Turki Disebut Dukung PM Belanda Mark Rutte Jadi Pemimpin NATO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat Turki, pada Senin (29/4/2024), mengatakan Ankara akan mendukung Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte untuk menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO.
Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim. Namun di masa lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pernah mengatakan dirinya tidak mendukung Rutte jadi Sekjen NATO.
Saat ini, NATO masih dipimpin Jens Stoltenberg dari Norwegia. Mandatnya diperpanjang beberapa kali setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina secara besar-besaran pada Februari 2022.
1. Turki dinilai punya peran penting untuk mengakhiri konflik Gaza dan Ukraina
Turki disebut telah menginformasikan para anggota NATO lain bahwa mereka mendukung pencalonan Rutte. Keputusan itu diambil setelah pertemuan Rutte dengan Erdogan pekan lalu.
Dilansir Anadolu, Rutte melakukan kunjungan ke Turki pada 26 April. Erdogan mengadakan pertemuan dan pembicaraan dengannya di Pavliun Vahdettin.
Namun dalam konferensi pers setelah pertemuan itu, tidak disebutkan tentang komitmen dukungan Turki tersebut. Rutte hanya mengatakan bahwa sisi selatan NATO membutuhkan kepemimpinan Ankara.
"Turki memainkan peran penting dalam upaya mengakhiri perang Gaza dan perang mengerikan di Ukraina," kata Rutte.
2. Hungaria belum mendukung Rutte
Editor’s picks
Para pejabat dan utusan NATO ingin pencalonan pengganti Stoltenberg selesai pada akhir April. Dia akan habis masa kepemimpinannya pada Oktober.
Dilansir Reuters, di masa lalu, dua anggota NATO yakni Turki dan Hungaria pernah menyatakan keberatan atas pencalonan Rutte.
Budapest telah menyampaikan komentar kritis yang dibuat Rutte mengenai pemerintahannya. Namun beberapa diplomat mengatakan, Hungaria dapat mengubah pendirian jika Rutte mengunjungi PM Viktor Orban, seperti yang ia lakukan pada Erdogan.
Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, Inggris dan anggota aliansi lainnya telah menyuarakan dukungan terhadap pencalonan Rutte.
3. Jadi pemimpin NATO butuh konsensus 32 anggota
Pada Februari lalu, Turki ingin memastikan bahwa Rutte atau kandidat lain tidak memiliki bias terhadap anggota aliansi tersebut di UE. Turki juga ingin agar dimasukkan dalam kemitraan NATO dengan UE, serta memastikan tidak ada pembatasan ekspor pertahanan.
Dilansir Bloomberg, kepemimpinan anggota NATO pada dasarnya mendukung Rutte untuk menggantikan Stoltenberg. Namun masih ada beberapa negara yang belum menyetujuinya.
NATO mengambil keputusan berdasarkan konsensus, sehingga setiap kandidat memerlukan dukungan dari 32 negara sekutu. Selain Turki dan Hungaria, masih ada Slovakia dan Rumania yang belum secara terbuka menyuarakan dukungan.
Nama, Rutte muncul sebagai kandidat terdepan dan tidak ada negara yang langsung memvetonya.
Sekjen NATO yang baru akan memiliki tanggung jawab penuh ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun ketiga. Di satu sisi, pemimpin yang terpilih harus bisa menahan dampak langsung dengan Rusia, tapi di sisi lain harus bisa mempertahankan dukungan untuk Ukraina.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.