Protes Berakhir Rusuh di Belgia, Ratusan Orang Ditangkap

Protes terkait kematian pria kulit hitam 

Brussel, IDN Times – Demonstrasi untuk memprotes kematian seorang pria berusia 23 tahun di Belgia pada hari Rabu, 13 Januari 2021 berakhir rusuh. Ratusan peserta protes berkumpul di alun-alun Liedts, pusat ibukota Brussels, menuntut keadilan atas kematian pria kulit hitam itu.

Beberapa orang dari peserta protes tersebut membawa tanda Black Lives Matter. Mereka berkumpul dan berteriak “Kami menginginkan kebenaran.” Dalam aksi protes yang berujung rusuh itu, polisi terlibat bentrok dengan demonstran dan ratusan dari demonstran tersebut ditangkap oleh pihak berwenang.

1. Awalnya demonstrasi berlangsung damai

Ada sekitar 500 orang yang melakukan protes menuntut keadilan atas meninggalnya pria kulit hitam yang berinisial IB atau disebut Ibrahima. Pria tersebut ditangkap oleh polisi pada Sabtu (9/1) dan pingsan di kantor polisi. Setelah dilarikan ke rumah sakit, Ibrahima dilaporkan meninggal dunia.

Protes segera dilancarkan oleh orang-orang yang menginginkan kebenaran atas kematian pria kulit hitam tersebut. Melansir dari laman CNN, protes yang awalnya berlangsung damai kemudian berangsur-angsur menjadi rusuh pada Rabu malam (13/1).

Bentrokan terjadi antara para peserta protes dan polisi. Batu menjadi salah satu senjata peserta protes yang terus dilemparkan ke arah petugas kepolisian. Sementara pihak polisi mendatangkan kendaraan meriam air untuk meredam kekacauan tersebut.

Mobil Raja Belgia, Philippe, sempat terjebak sebentar ketika rusuh terjadi. Juru bicara istana menginformasikan kepada CNN, bahwa mobil tersebut sempat dihantam oleh beberapa proyektil yang dilemparkan oleh peserta protes ketika petugas polisi mengelilingi konvoi mobil Raja Belgia. Namun Raja bukanlah “target” kata istana.

Baca Juga: Merpati Belgia Ini Jadi yang Termahal di Dunia, Harganya Berapa?

2. Sedikitnya 116 peserta protes ditangkap

Ketika protes dan bentrok terjadi antara peserta protes dengan petugas kepolisian, sedikitnya 116 orang ditangkap. Dari jumlah tersebut, 30 peserta protes adalah anak-anak dibawah umur. Satu orang peserta protes dirawat oleh layanan medis ambulans kota tersebut.

Melansir dari laman VOA, polisi menyatakan bahwa sekitar 50 sampai 100 peserta protes bertahan di alun-alun Liedts dan melakukan tindakan rusuh. Mereka melempari polisi dengan batu dan proyektil lainnya, juga memecahkan jendela dan pintu kantor polisi. Mereka juga membakar, merusak fasilitasn jalan dan mobil milik polisi.

Marc De Mesmaeker, kapten polisi federal Belgia mengatakan “keadilan harus membawa ke pengadilan bagi mereka yang telah merusak dan melukai lima polisi, termasuk polisi wanita yang kini dirawat di rumah sakit,” katanya menjelaskan.

Dia juga menekankan bahwa penanganan kasus rusuh dan bentrok tersebut harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat kematian tragis Ibrahima, pria kulit hitam yang meninggal dan yang memicu orang-orang tersebut melakukan protes.

3. Jaksa Belgia meminta untuk investigasi independen

Ketika pemerintah Belgia menerapkan batasan aturan pertemuan sosial untuk mengendalikan sebaran infeksi virus corona, sekelompok orang berkumpul di pusat kota Brussel. Polisi mendatangi mereka dan memeriksa orang-orang tersebut.

Salah satu yang diperiksa adalah Ibrahima, yang merekam petugas polisi ketika memeriksa kartu identitasnya. Polisi kemudian menangkapnya dan membawa pria kulit hitam itu ke kantor. Ibrahima pingsan ketika di kantor polisi dan dia dilarikan ke rumah sakit. Setelah itu, dia dinyatakan meninggal.

Tidak ada informasi apakah polisi telah melakukan penganiayaan. Namun kantor Kejaksaan Belgia telah memerintahkan untuk investigasi kasus “kematian tak sengaja” tersebut. Melansir dari laman Associated Press, Comite P Belgia, sebuah badan independen yang mengawasi layanan polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus kematian Ibrahima.

Keluarga korban yang meninggal telah bertemu dengan jaksa penuntut beserta pengacaranya. Pihak dari kantor Kejaksaan Belgia memberitahukan bahwa “semua cara telah dan akan dilaksanakan untuk menjelaskan apa yang terjadi”. Kejaksaan juga sudah menyita video tempat di mana pria itu ditangkap dan juga video di kantor polisi, tempat pria tersebut dilaporkan pingsan.

Baca Juga: Sempat Terparah di Eropa, COVID-19 di Belgia Kini Mulai Reda

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya