Protes Penahanan, Pendukung Lula Dirikan Tenda Depan Penjara

Rio de Jainero, IDN Times - Sebagai bentuk protes atas penahanan mantan Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, massa pendukung Lula mendirikan tenda di luar sel tempat Lula ditahan, Senin (9/4/2018). Polisi memperkirakan jumlah orang yang berkemah di sekitar gedung sebanyak 700 orang dan kemungkinan akan terus bertambah. Mereka akan terus mendirikan tenda hingga Lula dibebaskan.
1. Para pendukung setia Lula akan terus berada di sekitar penjara hingga Lula dibebaskan

Diwartakan BBC, kantor berita EFE dan bernama.com, sebelum mendirikan tenda, massa pendukung Lula bentrok dengan polisi pada Sabtu (7/4/2018) malam. Sekitar sembilan orang terluka dalam bentrokan itu. Setelah adanya aksi pendirian tenda ini, petugas kepolisian memperketat pengamanan di area penjara.
Pemimpin Partai Buruh, Gleisi Hoffmann mengatakan Lula adalah tahanan politik dan partainya akan berusaha membebaskan Lula. Hoffmann berharap pembebasan Lula bisa terjadi secepat mungkin. Ketika Mahkamah Agung meninjau kembali keputusannya Kamis lalu, enam hakim agung mendukung Lula dipenjara sementara lima menentang. Hanya dibutuhkan satu hakim yang mengubah suaranya agar Lula bisa dibebaskan.
2. Pengamanan di sekitar penjara diperketat nih. Sebelum mendirikan tenda di sekitar penjara, massa pendukung Lula sempat bentrok dengan petugas kepolisian

Sementara di penjara, Lula menjalani hari-hari di dalam sel berukuran 15 meter persegi dengan akses toilet pribadi. Tidak ada kunjungan kecuali yang berasal dari pengacaranya dalam periode 10 hari awal tahanan dan tidak ada makanan luar yang diizinkan selama Lula dipenjara.
3. Lula dihukum 12 tahun dan satu bulan penjara karena kasus korupsi dan pencucian uang

Untuk diketahui Lula dihukum 12 tahun dan satu bulan penjara karena korupsi dan pencucian uang. Dia menyerahkan diri ke polisi federal pada Sabtu (7/4/2018) di São Paulo dan diterbangkan ke kota selatan Curitiba. Meski sudah ditahan, Lula tetap menegaskan jika dirinya tidak bersalah dan penahanan ini bermotif politik.
Mengingat momen pemilihan presiden sudah dekat. Sebagai seorang terpidana, Lula biasanya akan dilarang ikut pemilihan pada Oktober mendatang. Tetapi pengadilan pemilihan tertinggi di Brazil akan menentukan nasibnya dengan membuat keputusan akhir jika Lula mengajukan pencalonannya.