Ukraina Tewaskan 116 Tentara Rusia dalam Sekali Serangan Rudal

Analisis militer menduga serangan menggunakan rudal ATACMS

Jakarta, IDN Times - Menurut analisa OSINT, serangan rudal jarak jauh ATCMS Ukraina menewaskan 116 tentara Rusia. The Institute for the Study of War (ISW) menilai, target serangan itu area pelatihan militer Rusia, sekitar 80 kilometer di belakang garis pertempuran di Luhansk.

Empat ATACMS digunaan dalam serangan itu, dengan lokasi di desa Rohove. Empat serangan terjadi hanya dalam waktu satu menit. Tapi satu rudal tidak berfungsi dengan baik. Ratusan bom mini M74 APAM yang dibawa rudal, menghantam pasukan Rusia.

Baca Juga: Inggris Persilakan Ukraina Pakai Senjata London untuk Serang Rusia

1. Empat rudal diluncurkan, satu rudal mengalami kegagalan

Ukraina Tewaskan 116 Tentara Rusia dalam Sekali Serangan Rudalilustrasi tank Rusia hancur di Ukraina (Twitter.com/ArmyInform)

Tidak dijelaskan secara rinci kapan pastinya serangan rudal itu dilakukan. Namun serangan terjadi setelah Amerika Serikat (AS) diam-diam mengirim sekitar 100 ATACMS ke Ukraina bulan lalu.

"Rekaman geolokasi menunjukkan bahwa pasukan Ukraina menyerang tempat latihan Rusia di barat daya Mozhnyakovka, menewaskan 116 tentara Rusia," kata ISW pada Kamis (2/5/2024), dikutip Daily Mail.

Video dampak serangan tersebut direkam oleh drone yang terbang tinggi di atas. Sejumlah kendaraan militer terparkir di dekat sekelompok pasukan Rusia.

Rudal pertama gagal menghantam dengan tepat area pertama. Tapi rudal berikutnya berhasil menghantam pasukan Moskow.

Area kedua yang tidak jauh dari area pertama juga terbukti telah terkena serangan, begitu pula area ketiga di dekat hutan.

2. Ukraina gunakan ATACMS untuk menyerang Krimea

Rudal yang digunakan Ukraina tampaknya adalah rudal taktis M39 yang dipasok AS. Sebelumnya, AS telah mengirim ATACMS jarak pendek yang menjangkau target sekitar 160 kilometer.

Tapi baru-baru ini, AS mengirim senjata dengan jarak jauh yang mampu mencapai target sekitar 300 kilometer.

Dilansir Business Insider, Ukraina telah menggunakan rudal ATACMS untuk menyerang pangkalan udara Rusia di Krimea pada pertengahan April. Serangan menghancurkan atau merusak empat peluncur S-400, tiga stasiun radar, dan peralatan pertahanan udara.

Analis militer dengan keahlian di bidang Ukraina Philip Karber mengatakan, ATACMS secara jangka panjang memiliki potensi untuk membuat militer Krimea tidak berharga.

Baca Juga: Menlu Inggris Sebut Ukraina Berhak Serang Wilayah Rusia

3. Pekerja Ukraina meminta bantuan rudal pertahanan Patriot

Ukraina Tewaskan 116 Tentara Rusia dalam Sekali Serangan Rudalilustrasi rudal (Twitter.com/Missile Defense Advocacy Alliance)

Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Ukraina di garis depan pertempuran tertekan oleh pasukan Rusia. Moskow mengklaim telah merebut beberapa desa di dekat kota Avdiivka.

Di sisi lain, pasukan Rusia juga terus melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Ukraina, menargetkan fasilitas energi di negara tersebut. Para pekerja Ukraina berjuang memperbaiki kerusakan dan khawatir kalah dalam persiapan menghadapi musim dingin.

"Roket (Rusia) menyerang dengan cepat. Perbaikannya butuh waktu lama," kata Oleh, kepala departemen perlengkapan, dikutip Associated Press.

Oleh bekerja di DTEK, perusahaan swasta pemasok setrum terbesar di Ukraina. Ketika ditanya apa yang dibutuhkan, dia menjawab dengan satu kata: Patriot.

Mereka ingin bantuan sistem pertahanan udara Patriot karena sistem ini diharapkan bisa meminimalisir kerusakan akibat serangan udara Rusia.

Rusia juga terus belajar dan menyesuaikan taktik. Awalnya mereka menargetkan trafo yang mendistribuskan daya, sekarang mereka mengincar peralatan pembangkit listrik. Akurasi serangan Rusia juga semakin meningkat.

Baca Juga: Ukraina Klaim Serang Website Partai United Russia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya