Sekjen PBB akan Hadiri Olimpiade Beijing 2022 yang Diboikot AS

AS, Australia, Kanada, & Inggris lancarkan boikot diplomatik

Jakarta, IDN Times - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, disebut akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Dia telah menerima undangan resmi dari Komite Olimpiade Internasional.

Informasi seputar kehadiran Guterres tersiar di tengah boikot diplomatik yang dilancarkan oleh sekutu Amerika Serikat (AS) terhadap festival olahraga tersebut. Washington memboikot Olimipiade Beijing 2022 secara diplomatik karena menentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di China. 

Prancis, salah satu sekutu AS di Eropa, menyatakan bahwa boikot diplomatik bukan langkah signifikan. Mereka tidak mengikuti AS, Australia, dan beberapa negara lain yang melakukan boikot.

Baca Juga: AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022, Apa Dampaknya?

1. Sekjen PBB telah dapat undangan resmi

Sekjen PBB akan Hadiri Olimpiade Beijing 2022 yang Diboikot ASLogo Olimpiade Beijing. (Wikipedia.org/2022 Winter Olympics)

Juru bicara PBB, Stephane Djuarric, mengatakan bahwa Sekjen Guterres telah mendapat undangan resmi untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing yang bakal dilangsungkan pada 2022.

"Sekretaris Jenderal telah menerimanya undangannya," kata Djuarric, dikutip dari VOA

Djuarric menjelaskan, para pendahulu Guterres  juga menghadiri hampir setiap perhelatan Olimpiade.

Selain AS dan Australia, Kanada serta Inggris juga memboikot Olimpiade. Kelompok HAM sudah meminta negara-negara untuk sepenuhnya melakukan boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing. Dasar utamanya adalah pelanggaran HAM, termasuk penindasan terhadap jutaan etnis minoritas muslim Uighur di Xinjiang.

2. China kecam negara-negara yang melakukan boikot Olimpiade Beijing

Sekjen PBB akan Hadiri Olimpiade Beijing 2022 yang Diboikot ASWang Wenbin, juru bicara Kementrian Luar Negeri China. (Twitter.com/CGTN CGTN Global Business)

China tidak tinggal diam menghadapi langkah politis sejumlah negara. Beijing mengecam keputusan itu dan berjanji akan melakukan tindakan balasan. 

"Penggunaan platform Olimpiade oleh AS, Australia, Inggris, dan Kanada untuk manipulasi politik (adalah tindakan) tidak populer, mengasingkan diri, dan mereka pasti akan membayar harga untuk kesalahan mereka," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin, pada Kamis (9/12/2021) dikutip dari Deusche Welle.

Wang Wengbin juga menjelaskan, China tidak khawatir dengan efek domino dari langkah keputusan boikot diplomatk Olimpiade Beijing yang dilakukan beberapa negara Barat. 

"Sebaliknya, sebagian besar negara di dunia telah menyatakan dukungannya untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing," tambahnya.

3. Perbedaan pendapat di Prancis mengenai perlunya boikot atau tidak dalam Olimpiade Beijing

Prancis, sebagai salah satu sekutu utama AS, sedang dalam perdebatan tentang perlu atau tidaknya melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan bahwa perlu kiranya Eropa memiliki sikap yang sama terkait keputusan boikot. Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron berpendapat akan mendukung tindakan yang dapat memberikan pengaruh terhadap situasi HAM di China. 

"Untuk lebih jelasnya, Anda memiliki boikot total dan tidak mengirim atlet, atau Anda mencoba mengubah keadaan dengan tindakan yang bermanfaat," kata Macron dikutip dari France24

Macron justru akan bekerja dengan Komite Olimpiade Internasional untuk menjamin perlindungan atlet. Dia merujuk pada kasus yang baru saja menimpa pemain tenis China, Peng Shuai, yang menghilang beberapa minggu setelah menuduh diserang secara seksual oleh mantan politisi Partai Komunis China.

Jean-Michel Blanquer, Menteri Pendidikan dan Olahraga Prancis juga memperingatkan agar tidak mempolitisasi masalah Olimpiade.

"Olahraga adalah dunia yang terpisah yang perlu dilindungi dari campur tangan politik. Jika tidak, semuanya bisa di luar kendali dan akhirnya bisa membunuh semua kompetisi," tutur dia. 

Baca Juga: AS Boikot Olimpiade Beijing, China: Tunggu dan Lihat Balasannya!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya