Profil Anis Matta, Diminta Jadi Wamenlu RI oleh Prabowo

15 Okt 2024, 15:38 WIB

Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Ketua umum Partai Gelora, Anis Matta juga dipanggil ke kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara. Anis mengaku ia diminta untuk menjadi wakil menteri luar negeri.

“Bismillah, alhamduilillah. Baru saja dapat amanah dari Bapak Prabowo, baru dapat amanah dari Bapak Presiden sebagai wakil menteri luar negeri. Kemungkinan besar pekerjaannya untuk dunia Islam,” kata Anis, usai bertemu Prabowo, di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

“Sudah ada pembicaraan sebelumnya dan sudah tanda tangan pakta integritas,” ucap Anis.

Ia juga mengaku sudah siap dan bersedia untuk menjabat sebagai wakil menteri luar negeri di pemerintahan Prabowo.

1. Ada dua wamenlu

Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Arrmanatha Nasir. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain Anis, akan ada wamenlu lain yaitu Arrmanatha Nasir, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

“Ada dua, yang barusan (Tata). Beliau akan lebih fokus untuk Amerika dan Eropa, saya lebih fokus ke dunia Islam,” ucap Anis.

2. Profil Anis Matta

Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik (sebelah kiri) bersama Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta. (Dokumentasi Partai Gelora)

Muhammad Anis Matta lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 adalah politikus Indonesia yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia. Anis juga merupakan salah satu penggagas Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anis menjadi sekretaris jenderal sejak partai berdiri hingga diangkat oleh Majelis Syuro PKS menjadi presiden partai pada 1 Februari 2013–10 Agustus 2015.

Anis terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar). Pada periode keduanya di Senayan, Anis terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI hingga mengundurkan diri pada saat diangkat menjadi Presiden PKS.

3. Sempat jadi dosen agama Islam di UI

(IDN Times/Amir Faisol)

Anis sempat menjadi dosen agama Islam di Program Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok. Salah satu aktivitas yang ditekuni Anis adalah berdakwah di masjid-masjid perkantoran di Jakarta. Ia juga menekuni profesi sebagai pembicara dan konsultan pengembangan organisasi dan manajemen sumber daya manusia.

Selama menjadi sekretaris jenderal, Anis meletakkan dasar-dasar perkaderan dan manajemen partai modern. Perhatiannya terhadap komunikasi dan media membuat iklan pemilu PKS kerap menjadi perbincangan.