Inggris: Uji Coba Rudal Trident Gagal untuk Kedua Kalinya

Satu rudalnya diperkirakan seharga Rp335 miliar

Jakarta, IDN Times - Uji coba penembakan rudal Trident dari kapal selam Angkatan Laut (AL) Kerajaan Inggris, HMS Vanguard, mengalami kegagalan. Tes tersebut dilakukan di lepas pantai timur Amerika Serikat (AS).

Dilansir BBC pada Rabu (21/2/2024), uji coba yang dilaporkan terjadi pada 30 Januari tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps. Rudal seharusnya terbang beberapa ribu mil sebelum mendarat, tanpa bahaya di Atlantik antara Brasil dan Afrika Barat. Namun, akhirnya Trident jatuh ke laut dekat tempat peluncurannya.

Kegagalan tersebut merupakan yang kedua kalinya berturut-turut. Insiden tersebut dinilai sebagai hal yang sangat memalukan bagi produsen rudal Trident di Inggris dan AS.

Uji coba rudal Trident di Inggris jarang dilakukan. Salah satunya karena biaya, di mana harga setiap rudal adalah sekitar 17 juta poundsterling (sekitar Rp335,1 miliar).

1. Kegagalan tidak berimplikasi terhadap keandalan sistem dan persediaan rudal Trident

Kementerian Pertahanan mengonfirmasi adanya anomali yang terjadi pada peluncuran terbaru. Meski begitu, pihaknya mengatakan bahwa HMS Vanguard dan awaknya telah terbukti sepenuhnya mampu diandalkan dalam operasi mereka.

Serta, mengklaim bahwa penangkal nuklir landasan pertahanan Inggris tetap aman, terjamin, dan efektif.

"Sebagai masalah keamanan nasional, kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai hal ini, namun kami yakin bahwa anomali tersebut terjadi secara spesifik. Oleh karena itu, tidak ada implikasi terhadap keandalan sistem dan persediaan rudal Trident yang lebih luas," kata juru bicara kementerian tersebut.

Trident disebut sebagai sistem senjata paling andal di dunia, yang telah menyelesaikan lebih dari 190 pengujian yang berhasil selama digunakan.

Dilansir Sky News, rudal Trident 2 berhasil diluncurkan dari bawah air ke udara dengan menggunakan gas terkompresi di dalam tabung peluncuran. Namun, booster tahap pertama tidak menyala dan rudal seberat 60 ton, yang dilengkapi dengan hulu ledak tiruan, jatuh ke Samudera Atlantik dan tenggelam. Pencarian segera dimulai guna menemukan amunisi yang sangat sensitif tersebut.

Menurut laporan, kesalahan tersebut ada hubungannya dengan uji coba penembakan. Sebuah sumber mengatakan bahwa peluncuran tersebut akan berhasil, jika dilakuan dengan hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Pria Senegal Bersalah atas Tewasnya 4 Migran di Selat Inggris

2. HMS Vanguard baru melakukan perbaikan senilai Rp9,8 triliun

HMS Vanguard adalah salah satu dari empat kapal selam nuklir kelas Vanguard yang telah berpatroli sejak 1994. Kapal terus dioperasikan untuk mencegah ancaman nuklir dari musuh, seperti Rusia, dan sigap merespons jika hal terburuk terjadi dan London atau sekutunya menghadapi serangan nuklir.

Kapal Vanguard berpangkalan di Markas AL Faslane Royal di Firth of Clyde dan membawa rudal Trident 2 D5 buatan AS. Hulu ledak nuklirnya disimpan di depot persenjataan Coulport terdekat di Loch Long.

Kapal tersebut juga baru saja menjalani reparasi selama lebih dari tujuh tahun, yang menelan biaya senilai 500 juta poundsterling (Rp9,8 triliun).

Campaign for Nuclear Disarmament (CND) menggambarkan uji coba rudal Trident tersebut sebagai kegagalan yang mahal.

"Kita harus berhenti membuang-buang uang untuk hal ini," kata CND yang berkampanye untuk menghilangkan senjata nuklir di Inggris dan di seluruh dunia.

3. Peluncuran yang gagal terjadi delapan tahun yang lalu

Inggris: Uji Coba Rudal Trident Gagal untuk Kedua KalinyaIlustrasi peluncuran rudal. (unsplash.com/Forest Katsch)

Uji coba sebelumnya dilakukan pada 2016. Saat itu, menggunakan rudal Trident II D5 yang tidak bersenjata dan diluncurkan dari HMS Vengeance di lepas pantai Florida. Namun, rudal tersebut menyimpang dari jalurnya.

Menurut sumber-sumber pertahanan, peluncuran rudal tersebut tidak menyimpang ke arah yang salah karena kesalahannya, melainkan karena informasi yang disampaikan kepadanya tidak benar.

Uji coba rudal Trident tak bersenjata terakhir yang berhasil dilakukan pada 2012.

Baca Juga: Wanita Inggris Dipenjara 7 Tahun karena Bantu Anak Perempuan Sunat

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya