Malaysia-Jepang Tingkatkan Kerja Sama Keamanan Maritim

Di tengah meningkatnya pengaruh China di Laut China Selatan

Jakarta, IDN Times - Malaysia dan Jepang sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor seiring upaya Jepang dalam mengembangkan hubungan dengan anggota ASEAN di tengah meningkatnya ketegasan China di kawasan.

Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, dan PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam pertemuan bilateral pada Kamis (23/5/2024) di Tokyo.

1. Luncurkan kerangka kolaborasi keamanan baru OSA

Selama pembicaraan, kedua pemimpin memuji peluncuran kerangka kolaborasi keamanan baru Tokyo, yang dikenal sebagai bantuan keamanan resmi (Official Security Assistance/OSA), yang dirancang untuk mitra yang berpikiran sama seperti Malaysia.

"Jepang bermaksud untuk memperluas kerja sama dengan Malaysia lebih lanjut, guna menegakkan dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum," kata Kishida, dikutip dari Kyodo News.

Kishida menyatakan kesediaannya untuk memperkuat kerja sama bilateral di bidang keamanan maritim mengingat meningkatnya pengaruh Beijing di Laut China Selatan. Sementara itu, Anwar berjanji untuk melakukan upaya guna meningkatkan hubungan bilateral, termasuk membangun kemampuan militer Malaysia.

Baca Juga: Perdana Sejak 2019, Korsel-Jepang-China Gelar KTT Trilateral di Seoul

2. Upaya Jepang tingkatkan hubungan dengan negara Global South

Pernyataan Kishida dan Anwar tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian bilateral yang ditandatangani di sela-sela pertemuan puncak kedua pemimpin pada Desember lalu. 

Saat itu, Kishida setuju untuk menyediakan kapal penyelamat dan peralatan lain untuk kegiatan pemantauan, serta pengawasan kepada pasukan Malaysia berdasarkan program bantuan keamanan resminya, dilansir Yomiuri Shimbun.

Pertemuan para perdana menteri juga berlangsung di saat Tokyo berupaya untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara berkembang, yang secara kolektif disebut sebagai 'Global South'. Jepang telah menunjuk empat negara Asia-Pasifik sebagai penerima OSA. Mereka adalah Bangladesh, Filipina, Fiji, dan Malaysia.

3. Jepang-Malaysia juga sepakat berkolaborasi di berbagai bidang

Malaysia-Jepang Tingkatkan Kerja Sama Keamanan MaritimBendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Selain itu, Kishida dan Anwar sepakat bahwa kedua negara akan bekerja sama dalam mengatasi berbagai masalah, seperti situasi di Laut China Timur dan Selatan, kawasan di mana Beijing meningkatkan kehadiran militernya. Serta, isu pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara.

Tokyo-Kuala Lumpur juga sepakat berkolaborasi di bidang dekarbonisasi Asia Tenggara. Ini mengingat Malaysia akan menjadi ketua ASEAN tahun depan. Pihaknya juga akan meningkatkan upaya bersama di bidang digitalisasi, kemampuan keamanan siber, dan keamanan ekonomi untuk meningkatkan rantai pasokan.

Bagi Kuala Lumpur, Jepang adalah salah satu sumber utama investasi asing langsung di Malaysia. Hingga 2023, sebanyak 2.810 proyek perusahaan Jepang telah dilaksanakan di Malaysia dengan total investasi senilai 102,11 miliar ringgit (sekitar Rp347,6 triliun) dan menciptakan 344.120 lapangan kerja.

Jepang juga telah menjadi mitra dagang terbesar keempat Malaysia selama 9 tahun berturut-turut, dengan total perdagangan bernilai 156,64 miliar ringgit (sekitar Rp533,2 triliun) pada 2023, dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Baca Juga: Bukti Pabrikan Jepang Kalah Inovatif di Mobil Listrik!

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya