Swiss Catat Pencairan Gletser Terburuk dalam 100 Tahun, Ini Dampaknya!

Gletser yang mencair setara dengan 3 triliun liter air

Jakarta, IDN Times - Swiss Glacier Monitoring Network (GLAMOS), yang memantau gletser di Swiss, pada Rabu (28/9/2022) mengatakan negara itu kehilangan 6 persen volume gletser. Angka itu hampir dua kali lipat rekor sebelumnya yang tercatat pada 2003.

Banyak gletser kecil yang telah hilang karena mencair. Batu, yang terkubur ribuan tahun yang tak pernah terlihat, kini jadi pemandangan baru. Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global disebut menjadi faktor utama pencairan gletser tersebut.

1. Pencairan gletser tahun ini lebih buruk dari rekor sebelumnya

Gelombang panas dan perubahan iklim yang melanda Eropa telah berdampak langsung, dengan mencairnya gletser di Pegunungan Alpen di Swiss. Bahkan tahun ini, pencairan gletser itu melampaui rekor terburuk yang pernah terjadi pada 2003.

"Tingkat pencairan jauh melebihi rekor sebelumnya dari musim panas tahun 2003, gletser telah kehilangan sekitar 3 kilometer kubik es pada 2022," kata Glamos yang dikoordinasikan oleh Komisi Cryospheric dikutip Al Jazeera.

Kepala GLAMOS, Matthias Huss, menjelaskan perkiraan proyeksi perubahan iklim masa depan, situasi pencairan gletser itu pasti akan terjadi.

"Dan menyadari bahwa masa depan sudah ada di sini, saat ini, ini mungkin pengalaman paling mengejutkan," kata Huss.

Baca Juga: Krisis Global, Jokowi: Tahun Ini Krisis, Tahun Depan Dunia Gelap

2. Gletser yang mencair setara dengan 3 triliun liter air

Dampak mencairnya gletser di pegunungan Swiss, khususnya di Pegunungan Alpen, semakin terlihat nyata. Batu-batuan yang terkubur selama ribuan tahun kini muncul kembali.

Melansir Reuters, bahkan mayat atau pesawat yang pernah hilang di pegunungan tersebut beberapa dekade lalu kini bisa ditemukan.

Pegunungan Alpen adalah pegunungan yang memiliki puncak tertinggi di Eropa. Lebih dari setengah gletsernya berada di Swiss. Tapi suhu di pegunungan tersebut telah naik sekitar dua kali rata-rata global.

Pencairan gletser tahun ini yang jumlahnya 3 kilometer kubik es atau setara dengan tiga triliun liter air, terjadi karena hujan salju musim dingin yang sangat rendah, ditambah gelombang panas berturut-tutur yang menghantam Eropa.

3. Dampak buruk pencairan gletser

Swiss Catat Pencairan Gletser Terburuk dalam 100 Tahun, Ini Dampaknya!ilustrasi (Unsplash.com/Martin Adams)

Salah satu data mengejutkan terlihat di wilayah Engadine dan Valais. Keduanya berada di bagian Swiss selatan. Lapisan es setebal empat hingga enam meter di ketinggian 3 ribu meter di atas permukaan laut, diketahui telah menghilang karena mencair.

Menurut Deutsche Welle, dampak dari pencairan gletser adalah efek domino yang sangat berbahaya. Jika gletser yang diketahui merupakan lapisan es abadi mencair, maka air tawar akan mengalir ke laut dan menurunkan kadar garam.

Fenomena tersebut memicu munculnya badai tropis ekstrem dan memicu lebih banyak banjir karena naiknya permukaan laut, yang mengancam menenggelamkan kota-kota pesisir di dunia. Kekeringan juga akan terjadi di beberapa belahan dunia lainnya yang berdampak langsung kepada ratusan juga warga dunia.

Emisi gas rumah kaca, yang terus meningkat, diperkirakan akan menghilangkan lebih dari 80 persen massa gletser di Pegunungan Alpen pada tahun 2100. Membalikkan proses untuk membentuk gletser kembali hampir tidak mungkin.

"Namun, pengurangan emisi gas rumah kaca yang kuat dan berskala global akan membantu menstabilkan iklim dalam beberapa dekade," jelas Matthias Huss.

Baca Juga: Ini Lima Manfaat Gletser Bagi Bumi, Anak Muda Wajib Tahu!

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya