Ukir Sejarah, Tiongkok Tancapkan Bendera di Bulan 

Riset pembuatan bendera lebih dari setahun 

Beijing, IDN Times – Pesawat antariksa tak berawak Chang’e-5 miliki Tiongkok sukses melakukan pendaratan di Bulan pada Selasa, 30 November 2020. Chang’e-5 akan menjalankan misi mengumpulkan material seperti tanah dan batuan dari bulan, lalu membawanya kembali ke bumi untuk diteliti.

Jika Chang’e-5 berhasil membawa material tersebut kembali mendarat ke bumi, maka Tiongkok akan menjadi negara ke tiga yang berhasil melakukannya, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet yang telah melakukannya pada tahun 1960-an dan 1970-an silam.

Miliaran dolar telah digelontorkan oleh Tiongkok untuk menjalankan ambisinya dalam program luar angkasa. Program luar angkasa Tiongkok dikelola oleh militer. Tiongkok juga masih memiliki ambisi lebih besar, yakni memiliki stasiun luar angkasa berawak sendiri pada tahun 2022. Selain itu, misi lebih ambisius lainnya adalah mengirim astronotnya ke bulan.

1. Tugas berat yang rumit dan kompleks

Ukir Sejarah, Tiongkok Tancapkan Bendera di Bulan Roket Long March pembawa wahana tak berawak Chang'e ke bulan. (instagram.com/cnsa_china)

Tiongkok terus melakukan pengembangan dalam ambisinya untuk melakukan eksplorasi bulan. Chang’e-5 yang diklaim sebagai misi paling rumit, menurut China National Space Administration (CNSA) mulai memisahkan kombinasi penting antara pesawat pendarat dan pesawat pengorbit pada hari Senin, pukul 04.40 waktu Beijing.

Melansir dari laman CBS, pesawat pendarat diharapakan segera melakukan pemotretan setelah mengumpulkan energi matahari. Pemotretan dilakukan secara rinci dengan kamera canggih dan radar penembus tanah untuk menilai area di dekatnya (1/12).

Tugas berat selanjutnya dilakukan oleh lengan-lengan robotik yang dimiliki oleh pesawat luar angkasa untuk melakukan pengeboran dan pengambilan sampel. Sampel yang berhasil dikumpulkan dimasukkan ke dalam pesawat peluncur yang akan naik ke orbit bulan, lalu menunggu bertemu dengan pesawat pengorbit Chang’e-5 lima untuk mentransfer sampel dan terbang kembali menuju bumi.

Baca Juga: Kimchi Diklaim Media Tiongkok, Korea Selatan Geram

2. Chang’e-5 menancapkan bendera Tiongkok

Ukir Sejarah, Tiongkok Tancapkan Bendera di Bulan Bendera Tiongkok di permukaan bulan yang tak berangin. (instagram.com/chinaxinhuanews)

Peluncuran Chang’e-5 dengan roket Long March-5 dilakukan oleh Tiongkok pada tanggal 24 November 2020, jam 04.30 waktu setempat. Peluncuran tersebut dilakukan di pusat peluncuran luar angkasa Wenchang, di pulai Hainan. Misi ini adalah salah satu misi terbaru Tiongkok, yang pada misi 2003 lalu telah berhasil menerbangkan astronotnya ke orbit bumi.

Saat ini, Chang’e-5 sudah melakukan pendaratan dan pengambilan material bulan. Misi yang diemban oleh Chang’e-5 adalah membawa material bulan sekitar 2 kilogram. Namun selain misi utamanya tersebut, rupanya Chang’e-5 juga memiliki misi tambahan. Sebelum meninggalkan bulan untuk membawa material kembali ke bumi, Chang’e-5 menancapkan bendera nasional Tiongkok lebih dahulu.

Melansir dari laman Xinhua, CNSA merilis gambar yang menunjukkan Chang’e-5 menancapkan bendera nasional Tiongkok di bulan (4/12). Gambar-gambar yang diambil dengan kamera canggih yang dipasang pada pesawat robotik pendarat, menjadikan Tiongkok sebagai negara kedua yang menancapkan bendera negaranya di bulan, setelah Amerika Serikat.

3. Bendera yang dipasang di bulan adalah bendera khusus

Ukir Sejarah, Tiongkok Tancapkan Bendera di Bulan Bendera yang dibawa Chang'e ke bulan bukan bendera dari kain tradisional seperti biasanya. Ilustrasi (unsplash.com/Macau Photo Agency)

Tiongkok pada akhirnya menorehkan sejarah ambisi pencapaiannya di bulan pada tahun 2020 ini. Lebih dari 50 tahun yang lalu, Amerika Serikat sudah mengibarkan benderanya di satelit bumi tersebut. Kini, Tiongkok menjadi negara kedua, yang mengibarkan benderanya di permukaan bulan yang tidak berangin.

Bendera yang dipasang wahana Chang’e-5 bukan bendera biasa. Bahan dari bendera tersebut bukan terbuat dari kain tradisional yang biasa digunakan. Ada tim khusus yang merancang dan membuat bendera untuk dibawa oleh Chang’e-5. Melansir dari laman resmi pemerintah Tiongkok, Xinhua, tim tersebut berasal dari China Aerospace Science and Industry Corporation Ltd., dan melakukan riset lebih dari setahun untuk menemukan campuran bahan yang tepat (4/12).

Tim tersebut menggunakan material komposit khusus, dengan warna-warna khas Tiongkok dan ketika digulung, lapisan tidak akan saling menempel pada suhu mulai 150 derajat celsius hingga 150 derajat dibawah nol celsius. Strukturnya juga membuat sistem berbobot tidak lebih dari satu kilogram. Bendera tersebut benar-benar dirancang untuk berada di dalam kondisi cuaca yang ekstrim dan keras seperti permukaan bulan.

Liu Haigang, salah satu orang yang ada dalam tim mengatakan “Saat mendarat di bulan, saya akan memberitahu cucu saya ‘Kakek yang membuat ini!’” katanya bangga.

Baca Juga: AS Tuduh Tiongkok Langgar Sanksi PBB terhadap Korea Utara

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya