Indonesia-Rusia Tingkatkan Kemitraan Hadapi Ketidakpastian Global

RI-Rusia miliki beberapa kesamaan pandangan isu global

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Jose Tavares mengatakan, Indonesia dan Rusia perlu meningkatkan kemitraan bilateral di tengah ketidakpastian yang terjadi saat ini.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan keynote speech dalam webinar bertajuk Ambassador Insight: Indonesia and Russia’s Relations in Response to the Changing Strategic Environment pada Jumat, 15 Januari 2021.

Baca Juga: Telepon Merkel, Putin Bahas Produksi Vaksin Rusia di Uni Eropa

1. Hubungan RI-Rusia telah berjalan baik

Indonesia-Rusia Tingkatkan Kemitraan Hadapi Ketidakpastian GlobalKedatangan Duta Besar RI yang baru untuk Rusia merangkap Belarus, Yang Mulia Jose Antonio Morato Tavares, di Bandara Internasional Vnukovo, Moskow (13/12/2020). (Dok. KBRI Moskow)

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Tavares juga memaparkan hubungan Indonesia dengan Rusia telah terjalin dengan baik, bahkan pada masa awal berdirinya negara Republik Indonesia.

“Dukungan diplomatik, bantuan pasokan persenjataan serta penasihat militer Rusia pada dekade 1960-an, merupakan faktor penting dalam perjuangan mengembalikan Irian Barat atau Papua ke pangkuan ibu pertiwi. Hubungan bilateral mengalami surut pada sejak akhir 1960-an hingga 1980-an dengan dilatari Perang Dingin,” demikian keterangan pers tertulis tersebut.

“Pemulihan hubungan bilateral yang dimulai dengan pertemuan Presiden Soeharto dengan Presiden Gorbachev pada 1989 terus berlanjut hingga saat ini. Presiden Joko Widodo telah berkunjung ke Rusia dan bertemu Presiden Vladimir Putin pada saat menghadiri KTT ASEAN-Rusia di Sochi pada 2016,” lanjut keterangan tersebut.

2. Indonesia-Rusia memiliki pandangan yang sama

Indonesia-Rusia Tingkatkan Kemitraan Hadapi Ketidakpastian GlobalPresiden Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam perayaan Hari Angkatan Laut Rusia, pada 26 Juli 2020. twitter.com/PatilSushmit

Jose lebih lanjut mengatakan Indonesia dan Rusia memiliki beberapa kesamaan pandangan dalam isu global, seperti dukungan penguatan sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta untuk pengaturan perdagangan bebas multilateral yang bersandar kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Dalam kerangka bilateral, potensi peningkatan kerja sama sangat besar, terutama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, serta menjadikan Rusia sebagai tempat untuk mempelajari sains dan teknologi tinggi,” menurut rilis tersebut.

Baca Juga: Presiden Putin Akan Disuntik Vaksin COVID-19 Buatan Rusia, Sputnik V

3. Kerja sama pendidikan

Indonesia-Rusia Tingkatkan Kemitraan Hadapi Ketidakpastian GlobalKedatangan Duta Besar RI yang baru untuk Rusia merangkap Belarus, Yang Mulia Jose Antonio Morato Tavares, di Bandara Internasional Vnukovo, Moskow (13/12/2020). (Dok. KBRI Moskow)

Dalam sumber yang sama juga dibahas kedua negara telah memiliki sejumlah kerja sama dalam masalah pendidikan. Disebutkan setiap tahunnya pemerintah Rusia memberikan alokasi 160 beasiswa kepada pemuda Indonesia untuk belajar di negeri beruang merah itu.

“Demikian pula pemerintah RI memberikan beasiswa kepada pemuda Rusia untuk belajar di Indonesia dalam skema Darmasiswa, Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) dan Kemitraan Negara Berkembang (KNB),” tulis rilis tersebut.

Ambassador Insight merupakan rangkaian kegiatan webinar yang diselenggarakan Universitas Kristen Indonesia (UKI), dengan menghadirkan para Duta Besar RI sebagai pembicara utama. Webinar kali ini merupakan yang kedua kali, di mana sebelumnya menghadirkan Duta Besar RI untuk RRT yang juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Rusia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya