Rumah Sakit di AS Mulai Kekurangan Tenaga Medis

Negara bagian California paling parah

Washington, IDN Times – Amerika Serikat sejauh ini menjadi pemimpin dunia sebagai korban terbanyak akibat hantaman virus corona. Belasan juta orang sudah terinfeksi virus dan jumlah penduduk Amerika Serikat yang meninggal sudah ratusan ribu orang. Kini Amerika Serikat menghadapi masalah kekurangan tenaga medis.

Penduduk di negara bagian Amerika Serikat yang paling banyak memiliki kasus infeksi virus corona adalah negara bagian California. Melansir dari NBC News, California menempati posisi pertama yang memiliki 1.935.278 kasus yang terkonfirmasi.

Di urutan kedua ada Texas dengan 1.609.937 kasus kemudian Florida di posisi tiga dengan jumlah 1.212.581 kasus orang terinfeksi. Illionis dan New York berada di urutan ke empat dan ke lima yang masing-masing mencatatkan angka 911.308 dan 874.298 kasus. Lima negara bagian tersebut menyumbang sebagian besar kasus di Amerika yang saat ini sudah mencapai 18,2 juta kasus infeksi virus corona terkonfirmasi.

1. Krisis tenaga medis di Amerika Serikat

Rumah Sakit di AS Mulai Kekurangan Tenaga MedisLonjakan infeksi menyeluruh di semua negara bagian AS membuat rumah sakit kekurangan tenaga medis. Ilustrasi (pexels.com/Anna Shvets)

Hantaman virus corona telah membuat berbagai negara kewalahan, terutama Amerika Serikat. Sistem kesehatan di negara tersebut mulai mendekati titik mengkhawatirkan. Banyak diantara rumah sakit tidak terlalu khawatir mengenai ruang intensif atau tempat tidur perawatan intensif, akan tetapi mereka khawatir dengan kekurangan tenaga medis.

Lonjakan infeksi virus corona yang terjadi di seluruh Amerika Serikat membuat beberapa negara bagian mulai kekurangan tenaga medis, baik itu dokter maupun perawat yang memiliki keahlian dalam penanganan situasi darurat. Melansir dari Associated Press, Dr. Janet Coffman, profesor kebijakan publik dari University San Fransisco, California, mengatakan “kami sekarang berada dalam situasi dimana kami mengalami lonjakan di seluruh negeri, jadi tidak ada yang punya perawat” (23/12).

Meskipun perayaan Thanksgiving tidak memiliki tanda-tanda adanya lonjakan virus yang signifikan, akan tetapi musim liburan akhir tahun ini menciptakan kekhawatiran baru. Jika para penduduk Amerika Serikat tidak patuh terhadap himbauan-himbauan protokol kesehatan, maka hal itu akan semakin mengancam dan menambah beban perawatan Amerika Serikat.

2. Tenaga medis sementara dari luar negeri

Rumah Sakit di AS Mulai Kekurangan Tenaga MedisCalifornia akan cari perawat sementata dari Taiwan dan Australia untuk mengurangi kekurangan perawat. Ilustrasi (unsplash.com/H Shaw)

California yang menjadi negara bagian dengan tingkat infeksi tertinggi, mulai mengeluh kekurangan tenaga medis. California mengalami lonjakan kasus dan pasien rawat inap terburuk sehingga memaksa mereka mencari tenaga medis perawat tambahan sekitar 3.000 orang. Dengan tingkat lonjakan yang merata di hampir seluruh negara bagian, mencari tenaga medis tambahan dari negara bagian lain adalah hal yag sulit.

Oleh karena itu, California berusaha mencari tenaga medis perawat sementara dari luar negeri. Melansir dari Taiwan News, perawat sementara yang dibutuhkan adalah dari Taiwan dan Australia. Para perawat yang berusia diatas 60 tahun sudah diberhentikan karena tidak bisa masuk dalam daftar personel yang terkualifikasi. Sebagian besar rumah sakit California yang sudah mulai kehabisan ruang intensif perawatan, mulai mengirim pasien ke rumah sakit negara bagian tetangga yang masih memiliki tempat tidur kosong.

Dalam satu bulan terakhir, terjadi lonjakan permintaan tenaga perawat sebanyak 44 persen. California, Texas, Florida, New York dan Minnesota meminta tambahan perawat paling banyak. Sekretaris layanan kesehatan dan kemanusiaan California, Dr. Mark Ghaly, mengatakan bahwa negara bagian tersebut beruntung karena “mendapatkan dua per tiga” perawat yang tersedia.

Baca Juga: Pasien Tak Jujur, 19 Tenaga Medis di RSDP Serang Positif COVID-19

3. Pekerjaan dengan risiko tertinggi selama wabah virus corona

Rumah Sakit di AS Mulai Kekurangan Tenaga MedisIlustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Wabah virus corona telah menyebabkan tantangan baru yang sama sekali berbeda karena belum pernah terjadi sebelumnya. Lonjakan tajam yang terjadi di Amerika Serikat membuat lini pelayanan kesehatan semakin merasakan kecemasan. Presiden terpilih, Joe Biden, telah mendesak penduduk Amerika Serikat agar tidak melakukan pertemuan besar selama libur natal.

Meskipun vaksin sudah mulai diterima oleh pemerintah AS, namun para pemimpin terpilih dan pejabat kesehatan mendesak orang-orang di Amerika Serikat untuk tetap tinggal di rumah selama liburan. Itu dilakukan karena faktanya, rumah sakit-rumah sakit sudah mulai khawatir bahwa sistem layanan kesehatan akan jebol jika tidak ditanggulangi sejak awal.

Dalam laporan yang diturunkan di The Conversation bulan lalu, setengah dari 20.000 perawat di AS harus menggunakan kembali masker sekali pakai, atau merawat pasien dengan sedikit atau tanpa alat perlindungan diri (APD). Para perawat juga bekerja shift berlebih sapai 12 hingga 16 jam. Sejauh ini, sudah ada 213 perawat meninggal karena COVID-19 di AS. Mereka adalah kelompok yang paling memiliki resiko tinggi tertular virus.

California yang paling parah, telah memperkirakan bahwa rumah sakit akan benar-benar penuh sekitar awal atau akhir Januari jika tidak ada penanganan pencegahan membludaknya pasien. Karena itu, Mark Ghaly telah mencoba mendirikan rumah sakit darurat di tempat-tempat seperti gymnasium, tenda, atau arena NBA yang kosong.

Beberapa rumah sakit di AS yang kekurangan perawat, khususnya rumah sakit-rumah sakit kecil, akan menangani kekurangan tersebut dengan tambahan tenaga baru seperti teknisi atau perawat non-rumah sakit. Sebagian yang lain mencari perawat dengan spesialisasi kemampuan khususnya penanganan pernapasan. Mereka dianggap dapat banyak membantu menangani pasien dengan infeksi virus corona.

Baca Juga: Bisa Ditiru, 8 Kebiasaan Tenaga Medis yang Ampuh Menghindari Flu

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya