FDA Sahkan Vaksin COVID-19 Moderna untuk Penggunaan Darurat di AS

Vaksin kedua yang dapat izin penggunaan darurat di AS

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) mengizinkan vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dan peneliti federal digunakan dalam keadaan darurat di seluruh AS.

Izin itu didapatkan setelah direkomendasikan oleh panel penasihat ahli independen FDA. Jutaan dosis dari vaksin itu segera didistribusikan ke petugas kesehatan dan penghuni perawatan jangka panjang, demikian seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (19/12/2020).

Baca Juga: Vaksin Moderna Jadi Vaksin Kedua yang Disetujui FDA

1. Vaksin kedua yang dapat izin penggunaan darurat

FDA Sahkan Vaksin COVID-19 Moderna untuk Penggunaan Darurat di ASIlustrasi Vaksin COVID-19 (Website/shutterstock.com)

Vaksin Moderna adalah vaksin COVID-19 kedua yang menerima persetujuan untuk penggunaan darurat di AS. Pekan lalu FDA memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin buatan Pfizer.

Vaksin Moderna diklaim 94 persen efektif mencegah COVID-19 dan diizinkan untuk digunakan oleh orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

“Dengan ketersediaan dua vaksin sekarang untuk pencegahan Covid-19, FDA telah mengambil langkah penting lainnya dalam memerangi pandemik global ini yang menyebabkan banyak rawat inap dan kematian di Amerika Serikat setiap hari,” kata Stephen Hahn, Komisaris FDA, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Vaksin Moderna Jadi Vaksin Kedua yang Disetujui FDA

2. Teknologi vaksin

FDA Sahkan Vaksin COVID-19 Moderna untuk Penggunaan Darurat di ASIlustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) menggunakan teknologi messenger RNA untuk mengenalkan tubuh pada protein spike yang melapisi permukaan virus corona.

Teknologi tersebut sama dengan yang digunakan dalam vaksin Pfizer, yang telah disuntikkan pada sejumlah orang di AS, termasuk petugas kesehatan dan perawatan jangka panjang. Selain itu ada juga beberapa tokoh terkenal yang telah menerima vaksin Pfizer, termasuk wakil presiden Mike Pence dan Ketua DPR Nancy Pelosi. Keduanya menerima suntikan vaksin pada Jumat kemarin.  Presiden terpilih Joe Biden akan menerima vaksinnya pada hari Senin.

Namun demikian vaksin Moderna memiliki setidaknya dua keunggulan berbeda dibandingkan vaksin Pfizer. Vaksin Moderna juga perlu didinginkan, tetapi tidak memerlukan suhu sangat dingin hingga -70C (-94F) seperti vaksin Pfizer.

Artinya vaksin bisa lebih mudah diangkut ke daerah pedesaan karena tidak terlalu rentan. Lebih lanjut, data Moderna menunjukkan vaksinnya mampu melindungi orang yang terinfeksi COVID-19 yang parah, bukan hanya mencegah penyakit tersebut.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, BI Bantu Danai Pengadaan Vaksin

3. Vaksin Moderna disuntikkan awal pekan depan

FDA Sahkan Vaksin COVID-19 Moderna untuk Penggunaan Darurat di ASpengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 produksi Sinovac (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Baik Moderna maupun Pfizer diperkirakan akan mengajukan persetujuan untuk penggunaan vaksin secara penuh dalam beberapa bulan mendatang. Otoritas federal berharap dapat memvaksinasi 20 juta orang sebelum akhir tahun.

Sementara itu penyuntikan dosis pertama dari vaksin Moderna diharapkan dilakukan awal pekan depan.

“Saya mengantisipasi bahwa kita kemungkinan akan melihat suntikan di lengan pada awal minggu depan,” kata Dr Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi (NIAID), kepada NBC hari ini.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, BI Bantu Danai Pengadaan Vaksin

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya