Pariwisata China Pulih, Lampaui Level Pra-Pandemik COVID-19

Turis domestik belanjakan Rp308 triliun selama masa liburan

Jakarta, IDN Times - Pariwisata China kini kembali pulih di atas tingkat sebelum pandemik COVID-19. Ini terjadi karena jumlah perjalanan domestik selama lima hari libur May Day meningkat lebih dari dua pertiga dari tahun sebelumnya. 

Hal ini pun disambut baik sebagai titik balik sektor pariwisata China, di mana sebelumnya Negeri Tirai Bambu harus menghadapi lockdown di seluruh negeri imbas virus corona.

1. Ledakan musim perjalanan sejak dihapusnya lockdown

Menurut Kementerian Pariwisata China, Selama masa liburan tersebut para turis melakukan 274 perjalanan di dalam negeri, yang berarti hampir 20 persen lebih tinggi dari 2019.

Kementerian juga mencatat bahwa wisatawan China telah menghabiskan 21 miliar dolar AS (sekitar Rp308 triliun) selama periode tersebut. Angka ini meningkat sebesar 128,9 persen dari tahun sebelumnya, setara dengan level di tahun sebelum pandemik, dikutip dari Reuters pada Kamis (4/5/2023).

Kenaikan itu dilihat sebagai indikator kuat dari pemulihan kesehatan ekonomi untuk negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

Liburan May Day, yang berakhir pada Rabu, merupakan salah satu hari libur nasional terpenting di China. Liburan tahun ini merupakan musim perjalanan pertama sejak pandemik dan sejak Beijing melonggarkan aturan pembatasan perjalanan.

Baca Juga: Menlu China Kunjungi Myanmar, Ada Apa?

2. Perjalanan wisata domestik diperkirakan naik 73 persen dari tahun sebelumnya

Pariwisata China Pulih, Lampaui Level Pra-Pandemik COVID-19Renminbi, nama resmi mata uang China. (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Akademi Pariwisata China memperkirakan setidaknya 4,55 miliar perjalanan wisata domestik akan dilakukan tahun ini. Ini berarti naik sekitar 73 persen dibanding 2022.

"Ini bisa dilihat sebagai titik balik sektor pariwisata China. Kinerja pasar benar-benar telah kembali ke level 2019," kata Dai Bin, Presiden Akademi Pariwisata China, dikutip dari BBC.

Jika dipertahankan, pemulihan di sektor jasa dapat membantu pemulihan ekonomi China pasca pandemik, meski saat ini negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping tersebut harus menghadapi lesunya sektor manufaktur, pasar properti yang masih lemah, dan ekspor yang terus-menerus menghadapi hambatan.

3. Wisatawan China yang ke luar negeri

Pariwisata China Pulih, Lampaui Level Pra-Pandemik COVID-19Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Seiring pulihnya ekonomi dan pariwisata domestik, diharapkan wisatawan China dapat juga membantu pemulihan industri perjalanan global. Hal ini mengingat bahwa China merupakan sumber turis internasional terpenting.

Sebelum pandemik, lebih dari 150 juta warga China melakukan perjalanan ke luar negeri setiap tahunnya. Pada liburan May Day tahun ini, tercatat rata-rata 1,2 juta warga China bepergian ke luar negeri setiap hari, seperti Thailand, Singapura, dan Hong Kong.

Meski begitu, menurut perusahaan data perjalanan ForwardKeys, pemesanan maskapai oleh wisatawan China dengan tujuan ke luar negeri masih berada pada setengah dari sebelum pandemik.

Baca Juga: Ekonomi China Pulih, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya