Jakarta IDN Times - Lebih dari 300 warga Myanmar melarikan diri ke Thailand menyusul serangan terhadap militer oleh kelompok etnis bersenjata. Insiden ini terjadi beberapa hari setelah junta militer Myanmar memperpanjang gencatan senjata sementara pascagempa pada Maret 2025.
Pada Rabu (7/5/2025), Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan sekutunya Organisasi Pertahanan Nasional Karen (KNDO) dilaporkan menyerang sebuah pangkalan militer di negara bagian Kayin, sekitar 2,5 km dari perbatasan Thailand.
“Serangan itu dilakukan dengan mengepung pangkalan dari jarak dekat dan menggunakan drone bersenjata untuk menjatuhkan bahan peledak secara terus-menerus sepanjang hari,” kata militer Thailand dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/5/2025), dikutip dari CNA.