Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Perdana Menteri baru Australia, Scott Morrison dan keluarga) Reuters/David Gray

Jakarta, IDN Times – Australia kembali mengukir sejarah yakni melakukan pergantian Perdana Menteri sebelum digelar pemilu federal. Scott Morrison kemudian terpilih usai dilakukan pemungutan suara secara tertutup di dalam Partai Liberal. 

Tantangan untuk pergantian pucuk kepemimpinan pertama kali diajukan oleh anggota parlemen dari negara bagian Queensland, Peter Dutton. Harian The Guardian Australia edisi Jumat, (24/8) menyebut ada tiga calon pemimpin yang bisa dipilih; Peter Dutton, Scott Morrison dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Sementara, Malcolm Turnbull, perdana menteri petahana justru tidak ikut dalam kompetisi politik itu. 

Usai dilakukan pemungutan suara, Morrison berhasil meraih 45 suara, sedangkan Dutton hanya mendapat 40. Sementara, Bishop sudah terdepak di putaran pertama, karena tidak cukup suara. 

Nama Scott Morrison sebenarnya bukan sosok asing bagi Pemerintah Indonesia. Dia pernah membuat geram Indonesia, karena kebijakan keras dan sewenang-wenang mengenai pencari suaka yang ingin menyeberang ke Negeri Kanguru. 

Penasaran terhadap sosok Morrison ini? Yuk, kita kepoin seperti apa orangnya.

1. Pernah menjabat sebagai Menteri Imigrasi

(Perdana Menteri baru Australia, Scott Morrison) AFP PHOTO

Sebelum terpilih sebagai PM ke-30, Morrison sempat duduk sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Imigrasi dan Keamanan. Turnbull seolah mendapatkan karma karena ia justru "ditusuk" oleh orang-orang yang ia percayai, termasuk Morrison. 

Yang dimaksud karma, karena tiga tahun lalu, Turnbull juga berhasil merebut kursi PM dengan cara yang sama dari Tony Abbott. Bahkan, media Australia menyebutnya sebagai "kudeta". 

Ketika menjabat sebagai Menteri Imigrasi, Morrison membuat kebijakan yang keras terhadap pencari suaka. Ia memerintahkan untuk mengembalikan pencari suaka itu dari daerah ia berasal. Dalam catatan Antara, Morrison bahkan pernah mengembalikan dua pengungsi ke Cikepuh, Jawa Barat, pada tahun 2014. 

 

2. Membuat kebijakan kontroversi saat menjabat Menteri Imigrasi

(Perdana Menteri baru Australia, Scott Morrison) AFP PHOTO/David Grey

Saat menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Perbatasan, Morrison memilih isu pencari suaka untuk digarisbawahi. Ini merupakan satu isu yang krusial, karena di bawah pemerintahan Partai Buruh, mereka justru menyambut baik pencari suaka yang datang ke Negeri Kanguru. 

Ketika itu, Morrison juga berhasil menciptakan sebuah slogan yang efektif untuk menghentikan arus pengungsi yakni "Stop the boats". Saat Tony Abott terpilih menjadi Perdana Menteri di tahun 2013, Morrison meluncurkan Operasi Sovereign Borders, strategi yang melibatkan militer untuk menghentikan kedatangan kapal-kapal pembawa pencari suaka masuk ke Australia. 

Kebijakan ini memang berhasil menghentikan kedatangan pencari suaka, tetapi justru membuat berang Indonesia. Sebab, pasukan militer itu justru mendorong balik perahu pencari suaka kembali ke perairan Indonesia. 

Bahkan, dalam satu peristiwa di tahun 2015, badan yang mengurus pengungsi dari PBB, UNHCR, memastikan petugas militer Australia memang menyuap kapten kapal yang membawa suaka, agar bersedia memutar dan kembali ke perairan Indonesia. Total, pencari suaka yang dibawa ketika itu mencapai 65 orang. 

3. Pernah ikut syuting iklan

(Perdana Menteri Australia Scott Morrison) AFP PHOTO/Mark Graham

Dilansir dari News Australia, ternyata Scott Morrison ini dulunya pernah ikut syuting iklan obat batuk Vicks di Australia lho. Wah pasti lucu yah?

4. Penentang gerakan pernikahan sejenis

(Perdana Menteri baru Australia, Scott Morrison) www.abc.net.au

Pria yang lahir pada 13 Mei 1968 ini merupakan sosok yang taat dengan agama. Morrison mengaku dirinya sebagai jemaat gereja yang aktif. 
 

Ketika ia terpilih menjadi PM, pidato pertamanya mengatakan bahwa akan mengedepankan nilai-nilai cinta kasih, keadilan dan kebenaran dalam kesejahteraan orang lain. Karena merupakan penganut Kristen konvensional, ia juga menentang pernikahan sejenis. 

5. Pernah berkarier di dunia pariwisata

(Kampanye 100% Pure New Zealand yang digagas Scott Morrison) www.placebrandobserver.com

Setelah lulus kuliah, Morrison langsung ditarik untuk bekerja di industri properti dan pariwisata. Kemudian, ia bergabung dengan Satuan Tugas Pariwisata Australia, Tourism Australia dan Kantor Pariwisata dan Olahraga di Selandia Baru.

Ketika membuat proyek untuk mengenalkan pariwisata Australia, Morrison membuat sebuah iklan kontroversial. Dengan anggaran A$ 180 juta, Morrison merestui iklan yang dibintangi model Lara Bingle. 

Di dalam iklan itu, Morrison menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Australia. Lalu, di bagian akhir Bingle bertanya kepada penonton dengan kalimat yang dinilai kasar: "so, where the bloody hell are you?" dan dijawab "Australia". Iklan yang tayang tahun 2006 itu sempat dilarang masuk ke televisi di Inggris, karena kalimatnya terlalu kasar. 

Namun, di sisi lain, Morrison sukses menciptakan konsep pariwisata untuk Selandia Baru dengan slogan 100 percent "Pure New Zealand". 

 

Editorial Team