Sekjen NATO: Eropa-Amerika Saling Membutuhkan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa NATO tidak hanya memperkuat keamanan Eropa, tetapi juga membuat Amerika Serikat (AS) lebih kuat.
Hal ini disampaikan Stoltenberg saat berbicara pada sebuah upacara yang menandai ulang tahun ke-75 aliansi tersebut pada Kamis (4/4/2024).
"Eropa membutuhkan Amerika Utara untuk keamanannya. Pada saat yang sama, Amerika Utara juga membutuhkan Eropa," ujarnya di markas besar NATO di Brussels.
"Sekutu Eropa menyediakan militer kelas dunia, jaringan intelijen yang luas, dan pengaruh diplomatik yang unik. Melipatgandakan kekuatan Amerika," sambungnya, dikutip dari The Straits Times.
1. Dukungan militer jangka panjang untuk Ukraina
Menurutnya, Eropa dan AS saling membutuhkan satu sama lain dan bersatu dalam NATO membuat keduanya lebih kuat dan lebih aman.
Pernyataan sekjen NATO tesebut datang ketika aliansi tersebut mempertimbangkan dana lima tahun senilai 100 miliar euro (sekitar Rp1.722 triliun) untuk memberikan dukungan militer jangka panjang pada Ukraina.
Stoltenberg mengakui kerangka dukungan tersebut belum diputuskan, namun dia mengatakan Ukraina dapat mengandalkan dukungan NATO dalam perangnya dengan Rusia, dilansir BBC.
Diharapkan bantuan tersebut tidak terancam oleh perubahan politik, baik di AS atau negara NATO lainnya.
Baca Juga: NATO Bahas Bantuan Militer ke Ukraina Senilai Rp1.721 Triliun
2. Tersendatnya paket bantuan AS untuk Ukraina di Kongres
Editor’s picks
Paket bantuan Washington senilai 60 miliar dolar AS (Rp952,6 triliun) telah terhenti di Kongres selama berminggu-minggu, sebab penolakan dari anggota parlemen Partai Republik, serta calon presiden dari partai tersebut, Donald Trump, yang telah berbicara untuk mengakhiri perang dalam satu hari.
Trump kerap mengkritik tingkat pengeluaran. Dia juga telah lama mengeluh bahwa AS memikul beban keuangan yang lebih besar dibandingkan negara-negara lain dalam aliansi tersebut.
Di sisi lain, Stoltenberg menyoroti pentingnya sekutu NATO di Eropa bagi Amerika. Dia mencatat bahwa sekutu Amerika-lah yang membantu Washington setelah serangan 9/11 pada 2001.
3. Hubungan Rusia-NATO merosot ke tingkat konfrontasi langsung
Beberapa negara hanya mendukung inisiatif perencanaan bantuan NATO ke Ukraina secara teori. Ini karena Hungaria yang menjadi salah satu negara dalam aliansi tersebut menyatakan keberatannya dengan tidak akan mendukung proposal NATO.
Budapest menilai hal tersebut hanya dapat membuat aliansi semakin dekat dengan perang atau mengubahnya dari koalisi defensif menjadi koalisi ofensif.
Hungaria lama berusaha menjauhkan diri dari inisiatif internasional untuk mendanai perjuangan Kiev melawan Moskow, di samping Hungaria yang menjaga hubungan dekat dengan Kremlin.
Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov menanggapi pidato Stoltenberg, mengatakan bahwa hubungan antara negaranya dengan NATO telah merosot ke tingkat konfrontasi langsung. Menurutnya, aliansi tersebut sudah terlibat dalam konflik di sekitar Ukraina.
Peskov menuding NATO direncanakan, dikonfigurasi, diciptakan, dan dikendalikan oleh AS sebagai alat konfrontasi dan sekarang menjadi elemen yang mengganggu stabilitas.
Baca Juga: Belarus Gelar Latihan Militer di Perbatasan Negara NATO
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.