Para Pemimpin Uni Eropa Sepakati Larangan Parsial Impor Migas Rusia

Tinggal Hungaria yang belum sepakat dengan kebijakan ini

Jakarta, IDN Times - Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Senin (30/5/2022) akhirnya menyetujui untuk memberlakukan larangan parsial impor minyak dari Rusia.

Dilansir BBC, larangan yang merupakan bagian dari paket sanksi ke-enam tersebut disepakati pada pertemuan puncak di Brussels. Namun, skema itu harus mendapat persetujuan dari 27 negara anggota. 

Mereka juga sepakat untuk memutuskan bank terbesar Rusia, Sberbank, dari sistem SWIFT, serta melarang tiga lembaga penyiaran milik negara Rusia.

1. Sanksi UE terhadap Rusia

Dalam unggahannya di Twitter terkait kesepakatan pelarangan impor minyak Rusia, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan, "Ini mencakup lebih dari dua pertiga impor minyak dari Rusia, memotong sumber pembiayaan yang sangat besar untuk mesin perangnya (Rusia)."

Dia menambahkan bahwa kesepakatan tersebut memberikan tekanan maksimum pada Rusia untuk mengakhiri perang.

Michel mengatakan, UE juga telah menyepakati paket sanksi yang mencakup tindakan keras lainnya, yakni akan diberikannya sanksi kepada individu yang bertanggung jawab atas kejahatan perang di Ukraina.

Dalam memutuskan hal ini, anggota UE telah menghabiskan berjam-jam untuk menyelesaikan perbedaan mereka, di mana Hungaria yang menjadi lawan utama menentang larangan total.

Baca Juga: Survei: Mayoritas Warga Asia Tak Ingin Memusuhi Rusia, Indonesia Juga?

2. Kompromi dengan Hungaria

Para Pemimpin Uni Eropa Sepakati Larangan Parsial Impor Migas RusiaSuasana pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels pada Senin (30/5/2022) waktu setempat. (twitter.com/eucopresident)

Pada awalnya, embargo impor minyak Rusia diusulkan oleh Komisi Eropa sebulan lalu. Namun, penentangan keras datang dari Hungaria, sehingga menahan putaran sanksi terbaru UE terhadap Moskow. 

Hungaria diketahui mengimpor 65 persen minyaknya dari Rusia melalui pipa dan mencari jaminan pasokan energinya tidak akan terganggu.

Tidak hanya Hungaria, Slovakia dan Republik Ceko sebagai negara-negara yang terkurung daratan juga meminta lebih banyak waktu karena ketergantungan mereka pada minyak Rusia.

Selama pembicaraan, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mempertahankan sikap keras dan menyalahkan Komisi Eropa karena dianggap gagal menegosiasikan larangan tersebut dengan negara-negara anggota UE. Orban mengatakan bahwa energi adalah masalah serius.

Straits Times melaporkan bahwa Budapest menerima jaminan dari para pemimpin UE, di mana Hungaria akan menerima pasokan pengganti jika saluran pipa terganggu.

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang menghadiri pertemuan puncak UE tersebut melalui video, mendesak UE untuk berhenti bertengkar dan mengakhiri pedebatan internal mereka.

Menurut Zelenskyy, pertengkaran sesama anggota UE hanya akan menguntungkan Rusia. 

"Sudah saatnya Anda (UE) tidak terpisah, tapi satu kesatuan," kata Zelensky.

3. Dampak paket sanksi terhadap Rusia

Para Pemimpin Uni Eropa Sepakati Larangan Parsial Impor Migas RusiaIlustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Karena para pemimpin masih harus menyepakati rincian teknis paket sanksi tersebut, maka pengiriman minyak melalui pipa raksasa Druzhba ke Eropa tengah akan berlanjut.

Saat ini, sebagian besar pengiriman pipa adalah ke Jerman dan Polandia, di mana kedua negara tersebut telah mengisyaratkan untuk menghentikan pasokan Rusia terlepas dari apapun tindakan UE.

Jika kedua negara itu melanjutkan komitmen mereka, maka efek totalnya bersama dengan embargo lintas laut adalah memotong 90 persen penjualan minyak mentah Rusia ke UE pada akhir tahun.

Menurut perhitungan Bloomberg, pasokan lintas laut menyumbang sekitar dua pertiga dari impor minyak Rusia. Saat sanksi diberlakukan, kemungkinan kerugian yang diderita Moskow akan mencapai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp145,7 triliun) per tahun.

Imbas dari invasi Rusia ke Ukraina sendiri telah berdampak pada negara-negara di Eropa karena pemberlakukan sanksi dan larangan. Harga energi menjadi meroket, merugikan ekonomi, dan menambah biaya krisis hidup yang dirasakan di seluruh Eropa.

Baca Juga: Hungaria Umumkan Status Darurat akibat Perang Rusia di Ukraina

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya