Rusia: Putin Desak Percepatan Vaksinasi COVID-19

Dampak dari rekor harian baru sejak awal pandemi

Moskow, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin serukan pentingnya vaksinasi dilakukan secara meluas dan mendesak anggota parlemen untuk membantu mendorong secara aktif masyarakat untuk mendapatkan vaksin COVID-19, di mana saat ini Rusia mencatat angka kematian tertinggi pada hari tersebut sejak awal pandemi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Putin saat berbicara pada pertemuan dengan anggota parlemen Rusia yang baru terpilih pada hari Selasa (12/10/2021), waktu setempat.

"Kita harus bersabar dan selalu menjelaskan kepada masyarakat akan pentingnya vaksinansi dalam menghadapi penyakit berbahaya tersebut (COVID-19). Masyarakat harus dibujuk untuk mendapatkan vaksin tanpa menggunakan tekanan administratif," ungkap Putin dan dikutip dari Al Jazeera.

1. Kasus COVID-19 di Rusia

Rusia: Putin Desak Percepatan Vaksinasi COVID-19Ilustrasi peta penyebaran COVID-19 di berbagai negara. (Pexels.com/Anton Uniqueton)

Saat ini Rusia sedang berjuang untuk menekan lonjakan infeksi virus COVID-19. Berdasarkan laporan dari AP News, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Rusia melaporkan pada hari Selasa bahwa terdapat 973 kematian akibat virus corona, yang menjadi catatan harian tertinggi sejak awal pandemi, serta kasus infeksi harian mendekati level tertinggi yakni 28.190 kasus. Bulan ini Rusia telah berulang kali mencapai rekor jumlah kematian.

Pemerintah Rusia menyalahkan peningkatan tajam pada infeksi virus corona dan kematian yang dimulai bulan lalu karena tingkat vaksinasi yang lambat. Tercatat hanya 47,8 juta penduduk Rusia atau hampir 33 persen dari sekitar 146 juta penduduknya yang telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin virus corona dan 42,4 juta atau sekitar 29 persen yang telah divaksinasi penuh, ungkap pemerintah pada hari Jumat (8/10/2021), dikutip Al Jazeera.

Dilaporkan bahwa beberapa wilayah Rusia telah membatasi kehadiran di acara-acara publik besar, juga membatasi akses ke teater, restoran, dan tempat-tempat lain untuk orang yang telah menerima vaksin, baru pulih dari virus corona, atau yang telah dites negatif dalam kurun waktu 72 jam sebelumnya. Namun, kehidupan sebagian besar tetap normal di ibu kota Moskow, St.Petersburg, dan banyak kota lainnya, di mana bisnis beroperasi seperti biasa dan protokol kesehatan tentang masker dilonggarkan. Walaupun di Moskow, pihak berwenang memberi akses gratis untuk tes virus corona di pusat perbelanjaan, yang diharapkan dapat membantu mengantisipasi penyebarannya.

2. Dampak peningkatan kasus COVID-19 pada peningkatan sistem kesehatan Rusia

Rusia: Putin Desak Percepatan Vaksinasi COVID-19Ilustrasi virus COVID-19. (Unsplash.com/Martin Sanchez)

Baca Juga: Putin: Belasan Orang di Kremlin Terkena COVID-19

Dilansir Reuters, Saat pandemi melanda tahun lalu, Rusia dengan cepat mengembangkan dan meluncurkan vaksin buatannya, Sputnik. Akan tetapi, penerimaannya lambat karena banyak orang Rusia yang enggan percaya pada pihak berwenang dan ketakutan akan vaksin tersebut karena produk medis baru.

Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan bahwa, "Yang ditonjolkan dari gelombang saat ini adalah peningkatan pesat dalam jumlah kasus, serta sejumlah besar pasien yang infeksinya menunjukkan perkembangan cepat selama dua atau tiga hari dan memerlukan resusitasi."

Melonjaknya kasus virus corona telah meningkatkan tekanan pada sistem perawatan kesehatan Rusia, menyebabkan rumah sakit terisi dengan cepat. Murashko juga mengatakan bahwa 11 persen dari 235.000 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit Rusia berada dalam kondisi kritis.

3. Rusia pecahi rekor kematian tertinggi di Eropa

Rusia: Putin Desak Percepatan Vaksinasi COVID-19Ilustrasi suasana kota Moskow, Rusia. (Unsplash.com/Random Institute)

Secara keseluruhan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Rusia mencatat lebih dari 7,8 juta kasus yang dikonfirmasi dan 218.345 kematian, di mana menjadi jumlah kematian tertinggi di Eropa dan jika angka yang lebih tinggi itu digunakan, Rusia akan menjadi negara yang paling terpukul keempat di dunia selama pandemi virus corona, setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India.

Bahkan, angka kematian yang lebih rendah hanya menggeser Rusia ke posisi kelima, setelah Meksiko.

Meskipun terjadi lonjakan pada jumlah korban dengan cepat, namun Kremlin telah bersikeras bahwa tidak ada penguncian nasional, tetapi mengeluarkan kebijakan perihal pengetatan pembatasan virus corona kepada otoritas regional.

Baca Juga: Putin: Belasan Orang di Kremlin Terkena COVID-19

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya