Terlepas dari kebijakan pelarangan impor komoditas minyak, terdapat beberapa negara yang diketahui telah menjalani kerja sama yang erat sebelumnya dengan Rusia. China menjadi importir terbesar minyak mentah asal Rusia dengan angka 32,8 persen, dilansir Statista.
Belanda dan Jerman menjadi negara dengan persentase terbesar selanjutnya yang mengimpor minyak mentah dari Rusia dengan masing-masing sebesar 13 persen dan 8,7 persen. Kedua negara tersebut merupakan anggota Uni Eropa yang dikabarkan juga akan memberlakukan larangan impor minyak mentah asal Rusia.
Beberapa negara lainnya yang juga mengimpor minyak Rusia dalam persentase yang besar adalah Korea Selatan, Polandia, Italia, hingga Jepang. Beberapa negara yang diketahui telah menghentikan impor dari Rusia dikabarkan telah menyediakan alternatif untuk menjaga produksi dalam negeri mereka.
Produksi minyak Rusia dapat diganti oleh produksi minyak dari negara-negara OPEC seperti Arab Saudi, Aljazair, Qatar, Uni Arab Emirat, Venezuela, dan lainnya. Dari sekian daftar anggota OPEC, hanya ada Venezuela yang menolak untuk mengecam invasi Rusia.
Walau begitu, pembatasan dan pelarangan impor komoditas Rusia diyakini tetap akan mempengaruhi harga komoditas jika tak ada alternatif yang bisa didapatkan secepatnya. Perekonomian Rusia diketahui membutuk semenjak berbagai sanksi yang dijatuhkan dalam dua minggu terakhir.