Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemimpin Korut, Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan). (Kremlin.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Pemimpin Korut, Kim Jong Un (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan). (Kremlin.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Rusia-Korut sepakat menjalin hubungan yang lebih eratDilaporkan BBC, Kim dan Putin menegaskan kembali komitmen untuk pengembangan lebih lanjut hubungan persahabatan, hubungan bertetangga yang baik, dan kerja sama Rusia-Korut.

  • Korut kirim ribuan pasukan dan peralatan militer ke RusiaPyongyang telah mengirim sekelompok tentaranya untuk bertempur bersama pasukan Rusia. Korut telah mengirim sekitar 15 ribu tentara ke Rusia sejak Oktober tahun lalu.

  • Korut bakal dukung penuh semua langkah yang diambil RusiaKim menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Putin dan mengatakan Pyongyang akan selalu setia pada semangat perjanjian pertahanan bersama ked

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, memuji keberanian dan heroisme tentara Korea Utara (Korut) dalam merebut kembali wilayah Kursk Rusia dari pasukan Ukraina. Pujian itu disampaikan Putin saat berbicara melalui telepon dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un.

Kepada Kim, Putin mengatakan dirinya sangat mengapresiasi dukungan Pyongyang dan semangat pengorbanan diri yang ditunjukkan oleh pasukannya selama pembebasan wilayah barat negaranya tersebut, dilaporkan kantor berita pemerintah Korut, KCNA, pada Rabu (13/8/2025).

Panggilan telepon antara Putin dan Kim dilakukan beberapa hari menjelang pertemuan Putin dengan Presiden AS, Donald Trump, di Alaska, untuk membahas perang Ukraina. Putin juga memberi tahu Kim terkait pembicaraan dengan Trump, yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat mendatang.

1. Rusia-Korut sepakat menjalin hubungan yang lebih erat

Dilaporkan BBC, Kim dan Putin menegaskan kembali komitmen untuk pengembangan lebih lanjut hubungan persahabatan, hubungan bertetangga yang baik, dan kerja sama Rusia-Korut.

"Kepala negara kedua negara bertukar pandangan tentang isu-isu yang menjadi perhatian bersama. Kim Jong Un dan Putin sepakat untuk menjalin kontak yang lebih erat di masa mendatang," bunyi laporan KCNA.

Dalam beberapa tahun terakhir, Moskow dan Pyongyang telah menjalin hubungan yang lebih erat. Korut telah menyediakan personel dan amunisi bagi Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina. Tak hanya itu, kedua negara yang bermitra itu juga menyetujui kesepakatan pertahanan bersama saat kunjungan Putin ke Korut.

2. Korut kirim ribuan pasukan dan peralatan militer ke Rusia

ilustrasi tentara Ukraina (twitter.com/ZelenskyyUa)

Pada April, Pyongyang untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui telah mengirim sekelompok tentaranya untuk bertempur bersama pasukan Rusia.

Menurut penilaian Korsel, Korut telah mengirim sekitar 15 ribu tentara ke Rusia sejak Oktober tahun lalu. Pyongyang juga dilaporkan memasok sejumlah besar peralatan militer, termasuk artileri dan rudal balistik, untuk mendukung perang Moskow di Ukraina, dikutip Euro News.

Kim juga telah setuju untuk mengirim ribuan pekerja konstruksi militer dan penjinak ranjau ke wilayah Kursk Rusia. Intelijen Korsel meyakini pengerahan tersebut akan segera terjadi.

3. Korut bakal dukung penuh semua langkah yang diambil Rusia

ilustrasi pemimpin Korut Kim Jong Un (pixabay.com/tiburi)

Kim menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Putin dan mengatakan Pyongyang akan selalu setia pada semangat perjanjian pertahanan bersama kedua negara. Korut juga berkomitmen untuk mendukung penuh semua langkah yang akan diambil oleh kepemimpinan Rusia di masa mendatang.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, Kim telah menjadikan Moskow sebagai prioritas kebijakan luar negerinya karena ingin keluar dari isolasi diplomatik dan memperluas hubungan dengan negara-negara rival Washington.

Pemerintahnya telah menepis keinginan Washington dan Seoul untuk memulai kembali diplomasi yang bertujuan meredakan program nuklir Korut, yang telah terhenti sejak 2019.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team