Rusia-Ukraina Lakukan Pertukaran Lebih dari 200 Tahanan Perang

Ukraina tuduh tentaranya telah disiksa

Jakarta, IDN Times - Di tengah perang yang terus berkecamuk, Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tahanan pada Senin (10/4/2023). Tidak ada penjelasan yang rinci apakah ada perantara dalam kesepakatan itu.

Di pihak Ukraina, mereka menuduh hampir setengah dari tentaranya yang dipertukarkan mengalami luka serius atau telah disiksa. Namun, tuduhan itu tidak disertai dengan bukti untuk memperkuat klaim.

1. Rusia bebaskan 100 tahanan Ukraina

Rusia-Ukraina Lakukan Pertukaran Lebih dari 200 Tahanan Perangilustrasi (Unsplash.com/Serhii Bondarchuk)

Kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Andriy Yermak, mengatakan bahwa pertukaran tahanan telah terjadi antara pihaknya dengan Rusia. Moskow membebaskan 100 tahanan Ukraina.

Dilansir US News, Yermak mengatakan beberapa tentara Ukraina mengalami luka dan sakit parah. Dari 100 tentara itu, 80 prajurit lelaki dan 20 perempuan.

Markas Besar Koordinasi Perawatan Tahanan Perang Ukraina menuduh, hampir setengah dari tentara tersebut mengalami luka akibat penyiksaan. Tapi klaim itu tidak disertai dengan bukti.

Yermak mengatakan, pertukaran tahanan secara sporadis saat perang masih berkecamuk bukan hal yang mudah. Dia tidak merinci proses yang baru saja terjadi dan tidak mengatakan apakah ada perantara dalam pertukaran itu.

Baca Juga: 31 Anak Ukraina Dipulangkan dari Rusia

2. Ukraina bebaskan 106 tahanan Rusia

Sementara itu, menurut Kementerian Pertahanan Rusia, 106 tentaranya telah dibebaskan dari tahanan Kiev. Mereka diterbangkan dengan pesawat angkut militer ke Moskow untuk menjalani perawatan.

Dilansir Associated Press, pertukaran tahanan seperti itu adalah salah satu dari sedikit kerja sama antara Kiev dengan Moskow. Kedua pihak telah mengembalikan ratusan tentara masing-masing, termasuk di antaranya pasukan yang gugur.

Dalam reportasi France24, sekelompok orang Ukraina baik militer atau sipil juga sedang mencari jasad pasukan Rusia yang tewas. Ratusan telah dikumpulkan dan ratusan lainnya masih tergeletak di rawa dan parit.

"Semua mayat yang kami temukan, kami siap untuk menyerahkannya sebagai ganti milik kami sendiri," kata Jurist, petugas militer-sipil Angkatan Darat Ukraina.

Dia berharap, dengan tingginya korban Rusia yang dapat dikirim, akan menciptakan kesadaran lebih besar sehingga menyebabkan berkurangnya dukungan untuk perang tersebut.

3. Rusia klaim kuasai 75 persen Bakhmut

Rusia-Ukraina Lakukan Pertukaran Lebih dari 200 Tahanan Perangsalah satu kota di Ukraina yang diserang Rusia (Pexels.com/Алесь Усцінаў)

Jenderal Ukraina Oleksand Syrskiy, pada Senin, menuduh Rusia telah menggunakan taktik bumi hangus, cara yang pernah digunakan dalam operasinya di Suriah.

"Bangunan dan posisi dihancurkan dengan serangan udara dan tembakan artileri. Situasinya sulit tetapi dapat dikendalikan," kata Syrskiy dikutip RFERL.

Dalam penjelasannya, pasukan Ukraina masih terus mempertahankan kota Bakhmut dari serangan Rusia. Bahkan dia mengklaim, pasukannya berhasil melemahkan unit tentara bayaran Wagner.

Di sisi lain, pemimpin Rusia di Donetsk, Denis Pushilin, mengklaim berkunjung ke Bakhmut dan menjelaskan pasukan Moskow telah menguasai lebih dari 75 persen kota itu. Rusia disebut masih fokus menyerang kota Lyman, Bakhmut, Avdiyivka dan Marynka.

Baca Juga: Prancis Bantah Data Bocor Pentagon: Gak Ada Pasukan Kami di Ukraina! 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya