lintas benua, yakni Asia, Eropa, Amerika juga Afrika.

Tujuan utama dari COP adalah melaksanakan konvensi untuk menentukan kerangka kerja atas kebijakan melawan perubahan iklim. Hal yang dibahas adalah perjanjian internasional yang ditandatangani setiap negara dan teritori di dunia.

Utamanya, untuk membatasi dampak aktivitas manusia atas iklim. Aktivitas manusia dalam berbagai bidang seperti misalnya industri, telah banyak menimbulkan kerusakan alam.

Pemanasan global yang terjadi atas kerusakan tersebut, oleh para ilmuwan dikhawatirkan akan menimbulkan bencana yang serius bagi kehidupan manusia.

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam COP

Perubahan Iklim: Apa itu COP26 dan Mengapa itu Penting?Ilustrasi. (Unsplash.com/ Li-An Lim)

Secara total, ada 197 negara yang terlibat dalam KTT Perubahan Iklim. Dalam membahas berbagai masalah perubahan iklim tersebut, akan melibatkan berbagai pihak dari mulai pemerintah, pebisnis, aktivis iklim, atau siapa pun yang memiliki kepentingan terhadap dampak perubahan iklim, dalam pertemuan sampingan.

Pada tahun 2015 lalu, dalam acara COP21 di Paris, menghasilkan kesepakatan untuk membatasi peningkatan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius. Dengan kesepakatan itu, maka negara-negara yang menandatangani perjanjian harus mengurangi emisi karbon dari industri mereka.

Akan tetapi, Perjanjian Paris itu tidak efektif! COP26 diharapkan akan mengevaluasi hasil dari Perjanjian Paris dan membuat kebijakan yang lebih tegas.

Amerika Serikat, salah satu negara dengan kekuatan industri yang gigantis, meninggalkan kesepakatan Perjanjian Paris pada tahun 2017 ketika negara itu dipimpin oleh Donald Trump.

Secara resmi, menurut NPR, AS kemudian meninggalkan Perjanjian Paris pada tahun 2020. Rachel Cleetus, direktur kebijakan untuk program iklim dan energi di Union of Concerned Scientists, menilai keputusan itu ada masalah serius di tingkat federal.

Dia mengatakan "perubahan iklim jelas bukan hanya masalah lingkungan. Ini mengancam ekonomi kita. Ini mengancam kemakmuran masa depan kita, kesejahteraan generasi mendatang."

Baca Juga: Paus Sebut COP26 sebagai Cara Untuk Melindungi Generasi Mendatang

4. 'Net Zero' atau Nol Karbon

Perubahan Iklim: Apa itu COP26 dan Mengapa itu Penting?Protes menuntut keadilan iklim. (Pexels.com/ Vincent M.A. Janssen)

Selama lima tahun terakhir, mungkin kalian sering mendengar negara-negara maju secara bertahap berkomitmen untuk mencapai 'Net Zero' atau Nol Karbon pada tahun 2050 mendatang.

Komitmen itu adalah tanggapan untuk mengurangi emisi karbon secara nasional mendekati nol. Emisi karbon adalah salah satu hal yang paling berpengaruh menyebabkan pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim.

Menurut laman resmi PBB, komitmen mencapai 'Net Zero' itu berarti mengalihkan industri yang banyak menghasilkan emisi, diubah menjadi menggunakan teknologi hijau.

Jika di antara kita semua tetap menghasilkan emisi karbon, dan negara tidak mengeluarkan regulasi untuk mengendalikan emisi, maka suhu bumi akan terus naik melampaui 1,5 derajat Celsius. 

Itu akan menimbulkan banyak bencana alam, cuaca yang tidak normal menghancurkan pertanian, kekeringan melanda daerah yang sebelumnya subur, banjir bandang terjadi di wilayah-wilayah yang sebelumnya jarang banjir, dan sederet bencana merugikan lainnya.

5. Mengapa COP26 penting untuk kita

Perubahan Iklim: Apa itu COP26 dan Mengapa itu Penting?Ilustrasi kebakaran hutan. (Unsplash.com/Matt Palmer)

Perubahan iklim itu nyata dan dampaknya sudah dirasakan oleh banyak negara di berbagai belahan dunia. 

Misalnya, dari tahun 2020 sampai tahun 2021, berbagai bencana besar telah terjadi di berbagai negara. Jerman, China, Turki, dan India mengalami banjir bandang yang secara total telah menewaskan ratusan orang dan menimbulkan kerugian jutaan dolar.

Lalu, di Madagaskar, masyarakat di bagian selatan pulau tersebut mengalami bencana kelaparan karena kekeringan yang ditimbulkan atas perubahan iklim. Lahan pertanian menjadi ladang pasir dan orang-orang makan akar pohon atau rayap untuk bertahan hidup.

Di pesisir Mediterania, dari mulai Turki bagian selatan, Yunani, Siprus, Prancis, Aljazair dan Spanyol, hutan mereka mengalami kebakaran hebat karena cuaca panas ekstrem yang ditimbulkan akibat perubahan iklim. Ratusan ribu hektar vegetasi musnah jadi abu.

Kemudian hutan di Rusia juga terbakar hebat, dan bahkan itu kebakaran hutan terbesar dalam sejarah negara tersebut. Dari pantauan satelit, 18,16 juta hektar hutan diperkirakan hancur karena kebakaran itu.

Di Kanada dan AS, ada juga kebakaran hutan serta gelombang panas (heat dome) yang telah membunuh sekitar seribu orang.

Semua bencana tersebut adalah karena perubahan iklim. Bencana itu akan semakin parah jika tidak ada tindakan yang tegas dari para pemimpin dunia untuk menghentikan laju pemanasan global.

Maka, COP26 yang akan berlangsung di Glasgow sampai tanggal 12 November, keputusan para pemimpin dunia sangat penting bagi kita, apakah mereka memiliki tekad dan ambisi yang serius untuk melawan perubahan iklim yang mengkhawatirkan.

6. Apa yang bisa diharapkan dari COP26?

Perubahan Iklim: Apa itu COP26 dan Mengapa itu Penting?Protes perubahan iklim. (Pexels.com/Markus Spiske)

Tentu saja banyak dan sangat banyak sekali harapan yang kita inginkan.

Namun dari pihak COP sendiri, Alok Sharma, Anggota Parlemen Inggris dan Presiden COP26 mengatakan, dia mengharapkan akan ada beberapa kesepakatan serius dari berbagai negara yang hadir.

Ada enam harapan yang ia inginkan dalam konvensi itu yakni:

  1. Menjaga tujuan agar kenaikan suhu tidak lebih dari 1,5 derajat celsius
  2. Mencapai kesepakatan untuk waktu penghentian penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara sebagai sumber energi
  3. Mengalokasikan 100 miliar dolar AS (Rp1.420 triliun) untuk pendanaan iklim tahunan guna membantu negara berkembang mengurangi emisi karbon
  4. Dalam waktu 14-19 tahun ke depan, semua mobil baru yang dijual adalah mobil nol emisi
  5. Mengakhiri deforestasi pada akhir dekade
  6. Mengurangi emisi metana, hidrokarbon dengan rumus kimia CH4 yang jauh lebih berbahaya dari pada karbon dioksida.

Greenpeace, salah satu organisasi lingkungan dunia mengajukan empat tuntutan utama.

Empat tuntutan tersebut adalah pertama, menghentikan penggunaan energi fosil secepatnya; kedua, desakan untuk menetapkan rencana pengurangan separuh emisi global pada tahun 2030.

Ketiga, aturan kuat yang mendorong kerja sama internasional yang adil untuk mengurangi emisi dan keempat atau terakhir, komitmen finansial untuk negara-negara rentan iklim yang terkena dampak iklim.

Baca Juga: Berubah Pikiran, PM Australia Scott Morrison Akan Hadiri COP26

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya