Rusia Gratiskan Pembekuan Sperma untuk Tentara yang Perang di Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tentara Rusia yang dikirim berperang ke Ukraina dilaporkan bakal mendapatkan program pembekuan sperma gratis. Hal itu diungkapkan oleh Igor Trunov, presiden Persatuan Pengacara Rusia, pada Rabu (28/12/2022).
Trunov mewakili beberapa pasangan menikah yang suaminya dimobilisasi untuk ikut berperang ke Ukraina. Pihak keluarga meminta bantuan agar para lelaki itu diberikan layanan gratis pembekuan sperma yang bisa disimpan di cyrobank atau bank sperma.
1. Pemerintah Rusia setujui pendanaan gratis prosedur pembekuan sperma
Tidak ada angka pasti berapa jumlah tentara Rusia yang tewas di medan tempur Ukraina. Namun menurut pejabat Amerika Serikat pada November, sekitar 100 ribu tentara Rusia telah tewas. Jumlah yang hampir sama juga terjadi di pihak Ukraina.
Perang Rusia di Ukraina yang memasuki bulan ke-11, telah membuat banyak lelaki Rusia berkurang. Selain itu, program wajib militer Moskow memicu banyak warga Rusia meninggalkan negara itu.
Kabar terbaru, tentara Rusia yang berperang di Ukraina saat ini dapat melakukan program pembekuan sperma secara gratis yang dibiayai pemerintah.
Dilansir The Moscow Times, hal itu diungkapkan oleh asosiasi pengacara yang mewakili keluarga militer, di mana mereka berharap mendapatkan pendanaan dari negara untuk prosedur pembekuan sperma.
Trunov mengatakan, Moskow telah menyetujui permintaan itu dan dapat dilakukan penyimpanan biomaterial di cyrobank serta perawatan kesuburan untuk tentara.
Baca Juga: Ramalan Rusia: Perang di Barat hingga Elon Musk Jadi Presiden
2. Permintaan pembekuan sperma meningkat
Rusia telah mengalami serangkaian kekalahan dan kemunduran dalam invasi ke Ukraina. Bahkan, Moskow telah memanggil lebih dari 200 ribu tentara cadangan untuk mendukung perang tersebut.
Sejak Oktober lalu, dilansir Al Jazeera, telah terjadi peningkatan permintaan pembekuan sperma. Peningkatan itu terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial guna mendukung perang di Ukraina.
"Dulu, orang dengan penyakit kronislah yang menjadi pelanggan utama. Sekarang pria sehat membekukan sperma mereka, jika terjadi sesuatu pada mereka, sehingga mereka dapat memiliki jaminan kemungkinan untuk menjadi ayah," kata koresponden di Rusia, Steve Rosenberg.
3. Harapan untuk memiliki anak
Kementerian Kesehatan Rusia belum memberikan komentar terkait pernyataan Trunov. Namun, menurut Presiden Pengacara Rusia itu, Kementerian telah menentukan kemungkinan dukungan keuangan dari anggaran federal bagi warga Rusia yang dimobilisasi pada periode 2022-2024.
Menurut BBC, banyak pria Rusia yang mengajukan pembekuan sperma setelah diumumkan mobilisasi parsial oleh Presiden Putin. Mereka kemudian membuat dokumen yang memberi hak kepada istri untuk dapat menggunakannya.
Warga Rusia, baik pria dan wanita, jarang menggunakan klinik untuk membekukan biomaterial mereka. Namun dengan adanya prosedur pembekuan sperma, jika seorang pria yang dikirim perang ke Ukraina meninggal atau kehilangan kemampuan bereproduksi, maka kemungkinan masih dapat memiliki anak.
Baca Juga: Bos Sosis Rusia Tewas Usai Jatuh dari Hotel di India
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.