Ogah Bergantung dengan China, Jepang-UE Tingkatkan Kerja Sama

Termasuk memperkuat ketahanan rantai pasokan

Jakarta, IDN Times - Jepang dan Uni Eropa (UE) akan menyepakati kerja sama intensif di bidang keamanan ekonomi. Ini termasuk memperkuat ketahanan rantai pasokan untuk semikonduktor dan material penting lainnya, kata sumber pemerintah Jepang pada Minggu (28/4/2024).

Kerangka kerja tersebut akan diluncurkan dalam Dialog Ekonomi Tingkat Tinggi Jepang-UE yang direncanakan pada awal Mei di Paris, guna mempromosikan rantai pasokan yang transparan, tangguh, dan berkelanjutan. Langkah ini dilakukan di tengah upaya mengurangi ketergantungan pada negara-negara tertentu, seperti China.

1. Konsultasi yang erat guna efektifkan peraturan bersama

Dilansir Kyodo News, dialog tersebut dijadwalkan akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Industri Ken Saito. Sementara itu, Uni Eropa akan diwakili oleh Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Valdis Dombrovskis.

Tokyo-UE akan menetapkan kerangka kerja untuk konsultasi yang erat guna efektivitas peraturan bersama dan secara khusus akan berupaya menyelaraskan kondisi dasar untuk program dukungan dekarbonisasi masing-masing.

UE melihat, Beijing yang secara aktif memperluas kehadirannya di pasar global dengan semikonduktor, kendaraan listrik, dan panel surya yang berbiaya rendah, memicu kekhawatiran di Komisi Eropa dan keinginan mendorong industri regional.

Di sisi lain, Tokyo juga sangat bergantung pada produk murah Beijing untuk peralatan energi terbarukan, seperti panel surya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa subsidi untuk mendorong dekarbonisasi tidak digunakan untuk mendukung industri dalam negeri.

Baca Juga: Imbas Turis Nakal, Jepang Tutup Spot Foto Gunung Fuji Ini

2. Jepang-UE targetkan kendaraan listrik hingga daya semikonduktor

Ogah Bergantung dengan China, Jepang-UE Tingkatkan Kerja SamaIlustrasi kendaraan listrik. (pexels.com/Kindel Media)

Kerangka kerja yang sedang dipertimbangkan oleh Tokyo dan 27 negara blok tersebut memerlukan pengurangan ketergantungan berlebihan pada negara tertentu. UE juga akan mempertimbangkan aturan pengadaan.

Pihaknya akan memastikan pasokan yang stabil, serta menetapkan standar lingkungan. Ini termasuk batas emisi karbondioksida dan mewajibkan langkah-langkah keamanan siber.

Perjanjian kedua pihak diharapkan menargetkan berbagai macam produk, seperti kendaraan listrik, tenaga angin lepas pantai, dan daya perangkat semikonduktor. 

Nantinya, faktor-faktor selain harga akan dipertimbangkan dalam pengadaan guna mendorong persaingan yang sehat. Upaya tersebut bertujuan mencegah produk murah yang dibuat tanpa akuntabilitas lingkungan memasuki pasar Jepang dan Uni Eropa. Mengenai persyaratan dan target khusus akan diselesaikan kemudian.

Negeri Sakura merencanakan sekitar 20 triliun yen (Rp2 kuadriliun), guna mendukung dekarbonisasi selama satu dekade sebagai bagian dari strategi transformasi ramah lingkungan. UE juga meluncurkan paket dukungan melalui 'Green Deal Industrial Plan', Nikkei Asia melaporkan.

3. Jepang akan kembangkan rantai pasokan dengan negara-negara yang berpandangan sama

Ogah Bergantung dengan China, Jepang-UE Tingkatkan Kerja SamaPresiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida selama pertemuan bilateral di Istana Akasaka, Tokyo, pada Senin (23/5/2022). (twitter.com/POTUS)

Tokyo telah berusaha memperdalam kemitraan dengan sekutu dan negara-negara yang berpandangan sama, guna mengembangkan rantai pasokan yang tangguh untuk produk-produk penting dalam menghadapi risiko keamanan geopolitik dan ekonomi yang meningkat, seperti perang Rusia di Ukraina dan pengaruh China yang semakin besar.

Pada awal bulan ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperdalam kerja sama dalam ketahanan rantai pasokan dan bidang-bidang lain dalam menghadapi ambisi Beijing.

Baca Juga: Taiwan Kecam Keputusan Sepihak China soal Perubahan Jalur Penerbangan

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya