Korsel Buka Hubungan Diplomatik dengan Kuba, Pukulan untuk Korut?

Negara ke-193 yang jalin hubungan diplomatik dengan Korsel

Jakarta, IDN Times - Kantor Kepresidenan Korea Selatan (Korsel) mengumumkan bahwa pihaknya telah menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba pada Kamis (15/2/2024). Hal ini menandai puncak dari upaya diplomatik Seoul dengan negara-negara sosialis yang secara historis memelihara hubungan persahabatan dengan Korea Utara (Korut).

Korsel yakin tindakan tersebut akan memberikan pukulan telak untuk Pyongyang. Pernyataan tersebut datang menyusul pengumuman dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korsel pada Rabu bahwa pihaknya telah bertukar nota diplomatik dengan Kuba di New York. Perwakilan mereka juga setuju untuk menjalin hubungan diplomatik dan konsuler.

"Pembentukan hubungan diplomatik dengan Kuba, satu-satunya negara non-diplomatik di kawasan Amerika Latin dan Karibia, menandai titik balik yang signifikan dalam meningkatkan diplomasi Korsel di kawasan tersebut," kata Kemenlu Korsel.

"Hal ini diharapkan dapat berkontribusi memperluas cakrawala diplomasi kami sebagai negara penting di dunia," sambungnya, dikutip dari Korea Herald.

Baca Juga: Adik Kim Jong-un: Korut Siap Tingkatkan Hubungan dengan Jepang

1. Kuba sempat ragu menjalin hubungan dengan Korsel

Seorang pejabat senior kepresidenan Korsel ketika berbicara kepada wartawan di Seoul, menyebutkan bahwa Pyongyang secara tradisional menggambarkan hubungannya dengan Kuba sebagai 'hubungan persaudaraan'. Pembukaan hubungan diplomatik antara Seoul-Havana pasti akan menimbulkan pukulan politik dan psikologis yang signifikan ke Korut.

Dia juga mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol telah secara aktif berupaya menjalin hubungan dengan Kuba. Pembentukan hubungan dengan Havana bukanlah persoalan sederhana, melainkan merupakan tujuan dan tantangan jangka panjang bagi Seoul. Pihaknya juga mengakui bahwa hubungan luas dan abadi Kuba dengan Korut merupakan hambatan besar.

Sejak 1960an, Kuba-Korut telah menjalin hubungan diplomatik. Sejak itu, kedua negara telah menjalin hubungan erat selama beberapa dekade, khususnya selama era Perang Dingin karena faktor ideologi anti-Amerika dan sosialis. Kuba bahkan telah memiliki kedutaan besar di Pyongyang.

"Pembentukan hubungan diplomatik dengan Kuba menandakan puncak dari hubungan diplomatik kami dengan negara-negara sosialis, termasuk negara-negara bekas Blok Timur yang bersahabat dengan Korut," kata pejabat tersebut.

"Ini dengan jelas menunjukkan, di mana letak gelombang utama dalam arus sejarah, serta siapa yang terlibat dalam gelombang besar tersebut," tambahnya.

Kuba juga disebut telah memainkan peran penting dalam Gerakan Non-Blok dan diplomasi dunia ketiga.

2. Korsel telah memberi tahu AS untuk membuka hubungan diplomatik dengan Kuba

Korsel Buka Hubungan Diplomatik dengan Kuba, Pukulan untuk Korut?Ilustrasi bendera Kuba. (pexels.com/Matthias Oben)

Sebelum menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba, Korsel telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) terlebih dahulu mengenai keputusannya untuk membuka hubungan dengan Havana. 

Washington saat ini mempertahankan embargo ekonomi terhadap Kuba, yang pertama kali diberlakukan pada 1960an. Ini sebagai respons atas revolusi yang dipimpin oleh Fidel Castro, serta nasionalis properti milik warga negara dan perusahaan AS, dilansir Associated Press.

Kuba menjadi negara ke-193 yang menjalin hubungan diplomatik dengan Seoul. 

Sumber diplomatik Korsel mengatakan bahwa negaranya telah berupaya selama sekitar 20 tahun untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba. Inisiatif tersebut dimulai pada masa pemerintahan Kim Dae Jung pada 2000 dan tindak lanjut diperbarui di bawah pemerintahan Yoon.

Baca Juga: Korsel: Klaim Kinerja Rudal Jelajah Korut Terlalu Berlebihan

3. Banyak keturunan imigran Korea yang bermigrasi ke Kuba

Korsel Buka Hubungan Diplomatik dengan Kuba, Pukulan untuk Korut?Potret suasana kota Havana di Kuba. (pexels.com/ STOUTfilmsHavana)

Bagi Korsel, penting untuk negaranya menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba. Ini mengingat meningkatnya pertukaran budaya, ekonomi, dan antar masyarakat di antara kedua negara.

Tercatat, sebelum pandemik COVID-19, ada sekitar 14 ribu warga Korsel mengunjungi Kuba setiap tahunnya. Disamping itu, sekitar 1.100 keturunan imigran Korea yang bermigrasi ke sana dari Meksiko pada 1921 dan saat ini tinggal di Kuba.

Pemerintah Korsel juga memuji keterbukaan yang baru ditemukan di Kuba. Pihaknya melihat persepsi baik terhadap Negeri Ginseng di kalangan masyarakat Kuba, yang didorong oleh minat besar mereka terhadap K-pop dan serial drama Korea.

Nantinya, pemerintah Korsel akan secara aktif terlibat dalam diskusi dengan pemerintah Kuba mengenai langkah-langkah tindak lanjut, termasuk membuka misi di masing-masing negara.

Baca Juga: Buruh Korut Buat Kekacauan di China Tuntut Pembayaran Upah

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya