Puluhan Warga Guinea Tewas akibat Desak-desakan di Stadion

Jakarta, IDN Times - Peristiwa berdesak-desakan di dalam stadion terjadi di N'Zerekore, Guinea, pada Minggu (1/12/2024). Insiden tersebut berlangsung di tengah pertandingan sepak bola lokal yang mempertemukan tim tuan rumah, N'Zerekore dan tamunya, Labe.
Sementara itu, Guinea menjadi salah satu dari beberapa negara Afrika yang tidak diperbolehkan menyelenggarakan pertandingan sepak bola internasional. Larangan ini karena CAF menyatakan stadion sepak bola di Guinea tidak memenuhi standar internasional.
1. Polisi tembakkan gas air mata
Kerusuhan di dalam stadion berawal dari keputusan wasit untuk mengeluarkan dua pemain dari tim tamu, Labe. Situasi kian panas setelah suporter memprotes wasit dan polisi menyebut suporter melempari batu ke arah stadion.
Di tengah kebingungan imbas kerusuhan, polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter yang sebenarnya dilarang di dalam stadion. Alhasil, para suporter di dalam stadion panik dan berebut keluar hingga berdesak-desakan di pintu keluar stadion.
"Beberapa pintu keluar stadion menjadi lokasi di mana peristiwa berdarah ini terjadi. Saya berhasil selamat karena tidak ikut berdesak-desakan di pintu keluar stadion dan keluar dengan memanjat tembok stadion," tutur salah satu suporter bernama Cisse Lancine, dikutip dari Associated Press.
Hingga kini, 56 orang dilaporkan tewas akibat berdesakan di stadion. Namun, terdapat kemungkinan korban tewas masih bertambah dan belum dapat dipastikan secara jelas berapa jumlah korban terluka.