Melansir Aljazeera, presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa yang saat ini memimpin dalam organisasi Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC) meminta kepada utusan tingkat tinggi untuk berangkat ke Eswatini untuk bertemu raja dan membahas mengenai situasi politik dan kemanan di negara itu.
Delegasi yang akan menuju ke negara tersebut diantaranya Jeffrey Radebe, mantan menteri pemerintah Afrika Selatan dan Candith Mashego Dlamini, wakil menteri hubungan internasional dan kerjasama Afrika Selatan, serta perwakilan dari Botswana dan Namibia.
Para delegasi itu juga akan didampingi oleh Sekretaris Eksekutif SADC, Elias Magosi dan pejabat senior SADC lainnya. Sebelumnya, Ramaphosa telah berbicara dengan raja melalui sambungan telepon di saat situasi di Eswatini semakin parah. Aparat berupaya membubarkan massa dengan kekerasan.
Pada hari Rabu, tembakan terdengar hingga tengah malam di Mbabane, ibu kota Eswatini. Serikat pegawai negeri (NAPSAWU) mengatakan setidaknya satu orang telah ditembak mati pada hari sebelumnya. Lima puluh anggotanya dibawa ke rumah sakit di Mbabane, dengan 30 lainnya dirawat di rumah sakit di kota Manzini, termasuk beberapa dengan luka tembak.