Sudan Selatan Kirim 750 Militer ke RD Kongo untuk Pulihkan Stabilitas

RD Kongo diguncang oleh teror M23

Jakarta, IDN Times - Juru bicara militer Sudan Selatan, Lul Ruai Koang, mengatakan bahwa pemerintah akan sekitar 750 tentara ke Republik Demokratik Kongo (RD Kongo). Kebijakan yang diumumkan pada Senin (5/12/2022) ini merupakan langkah untuk membantu menenangkan ketidakstabilan di bagian timur negara tersebut.

Tentara Sudan Selatan akan bergabung dengan pasukan regional lainnya yang sudah ada di RD Kongo. Mereka akan membawa peralatan yang dibutuhkan untuk misi tempur. Meski begitu, belum diumumkan secara rinci kapan tepatnya pasukan tersebut akan dikirim.

1. Sudan Selatan sediakan 750 personel tentara

Sudan Selatan Kirim 750 Militer ke RD Kongo untuk Pulihkan StabilitasIlustrasi. (Unsplash.com/ Filip Andrejevic)

Dalam dua bulan terakhir, militer RD Kongo telah terlibat ketegangan di bagian timur negaranya dengan kelompok militan bersenjata. Kelompok pemberontak M23 dituduh telah melakukan aksi kekerasan yang menewaskan puluhan warga sipil.

Beberapa negara di kawasan telah mengirim tentara untuk membantu menjaga keamanan. Pada November, Uganda mengirim seribu tentaranya untuk membantu RD Kongo.

Kini, pemerintah Sudan Selatan mengatakan akan menyediakan 750 personel tentara serta peralatan yang dibutuhkan untuk misi tempur, kutip Al Jazeera.

Namun, PBB awal tahun ini telah memperbarui embargo senjata di Sudan Selatan, yang menurut Lul Ruai Koang telah memperumit upaya membantu menjaga keamanan di RD Kongo.

Baca Juga: Kongo Tuduh Pemberontak M23 Bantai 50 Warga Sipil

2. Sentimen anti-Barat dalam protes menentang kekerasan

Pemberontak M23 sudah tidak aktif sejak 2013. Namun pada 2021, mereka kembali bangkit dan menimbulkan kekacauan di bagian timur RD Kongo. Ketegangan sempat mereda, tapi pada November, pertempuran kembali terjadi khususnya di provinsi Kivu Utara.

Ribuan orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi karena bentrokan yang terjadi antara kelompok M23 dengan pasukan RD Kongo. Pada Minggu (4/12/2022), puluhan ribu jemaah Kristen turun ke jalan di seluruh Kongo, memprotes kekerasan yang terjadi di wilayah timur.

Para demonstran bernyanyi di jalanan dengan membawa spanduk yang bertuliskan penolakan atas kemunafikan kekuatan Barat. Kelompok M23 dituduh oleh Kinshasha telah didukung oleh Rwanda dan para demonstran menuduh Amerika Serikat (AS) dan Eropa berada di belakang Rwanda.

"Negara kecillah yang melawan kita. Di belakangnya adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kita memberi tahu mereka bahwa mereka harus menghentikan kemunafikan," kata Pastor Theophile Landu yang berorasi di tengah massa demonstran.

3. Langkah-langkah mencari perdamaian

Sudan Selatan Kirim 750 Militer ke RD Kongo untuk Pulihkan StabilitasPasukan penjaga perdamaian PBB di Beni untuk membantu melindungi warga (Twitter.com/MONUSCO)

Gejolak di bagian timur RD Kongo telah memaksa komunitas regional Afrika Timur (EAC) melakukan intervensi. Pada awal 2022, menurut ABC News, mereka membentuk pasukan gabungan yang terdiri dari tentara Kenya, Uganda, Burundi dan Sudan Selatan untuk membantu Kongo.

Kinshasa menolak tawaran kontingen dari Rwanda. Ini karena Kinshasa telah berulang kali menuduh bahwa M23 didukung Kigali. Namun, Rwanda selalu membantah tuduhan tersebut.

Pada akhir November, Kongo dan Rwanda terlibat pembicaraan mencari solusi untuk konflik tersebut. Negosiasi lain dipimpin oleh EAC sedang berlangsung untuk menemukan jalan gencatan senjata atau bahkan perdamaian.

Kenya disebut memiliki peran utama, baik itu pasukan atau upaya diplomasi perdamaian. Presiden Kenya, William Ruto, akhir pekan lalu berkunjung ke Sudan Selatan sedangkan Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, berjanji akan berkontribusi pada keamanan regional.

Sejauh ini, belum jelas kapan 750 personel militer Sudan Selatan akan dikirim ke RD Kongo. Mereka dilaporkan masih dalam pelatihan dan tahap persiapan.

Baca Juga: RD Kongo Gelar Pemilu Presiden dan Parlemen Desember 2023

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya