PM Inggris Rishi Sunak Ingin Inggris Jadi Pusat Global AI

Inggris rangkul AS untuk cari dukungan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) pada Rabu (7/6/2023). Dia kemungkinan akan dijamu oleh Presiden AS Joe Biden pada Kami. Sunak juga mengusulkan akan jadi tuan rumah dalam pertemuan puncak global tentang keamanan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) untuk pertama kalinya.

AI telah bergerak menjadi teknologi paling mutakhir saat ini. Namun ada berbagai kekhawatiran tentang kemungkinannya yang mengarah faktor keselamatan. Pertemuan puncak yang direncanakan, tidak dirinci negara mana saja yang akan ikut bergabung.

Juru bicara PM Inggris mengatakan pertemuan itu untuk negara yang berpikiran sama, yang berbagi pengakuan bahwa AI memiliki peluang signifikan dan sekaligus untuk mengatur perkembangannya.

1. Berharap jadi pusat regulator AS global

PM Inggris Rishi Sunak Ingin Inggris Jadi Pusat Global AIilustrasi (Unsplash.com/Markus Winkler)

Inggris menawarkan rencana pertemuan puncak global keselamatan AI akan dilakukan tahun ini. Itu dinilai sebagai ambisi London pasca Brexit, untuk ikut ambil bagian dalam perkembangan teknologi mutakhir. Inggris berharap bisa menjadi pusat regulator AI dan berupaya merangkul AS.

"Mengenai keterlibatan AS, saya mungkin akan menunggu besok untuk melihat apa yang akan terjadi," kata juru bicara PM Inggris, dikutip dari The Guardian.

Dia juga menjelaskan bahwa rencana itu tidak untuk menyaingi China atau Rusia. Namun ini karena teknologi AI berkembang sangat cepat dan bahkan lebih cepat dari mereka yang terlibat dalam pembuatannya.

"Saya percaya Inggris berada di posisi yang tepat untuk memimpin dan membentuk pembicaraan tentang ini karena kami sangat kuat dalam hal AI," kata PM Sunak sebelum pertemuan dengan Biden berlangsung.

2. Mencari panggung usai Brexit

Beberapa pihak telah meragukan peran Inggris dalam menentukan arah perkembangan teknologi AI. Ini karena Inggris telah keluar dari raksasa Uni Eropa (UE) dan dinilai sebagai pemain yang memiliki peran kecil dalam teknologi masa depan AI.

Meski begitu, PM Sunak mengatakan negaranya sangat kuat dalam hal AI. Ini karena Inggris memiliki para ahli dan memiliki sektor teknologi yang besar. Dia menjelaskan, telah membicarakan masalah itu dua tahun lalu.

Namun, dilansir Euro News, AS sendiri telah melakukan pembicaraan tentang kode etik AI dengan UE pekan lalu. AS berupaya mengimplementasikan komitmen yang telah dibuat dalam pertemuan G7 bulan lalu di Jepang, untuk ikut bekerja menuju penggunaan yang bertanggung jawab dalam teknologi AI.

"Tetapi pada isu-isu spesifik seperti AI dan perdagangan, tidak mungkin Biden akan menyerah banyak menjelang tahun pemilihan yang menentukan," kata kata Leslie Vinjamuri, direktur program AS di Chatham House.

Meski begitu, Vinjamuri meyakini AS dan Inggris bisa selaras jika dibandingkan dengan UE yang cenderung memilih mengambil kebijakan garis keras.

Baca Juga: Jokowi-Rishi Sunak Bertemu, Bahas Investasi dan Transisi Energi 

3. Dukungan untuk Ukraina

PM Inggris Rishi Sunak Ingin Inggris Jadi Pusat Global AIilustrasi (Unsplash.com/Kedar Gadge)

Sunak akan berkunjung ke AS dua hari. Selain membicarakan masalah AI, besar kemungkinan pertemuan PM Sunak dan Presiden Biden juga akan membicarakan tentang Ukraina.

Dilansir AFP, London diperkirakan akan bergabung dengan AS dalam memperjuangkan dukungan militer yang kuat kepada Ukraina. Kunjungan Sunak terjadi saat Moskow dan Kiev saling tuding siapa yang meledakkan bendungan besar Kakhovka yang telah memicu banjir besar.

Baik AS atau Inggris, belum mengidentifikasi siapa pelakunya. Tapi dalam sebuah wawancara, PM Sunak mengatakan Rusia telah mengejar strategi yang disengaja menargetkan infrastruktur sipil di Ukraina.

"Itu salah, biadab, dan mengerikan. Itu sebabnya kami memberikan dukungan kuat kepada mereka dan akan terus melakukannya," kata Sunak.

Baca Juga: PM Rishi Sunak: Era Keemasan Inggris-China Telah Berakhir!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya