Kronologi Ledakan saat Uji Coba Roket di Badan Antariksa Jepang

Dalam uji coba pengembangan roket Epsilon S di Noshiro

Jakarta, IDN Times - Ledakan terjadi dalam uji coba sebuah mesin roket kecil Epsilon S di salah satu pusat pengujian Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) pada Jumat (14/7/2023). Menurut laporan badan tersebut, tidak ada yang terluka dalam insiden yang terjadi di Noshiro, Prefektur Akita, Jepang utara tersebut.

Ledakan ini ternyata berhubungan dengan kegagalan peluncuran Epsilon S. Imbas dari kegagalan itu, JAXA menunda peluncuran roket tersebut dari tahun fiskal 2023-2024 karena menggunakan tangki bahan bakar yang sama dengan Epsilon-6, dikutip dari Kyodo News.

Seperti apa kronologi kejadian tersebut?

Baca Juga: Profil Yoneda Ayu, Astronaut Perempuan Termuda dari Jepang

1. Kronologi insiden ledakan

JAXA mengatakan eksperimen tahap kedua roket dimulai pada pukul 9 pagi. Uji pembakaran direncanakan berlangsung sekitar dua menit, namun terjadi ketidaknormalan pembakaran di detik ke 57 setelah penyalaan selama uji coba mesin tahap kedua dimulai.

Asahi Shimbun melaporkan, polisi menerima panggilan darurat dari seorang warga setempat, sekitar pukul 9 pagi. Warga melaporkan telah mendengar suara keras dan melihat asap yang mengepul dari Pusat Pengujian Roket Noshiro.

Dari laporan tersebut, petugas pemadam kebakaran mengerahkan 10 mobil pemadam kebakaran, untuk memadamkan api di salah satu gedung di tempat lokasi kejadian.

Saat ini, JAXA sedang melakukan uji coba pembakaran Epsilon S dan bereksperimen dengan roket yang dapat digunakan kembali, yang dapat dipulihkan dan diluncurkan berulang kali.

Baca Juga: Indonesia Ajak Jepang Kembangkan Kendaraan Listrik di ASEAN

2. Seputar roket Epsilon S

Kronologi Ledakan saat Uji Coba Roket di Badan Antariksa JepangRoket Epsilon-5 milik Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA). (instagram.com/JAXA (宇宙航空研究開発機構)

Dilansir NHK News, Epsilon merupakan salah satu roket andalan Jepang. Proyek peluncuran kendaraan Epsilon S yang baru bertujuan untuk memperluas skala industri ruang angkasa dan daya saing Jepang, di tengah pasar peluncuran satelit yang terus berkembang.

Mekanisme pengembangannya, yakni dengan mentransfer program kendaraan peluncuran Epsilon ke sektor swasta. Diharapkan langkah tersebut dapat mengembangkannya menjadi sistem transportasi yang otonom dan berkelanjutan.

Roket Epsilon S merupakan versi terbaru dari roket yang menggunakan bahan bakar padat, dibandingkan menggunakan propelan cair, yang dirancang untuk menurunkan ambang batas ke luar angkasa. Roket dalam seri Epsilon pertama kali diluncurkan pada 2013, dan ada lima model peluncuran yang berhasil.

3. JAXA dilanda serangkaian kegagalan sejak tahun lalu

Kronologi Ledakan saat Uji Coba Roket di Badan Antariksa JepangRoket Epsilon-5 milik Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA). (instagram.com/JAXA (宇宙航空研究開発機構)

Peluncuran roket dan pesawat ruang angkasa JAXA, telah dilanda serangkaian kegagalan sejak tahun lalu.  Insiden tersebut termasuk kegagalan dalam peluncuran roket Epsilon-6 yang lepas landas dari Pusat Antariksa Uchinoura pada Oktober tahun lalu.

Saat itu, roket yang membawa delapan satelit tersebut, diinstruksikan menghancurkan diri sendiri oleh pusat kendali JAXA. Itu terjadi hanya beberapa menit setelah lepas landas karena menyimpang dari lintasan yang diinginkan.

Pada November 2022, JAXA mengalami kemunduran dalam rencananya untuk melanjutkan program bulannya, karena gagalnya mendaratkan wahana antariksa ultra kecil Jepang di bulan. Saat itu, wahana Omotenashi tidak dapat menerima transmisi dari Bumi untuk mengoreksi lintasan dan posisinya, dikutip dari Japan Times.

Selain itu, upaya kedua untuk meluncurkan roket H3 juga gagal beberapa menit setelah lepas landas pada Maret 2023. Hal tersebut dikarenakan mesin tahap kedua tidak menyala, setelah peluncuran di Pusat Antariksa Tanegashima.

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya