Zelenskyy Sebut Mantan Kanselir Jerman Menjijikkan 

Gerhard Schroeder baru saja bertemu Putin

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder menjijikkan karena telah bekerja untuk Rusia. Schroeder baru-baru ini bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengatakan Moskow menginginkan solusi negosiasi untuk akhiri perang.

Dalam pidato malam pada Rabu (3/8/2022), Zelenskyy prihatin bahwa mantan pemimpin negara besar yang menjunjung nilai-nilai Eropa, telah bekerja untuk Rusia yang melawan nilai-nilai luhur tersebut.

Schroeder adalah mantan pemimpin Sosial Demokrat Jerman yang kontroversial. Dia memiliki hubungan dekat dengan Putin dan memiliki kedudukan di dewan perusahaan energi Rusia.

Baca Juga: Pertama Kali, Jerman Akan Berhenti Beli Batu Bara dan Minyak Rusia

1. Schroeder sebut Rusia ingin negosiasi untuk penyelesaian masalah

Pekan lalu, Gerhard Schroeder mengonfirmasi telah bertemu dengan Vladimir Putin di Moskow. Dalam wawancara dengan media Jerman yang terbit Rabu, Schroeder menyerukan untuk negosiasi dengan Putin.

"Kabar baiknya adalah bahwa Kremlin menginginkan penyelesaian yang dinegosiasikan," kata Schroeder dikutip dari Politico.

Saat ini, kesepakatan membuka kembali rute Laut Hitam antara Ukraina dan Rusia yang ditengahi PBB dan Turki dianggap sebagai keberhasilan. Dia menyebut itu bisa jadi dasar untuk perjanjian gencatan senjata dan membuat konsesi mengakhiri perang.

Baca Juga: Zelenskyy Ogah Gencatan Senjata kalau Wilayahnya Gak Dikembalikan

2. Zelenskyy sebut Schroeder menjijikkan

Zelenskyy Sebut Mantan Kanselir Jerman Menjijikkan Volodymyr Zelensky (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Kabar yang dibawa Schroeder usai bertemu dengan Putin itu segera disambar oleh Volodymyr Zelenskyy. Dalam pidato malamnya, Zelenskyy mengecam mantan Kanselir Jerman tersebut.

"Sungguh menjijikkan ketika mantan pemimpin negara besar dengan nilai-nilai Eropa bekerja untuk Rusia, yang berperang melawan nilai-nilai ini," kata Zelenskyy dilansir RFE/RL.

"Jika Rusia benar-benar menginginkan akhir perang, sekarang tidak akan (mengirim) cadangan (pasukan) ke selatan Ukraina dan tidak akan menghasilkan kuburan massal orang tak bersalah yang terbunuh di wilayah Ukraina," tambahnya.

Mykhaylo Podolyak, penasihat Zelenskyy mengatakan jika Moskow ingin dialog, pertama adalah gencatan senjata dan penarikan pasukan. Langkah selanjutnya baru kemudian dialog yang konstruktif.

Baca Juga: 2 Menteri Jerman yang Paling Keras Menentang Invasi Rusia Diretas

3. Jerman nilai Rusia tidak punya alasan untuk memangkas pasokan gas

Mantan Kanselir Jerman itu juga meminta ada pertimbangan untuk menggunakan pipa gas Nord Stream 2 saat Jerman dan Eropa terancam krisis energi. Dia prihatin dengan krisis karena perang Rusia di Ukraina.

"Jika keadaan menjadi sangat ketat, ada jalur pipa ini, dan dengan kedua jalur pipa Nord Stream tidak akan ada masalah pasokan untuk industri Jerman dan rumah tangga Jerman," kata Schroder.

Di sisi lain, Jerman dan Eropa menuduh Rusia telah memotong pasokan gas yang membuat Eropa terancam saat menghadapi musim dingin. Moskow beralasan pengurangan pasokan karena masalah teknis untuk turbin gasnya. Namun Kanselir Jerman Olaf Scholz menuduh Rusia tidak punya alasan karena turbin yang diservis oleh Kanada telah berada di Jerman.

"Cukup jelas dan sederhana: turbin ada dan dapat dikirimkan, tetapi seseorang perlu mengatakan 'Saya ingin memilikinya," kata Scholz dikutip Reuters.

Scholz menolak berkomentar saat ditanya tentang hubungan dekat Schroeder dengan Putin yang dicemooh oleh banyak orang, termasuk oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya