Putin Kunjungi Belarus, Bahas Keamanan dan Latihan Nuklir Taktis

Putin pertanyakan legitimasi Presiden Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Belarus dalam kunjungan dua hari yang direncanakan. Tujuan kunjungan adalah membahas cara memperkuat aliansi dan masalah ekonomi serta keamanan.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko menyambut Putin pada Kamis (24/5/2024) malam di bandara. Putin juga akan melangsungkan pembicaraan dengan Lukashenko di Istana Kemerdekaan di Minsk.

Dalam upacara penyambutan tersebut, Lukashenko memuji Putin karena pengalamannya, khususnya di bidang militer.

1. Pembicaraan keamanan yang utama

Ketika memulai masa jabatan kelimanya, Putin melakukan kunjungan ke beberapa negara sahabat. Awal bulan ini, dia telah berkunjung ke China dan dijadwalkan mengunjungi Uzbekistan.

Dilansir Associated Press, dalam kunjungannya ke Belarus, Putin akan membicarakan masalah hubungan keamanan dan ekonomi antara dua negara.

Lukashenko, yang menyambut Putin di bandara, sempat terlibat pembicaraan singkat. Dia mengatakan bahwa masalah keamanan akan berada di pembahasan garis depan sebelum membahas ekonomi.

"Seperti yang kami sepakati kemarin, kami selalu mempunyai dua bagian. Masalah keamanan dan ekonomi. Kami selalu menunda masalah ekonomi untuk dipertimbangkan oleh pemerintah kami," ujarnya.

Baca Juga: Estonia Tuduh Rusia Ambil Pelampung Perbatasan di Sungai Narva

2. Latihan senjata nuklir taktis

Belarus telah lama menjadi sekutu dekat Rusia. Dalam invasinya ke Ukraina, Moskow juga menggunakan wilayah Belarus sebagai pijakan pasukannya.

Dilansir Reuters, sebelum berangkat ke Minsk, Putin telah membahas masalah kerja sama dengan Belarus pada rapat kabinet di Moskow.

"Kami akan membahas semua (masalah) ini, termasuk masalah keamanan yang menjadi perhatian besar kami. Ada banyak hal yang perlu dibicarakan. Segalanya stabil dan berjalan baik bagi kami," katanya.

Latihan senjata nuklir taktis juga menjadi agenda dalam pembicaraan kedua negara. Belarus sendiri telah menyediakan pangkalan untuk penempatan senjata nuklir Rusia.

3. Putin pertanyakan legitimasi Zelenskyy

Putin Kunjungi Belarus, Bahas Keamanan dan Latihan Nuklir TaktisPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy)

Di Belarus, Putin mempertanyakan legitimasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang menurutnya telah berakhir. Jika perundingan dilanjutkan, dia perlu memastikan berurusan dengan pemerintahan baru yang sah.

"Kami sadar bahwa legitimasi kepala negara Ukraina saat ini sudah berakhir," katanya, dikutip Tass.

Pemimpin Rusia itu berkenan melanjutkan negosiasi. Akan tetapi, Ukraina harus menentukan legitimasi mereka.

"Pertama dan terpenting, menurut saya, dari posisi parlemen, mahkamah konstitusi atau beberapa lembaga lainnya," ujar Putin.

Dia menekankan bahwa negaranya tidak pernah menolak melakukan pembicaraan mengenai Ukraina. Bahkan dia mengatakan, tidak melarang siapa pun untuk bernegosiasi.

"Kami mendukung negosiasi," tambahnya.

Baca Juga: 6 Warga Ukraina Tewas setelah Rudal Rusia Hantam Kharkiv

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya