Sadiq Khan, Wali Kota Muslim di London Kembali Terpilih

Partai Konservatif mendapat hasil buruk di pemilu lokal

Jakarta, IDN Times - Sadiq Khan, Muslim pertama yang menjadi wali kota London, kembali terpilih untuk masa jabatan ketiga. Pada Sabtu (4/5/2024), dia meraih kemenangan telak dalam pemilu lokal yang digelar.

Khan berasal dari Partai Buruh yang oposisi. Kemenangan tersebut membuatnya mengantongi rekor akan menjadi wali kota yang paling lama menjabat di ibu kota Inggris.

Khan pertama kali menjabat pada 2016, kemudian kembali terpilih pada 2021. Dalam mengejar masa jabatan ketiga, dia bersaing dengan penantang dari Partai Konservatif Susan Hall. Khan memperoleh 43,9 persen suara, sedangkan lawannya memperoleh 32,6 persen suara.

Baca Juga: Anggota Parlemen yang Rasis ke Wali Kota London Diskors Partai

1. Menghadapi kampanye negatif tiada henti

Pertarungan untuk menguasai ibu kota London menghasilkan kekecewaan pada Partai Konservatif. Khan dengan mudah menumbangkan Hall dan margin kemenangannya meningkat dibanding pemilu pada 2021.

"Kami menghadapi kampanye negatif tanpa henti, namun saya sangat bangga bahwa kami menjawab rasa takut dengan fakta, kebencian dengan harapan dan upaya untuk memecah belah dengan upaya untuk bersatu," kata Khan dalam pidato kemenangan, dikutip The Guardian.

Sikap Partai Buruh terhadap konflik di Gaza, tidak mempengaruhi tren pemilih Muslim pada sosok Khan. Namun kandidat Partai Buruh di wilayah lain di Inggris, mengalami kehilangan pemilih Muslim secara signifikan.

Khan adalah salah satu tokoh Partai Buruh yang paling awal menyerukan gencatan senjata di Gaza, berbeda dengan pemimpin Partai Buruh lain yang mengatakan Israel punya hak untuk memblokade listrik dan air di Gaza.

2. Kampanye mengecewakan Partai Konservatif

Kemenangan Khan terjadi meski ada kegelisahan di menit-menit terakhir dari Partai Buruh bahwa Hall mungkin bisa mengalahkannya. Ini karena banyak pemilih di beberapa bagian kota London kemungkinan mendukung kandidat Partai Konservatif tersebut.

Dilansir Politico, selama kampanye, Hall mengecam kebijakan Khan atas perluasan Zona Emisi Ultra Rendah (ULEZ). Ini adalah kebijakan penerapan tarif tambahan untuk kendaraan berpolusi tinggi. Namun isu tersebut faktanya hanya memberi pengaruh yang kecil.

Pencalonan Hall sebagai kandidat wali kota, disebut kontroversial. Ini karena dia menyukai unggahan media sosial yang memuji politikus sayap kanan Enoch Powell dan beberapa di antaranya berisi pelecehan Islamofobia terhadap Khan.

"(Strategi) kampanye yang sangat mengecewakan di ibu kota," kata Paul Scully, mantan Menteri London dari Partai Konservatif yang disingkirkan Hall dalam pencalonan kandidat.

Dia menilai partainya terlalu fokus pada Khan sebagai individu.

Baca Juga: Wali Kota London Sadiq Khan: Misogini adalah Tindak Pidana Kebencian

3. Hasil buruk Partai Konservatif di pemilu lokal

Sadiq Khan, Wali Kota Muslim di London Kembali TerpilihPM Inggris Rishi Sunak (Twitter.com/Rishi Sunak)

Pemilu lokal di Inggris digelar pada 2 Mei lalu. Partai Konservatif yang berkuasa, yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak, banyak menderita kekalahan elektoral.

Partai Konservatif kehilangan kendali atas 10 dewan lokal dan 473 kursi anggota dewan. Partai Buruh, merebut kendali atas delapan dewan, dan juga memenangkan tiga kursi wali kota yang baru dibentuk.

"Mari kita membalikkan keadaan," kata pemimpin Partai Buruh Keir Starmer kepada pendukungnya, dikutip Al Jazeera.

Pemilu lokal belum selesai sepenuhnya. Beberapa pemilihan wali kota masih akan diadakan pada akhir pekan. Tapi Partai Konservatif dinilai memiliki kinerja yang buruk.

"Kita mungkin sedang melihat salah satu kinerja Partai Konservatif yag buruk, jika bukan yang terburuk, dalam pemilu pemerintah lokal selama 40 tahun terakhir," kata John Curtice, profesor politik di Universitas Strathclyde.

Baca Juga: Donald Trump Tiba di Inggris Setelah Cemooh Wali Kota London

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya