Serangan Misil Terbaru Rusia di Ukraina Tewaskan 14 Orang

Rusia klaim menargetkan fasilitas penyimpanan drone laut

Jakarta, IDN Times - Serangan rudal Rusia menyasar rumah-rumah di kota Odessa, kota pelabuhan di Ukraina bagian selatan. Pejabat berwenang mengatakan serangan pada Jumat (15/3/2024) itu menewaskan 14 orang.

Serangan Rusia dalam istilah militer disebut double tap, karena menggunakan dua rudal secara berurutan di lokasi yang sama. Tujuannya agar rudal kedua mengenai tim penyelamat yang datang usai serangan rudal pertama.

1. Sebanyak 10 rumah dan peralatan layanan darurat rusak

Rusia telah mengintensifkan serangan terhadap Odessa sejak musim panas lalu. Kota pelabuhan itu berpenduduk sekitar satu juta jiwa.

Dilansir Associated Press, setidaknya 10 rumah dan beberapa peralatan layanan darurat mengalami kerusakan dalam serangan pada Jumat. Gubernur regional Oleh Kiper mengatakan serangan rudal juga memicu kebakaran.

Kiper mengumumkan hari berkabung Odessa akan diadakan pada Sabtu, hari berkabung kedua dalam waktu kurang dua minggu. Ini karena pada 2 Maret, Rusia juga menyerang Odessa dengan drone yang menewaskan 12 orang, termasuk di antaranya lima orang anak-anak.

Baca Juga: Dubes Ukraina: Rusia Bohong soal 10 WNI Jadi Tentara Bayaran

2. Rusia klaim targetkan fasilitas penyimpanan drone laut

Dilansir France24, serangan Rusia menargetkan infrastruktur pelabuhan dengan tujuan mengganggu ekspor barang setelah Ukraina memulihkan navigasi maritim yang sukses di Laut Hitam.

Para pejabat mengatakan serangan rudal Rusia juga melukai 46 orang. Ada kemungkinan korban jiwa dan terluka akan bertambah.

"Teror Rusia di Odessa merupakan tanda lemahnya musuh, memerangi warga sipil Ukraina di saat tidak bisa menjamin keselamatan masyarakat di wilayahnya sendiri.
(Rusia adalah) rezim terorisme dan teroris," kata Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina.

Para pejabat Moskow mengklaim mereka menargetkan fasilitas tempat penyimpanan drone laut Ukraina, yang digunakan untuk menyerang armada Laut Hitam Rusia.

3. PBB temukan bukti baru pelanggaran HAM Rusia di Ukraina

Sementara itu di sisi lain, penyelidik PBB menemukan bukti baru mengenai pelanggaran yang dilakukan Rusia di Ukraina.

Dilansir Deutsche Welle, Commission of Inquiry (COI) melaporkan, sejak Rusia menginvasi Ukraina, Moskow melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk penyiksaan dan pemerkosaan.

Rusia juga terus menggunakan senjata peledak di wilayah sipil dan memiliki pola mengabaikan keselamatan warga sipil.

"Laporan tersebut juga merinci insiden penyiksaan dengan dimensi seksual dan ancaman pemerkosaan terhadap tawanan perang laki-laki," kata ketua COI Erik Mose dalam laporannya. 

Baca Juga: Austria Usir 2 Diplomat Rusia karena Diduga Terlibat Spionase

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya