Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Putin ke India Bahas Jet Tempur, Rudal S-400, dan Minyak
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (kremlin.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Fokus pada pembahasan kerja sama pertahanan mulai dari jet tempur hingga rudal

  • Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan PM India Narendra Modi dibayangi tekanan AS

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di India pada Kamis (4/12/2025) untuk kunjungan dua hari yang berfokus pada penguatan hubungan pertahanan dan perdagangan. Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyambutnya langsung di bandara dengan pelukan hangat sebelum keduanya bertolak bersama dalam satu mobil.

Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi Putin sejak perang Ukraina dimulai dan berlangsung di tengah tekanan besar Amerika Serikat (AS) agar India menghentikan impor minyak dari Rusia. Putin datang bersama Menteri Pertahanan Andrei Belousov, menandakan isu alutsista akan menjadi agenda utama.

Dalam wawancara dengan India Today, Putin menyebut dirinya sangat senang bertemu sahabat lama, dan menegaskan luasnya kerja sama kedua negara. Ia menyebut manufaktur kapal dan pesawat, energi nuklir, hingga eksplorasi ruang angkasa sebagai sektor yang terus berkembang.

Selain pertahanan, isu perdagangan dan tekanan AS diperkirakan menjadi topik sensitif dalam agenda bilateral. Sementara itu, Modi akan menjamu Putin dalam makan malam pribadi pada Kamis malam, sebelum menggelar pertemuan puncak pada Jumat (5/12).

1. Fokus pertahanan mulai dari jet tempur hingga rudal

Kremlin menyatakan, perluasan pasokan sistem pertahanan udara S-400 menjadi salah satu agenda terpenting dalam pertemuan kedua pemimpin. India selama ini menjadi salah satu importir terbesar senjata Rusia, meski tren ketergantungan itu menurun seiring diversifikasi pemasok dan dorongan produksi dalam negeri.

Media India melaporkan kemungkinan tawaran produksi bersama jet tempur siluman Su-57 oleh Moskow, meskipun belum ada konfirmasi resmi.

Data Stockholm International Peace Research Institute menunjukkan pangsa Rusia dalam impor senjata India menurun dari 76 persen (2009–2013) menjadi 36 persen (2019–2023). Tren ini menggambarkan perubahan strategi pertahanan India yang kini lebih terdistribusi ke berbagai negara.

Meski begitu, sektor pertahanan tetap menjadi fondasi utama hubungan Rusia–India, terutama ketika ketegangan global membuka ruang bagi kedua negara mempererat aliansi keamanan.

2. Pertemuan dibayangi tekanan AS

Kunjungan Putin berlangsung setelah Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif 50 persen terhadap sebagian besar produk India. Washington menilai pembelian minyak murah India dari Rusia membantu pendanaan perang Ukraina.

India telah menjadi salah satu pembeli terbesar minyak Rusia sejak invasi Ukraina, menghemat miliaran dolar melalui skema harga diskon. Namun, Delhi mulai menurunkan impor minyak dari Rusia karena tekanan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil.

Pemerintah India khawatir kesepakatan energi atau pertahanan baru dapat memicu respons negatif AS, yang berdampak pada negosiasi perdagangan. Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa Rusia tidak khawatir soal tarif AS.

“Apa yang penting bagi kami adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan volume bisnis bilateral tanpa campur tangan siapa pun,” kata Peskov kepada media India, dikutip dari Channel News Asia.

3. Upaya reset hubungan kedua negara

Total perdagangan bilateral mencapai 68,7 miliar dolar AS pada 2024–2025, namun ekspor India hanya 4,88 miliar dolar AS. Kesenjangan besar ini membuat India menekan Rusia agar membuka pasar bagi sektor farmasi, otomotif, hingga jasa.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri India mengatakan ketimpangan ini perlu diatasi satu atau lain cara. Diskusi juga menyinggung reformasi perdagangan global dan dinamika geopolitik di tengah ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah.

Harsh V. Pant dari King’s College London menilai kunjungan ini sebagai upaya mereset hubungan pada momen geopolitik krusial. Menurutnya, kunjungan langsung Putin, yang jarang bepergian, menunjukkan pentingnya hubungan ini bagi Moskow.

Pejabat India menggambarkan relasi Moskow–Delhi sebagai ‘hubungan paling stabil di era modern’, meskipun mengakui signifikansi geopolitik global yang melatarbelakanginya.

Editorial Team