Maskapai Lufthansa Tangguhkan Penerbangan ke Kiev, Ukraina

Dampak ketegangan antara Ukraina-Rusia

Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, mengatakan akan menangguhkan penerbangan ke dan dari ibukota Ukraina, Kiev, dan Odessa, pelabuhan utama di Laut Hitam mulai Senin (21/2/2022) hingga setidaknya akhir bulan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh seorang juru bicara Grup Lufthansa pada Sabtu (19/2/2022) di tengah kekhawatiran akan kemungkinan invasi Rusia.

1. Lufthansa: Akan terus memantau situasi dengan otoritas nasional dan internasional

Lufthansa mengatakan pihaknya terus memantau situasi dengan cermat dan berhubungan erat dengan otoritas nasional dan internasional.

"Keselamatan penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami setiap saat," ungkap Lufthansa, dikutip dari BBC. "Tamu yang terkena dampak akan diinformasikan dan dipesankan ulang pada koneksi penerbangan alternatif."

Maskapai ini biasanya mengoperasikan 74 penerbangan ke Ukraina setiap minggu di bawah bendera Lufthansa atau maskapai lain yang dimilikinya termasuk diantaranya Austrian Airlines, Eurowings, dan Swiss.

Lufthansa juga mengatakan akan terus terbang ke Lviv di Ukraina Barat, kota di mana beberapa negara telah memindahkan kedutaan mereka, Reuters melaporkan.

2. Tangguhkan penerbangan seperti beberapa maskapai Eropa lainnya

Maskapai Lufthansa Tangguhkan Penerbangan ke Kiev, UkrainaIlustrasi maskapai Lufthansa. (pexels.com/Pixabay)

Baca Juga: Lufthansa PHK 29 Ribu Staf Tahun Ini dan 10 Ribu Lagi Tahun Depan

Langkah yang diambil Lufthansa dengan menangguhkan layanan ke dan dari Ukraina, mengikuti beberapa maskapai Eropa lainnya.

Minggu lalu, maskapai penerbangan Belanda, KLM, mengatakan bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke Kiev. Hal ini terjadi karena ketegangan atas pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina meningkat meskipun telah ada upaya diplomatik untuk meredakan situasi tersebut.

Menurut laporan, Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina, tetapi saat ini Moskow menyangkal niat untuk menyerang.

Dilansir BBC, Pada hari Sabtu, Kementerian Luar Negeri Jerman mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina. Disebutkan bahwa, "Jika ada serangan Rusia di Ukraina, pilihan untuk membantu warga negara Jerman sangat terbatas."

Selain Jerman, ada Amerika Serikat (AS), Inggris, dan beberapa negara yang telah mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina di tengah peringatan dari kekuatan Barat bahwa invasi oleh Rusia mungkin sudah dekat. 

3. Meskipun ada ketegangan, Ukraina berjanji menjaga wilayah udara tetap terbuka

Maskapai Lufthansa Tangguhkan Penerbangan ke Kiev, UkrainaPresiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (twitter.com/ZelenskyyUa)

Minggu lalu, Pemerintah Ukraina berjanji untuk menjaga wilayah udara negara itu tetap terbuka. Mereka siap untuk menanggung kewajiban keuangan untuk keselamatan penerbangan di tengah kekhawatiran meningkatnya biaya asuransi bagi maskapai agar tetap terbang ke wilayah tersebut.

"Ukraina siap membuat komitmen keuangan untuk keselamatan pesawat di langit Ukraina," ungkap Kirill Tymoshenko, Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, dalam unggahannya di Facebook.

"Untuk memastikan keselamatan penerbangan, pemerintah hari ini memutuskan untuk mengalokasikan dana dari Dana Cadangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ke Kementerian Infrastruktur. Penjaminan akan diberikan kepada perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, perusahaan leasing, dan maskapai penerbangan."

Berdasarkan data dari layanan pelacakan global FlightRadar24, menunjukkan wilayah udara di atas Turki utara, di sisi lain Laut Hitam dari Ukraina sangat sibuk. Wilayah udara di Rusia di perbatasan timurnya dengan Ukraina juga sibuk. 

Baca Juga: Lufthansa PHK 29 Ribu Staf Tahun Ini dan 10 Ribu Lagi Tahun Depan

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya