PM Australia Akan Berkomitmen Nol Emisi pada 2050 

Hal tersebut akan disampaikan di konferensi iklim COP26

Canberra, IDN Times - Australia akan berkomitmen untuk mencapai target emisi nol bersih di tahun 2050, namun tidak akan menetapkan tujuannya untuk tahun 2030, pada konferensi iklim COP26 PBB yang akan berlangsung dari tanggal 31 Oktober hingga 12 November 2021 di Glasgow, Skotlandia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada hari Selasa (26/10/2021).

1. Sebelumnya Australia mendapat kritikan internasional

PM Australia Akan Berkomitmen Nol Emisi pada 2050 Bendera Australia. (Pexels.com/Hugo Heimendinger)

Sebelumnya, Morrison mendapatkan kritikan internasional karena menolak bergabung dengan sekutunya, seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada pertemuan puncak iklim mendatang.

Padahal semua negara bagian dan teritori di Negeri Kanguru, serta beberapa negara lainnya tersebut telah berkomitmen untuk mencapai nol bersih, di mana emisi gas rumah kaca berkurang dan emisi yang tersisa dihilangkan dari atmosfer.

Seperti yang dilaporkan AP News, Morrison mengungkapkan dalam sebuah opininya di surat kabar The Australian, bahwa Australia akan berkomitmen pada tujuan nol bersih 2050, namun tidak akan meningkatkan janji pemilihannya yang harus mengurangi emisi antara 26-28 persen dari tingkat tahun 2005 pada tahun 2030 mendatang.

"Saya mengatakan kami akan memenuhi dan mengalahkan target ini dan kami akan melakukannya. Jadi di Glasgow, saya akan memperbarui apa yang sekarang kami yakini akan kami capai, bukan bersandar pada ambisi kosong. Itulah cara Australia," ungkap Morrison.

2. Politik di Australia dan kebijakan iklim

PM Australia Akan Berkomitmen Nol Emisi pada 2050 PM Scott Morrison saat melakukan diskusi melalui daring bersama Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Desember 2020. (Twitter.com/ScottMorrisonMP)

Untuk mencapai komitmen nol bersih membutuhkan perselisihan politik di pihak partai yang berkuasa di Morrison, termasuk mendapat dukungan dari mitra junior yang berbasis di pedesaan, partai nasional, dengan sejumlah konsesi.

Seperti yang diketahui, Partai Nasional yang memiliki basis kekuatan regional, bergantung pada pertanian dan pertambangan, juga telah lama menentang kebijakan iklim, dan Morrison membutuhkan dukungan guna menghadapi pemilihan umum yang akan berlangsung pada Mei 2022.

Morrison berusaha untuk mengecilkan ancaman apa pun pada industri dan pekerjaan dalam negeri sebagai dampak dari pengurangan emisi.

"Warga Australia menginginkan tindakan pada perubahan iklim. Mereka beraksi untuk melawan perubahan iklim, tetapi mereka juga ingin tetap melindungi pekerjaan dan mata pencaharian mereka, serta menekan biaya hidup," ungkap Morrison saat diwawancarai oleh wartawan di Canberra, dikutip dari CNN.

Baca Juga: Warga Australia Diizinkan ke Luar Negeri Mulai 1 November 2021

3. Dilema Australia sebagai pengekspor batu bara terbesar di dunia dan komitmennya pada perubahan iklim

PM Australia Akan Berkomitmen Nol Emisi pada 2050 Ilustrasi peta Australia. (Pexels.com/Catarina Sousa)

Australia merupakan salah satu pengekspor batu bara dan gas alam cair terbesar di dunia, selain itu negara ini juga menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia berdasarkan basis per kapita karena ketergantungannya yang besar pada pembangkit listrik tenaga batu bara. 

Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Australia akan mencapai target nol bersihnya sebagian besar melalui pengembangan teknologi, di mana pemerintah berinvestasi sebesar 20 miliar dolar Australia atau sekitar Rp212,3 triliun untuk mengurangi biaya teknologi, seperti hidrogen bersih dengan meningkatkan penggunaannya.

Pada COP26 mendatang, komitmen negara-negara dalam kesepakatan Paris 2015 untuk membatasi pemanasan hingga kurang dari 2 derajat Celcius, akan dinilai. Selain itu, pertemuan tersebut diperkirakan akan menjadi kesempatan terakhir untuk menahan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Baca Juga: Kapal Perang Besar Milik Australia Mampir ke Jakarta, Ada Apa?

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya