Ratusan Paus Terdampar di Perairan Australia, Ada Apa?

20 anggota tim penyelamat sudah datang dan membawa peralatan khusus untuk melakukan operasi penyelamatan pada hari Selasa (22/9). Belum jelas berapa paus pilot yang mati. Namun dari pantauan udara, ada sekitar 25 ekor paus yang sudah diperkirakan tak bernyawa.

Hingga hari Selasa ini, menurut laman berita BBC, kematian paus bertambah menjadi 90 ekor. Namun tim penyelamat mampu mendorong 25 ekor paus kembali ke lautan bebas (22/9). 

Operasi penyelamatan akan memperhatikan pasang surut air laut. Jika keadaan air laut sedang pasang, hal itu akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Nick Deka, mengutip laman berita NPR mengatakan, akan “berusaha memanfaatkan pasang-surut air laut” agar penyelamatan bisa berhasil (21/9).

Pihak otoritas Tasmania mengatakan bahwa terdamparnya paus atau lumba-lumba di wilayah pesisir sering terjadi. Rata-rata dua minggu atau tiga minggu sekali. Namun belum pernah tercatat paus terdampar sebanyak saat ini.

Kasus paus terdampar di perairan dangkal seringkali terjadi. Menurut peneliti paus Olaf Meynecke dari Griffith University, “ikatan kelompok sosial yang kuat diantara para paus menyebabkan mereka semua terdampar bersama,” katanya seperti dilansir dari laman berita NPR, Senin (21/9).

Jika ada seekor paus pilot yang sakit dan mencari wilayah dangkal agar bisa dengan mudah bernapas, sekawanan yang lain biasanya berusaha membantu. Namun pada akhirnya, para paus tersebut akan terdampar beramai-ramai dan justru nasib mereka semuanya terancam.

Selain itu, kesalahan navigasi terjadi ketika paus sejenis paus pilot memburu mangsa seperti ubur-ubur. Gerombolan paus pilot mengejar mangsa sampai perairan dangkal dan membuat mereka kesulitan untuk kembali ke laut dalam.

Baru-baru ini, pihak Australia juga melaporkan tiga paus bungkuk kesasar dan memasuki sungai East Alligator, di wilayah Taman Nasional Kakadu. Dua paus bisa keluar dari sungai sedangkan satunya lagi masih terjebak. Selama dua minggu paus tersebut tidak bisa keluar dari sungai yang menjadi rumah bagi buaya air asin.

Reporter Jessie Yeung dari kantor berita CNN mengabarkan akhirnya satu paus bungkuk yang terjebak itu bisa meloloskan diri dan kembali ke laut pada Senin (21/9).

Kasus terbesar terdamparnya paus terjadi pada tahun 1918. Pada tahun itu, tercatat 1.000 paus pilot terdampar di kepulauan Chattam, Selandia Baru. Pada tahun 1985, sebanyak 450 ekor paus pilot terdampar di Auckland, Selandia Baru.

Pada Juli 2020 lalu, 11 ekor paus pilot terdampar di Kupang, NTT. 10 ekor paus yang terdampar itu mati, sedangkan satu lagi bisa ditolong oleh warga setempat. Namun, sehari setelahnya satu ekor paus yang sempat ditolong itu terdampar lagi dan mati bersama kawa-kawan lainnya.