Menlu Retno ke Taliban: Kepercayaan Tidak Jatuh dari Langit

Taliban disebut perlu membangun roadmap pemenuhan janji

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia siap membantu rakyat Afghanistan dalam berbagai hal, termasuk pendidikan. Hal tersebut ia sampaikan ketika menghadiri pertemuan “Neighbouring Countries of Afghanistan + Afghanistan” Foreign Ministers Dialogue di China pada Rabu (30/3/2022).

Dalam pertemuan itu, beberapa negara yang hadir dalam pertemuan termasuk China, Russia, Iran, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan, yang merupakan para tetangga Afghanistan. Retno mengatakan Afghanistan juga diundang dalam pertemuan tersebut, dan dua negara lain yang diundang dalam pertemuan adalah Indonesia dan Qatar. Bersama Qatar, Indonesia menjadi tamu dalam pertemuan tersebut.

“Tentunya undangan ini tidak terlepas dari peran aktif yang dilakukan Indonesia mengenai isu Afghanistan yang sangat diapresiasi oleh dunia,” kata Retno dalam press briefing, Kamis.

Baca Juga: Sempat Dibuka, Kini Taliban Tutup Kembali Sekolah untuk Perempuan 

1. Pendidikan untuk perempuan

Menlu Retno ke Taliban: Kepercayaan Tidak Jatuh dari LangitAnggota Taliban mengarahkan senjatanya ke arah pengunjuk rasa, saat warga berdemo dan menyerukan slogan selama protes anti-Pakistan, dekat kedutaan Pakistan di Kabul, Afghanistan, Selasa (7/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Retno mengatakan, dalam pertemuan itu ia menyampaikan bahwa perempuan dan laki-laki dimanapun saja, termasuk di Afghanistan, memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang setara dan dipenuhi hak-haknya, termasuk hak terhadap pendidikan. Oleh karena itu, ia meminta Taliban untuk meninjau kembali aturan larangan sekolah untuk perempuan Afghanistan.

“Saya sampaikan harapan agar larangan sekolah bagi perempuan Afghanistan di tingkat sekolah menengah dapat ditinjau kembali,” katanya.

Retno mengatakan Indonesia siap berkontribusi membantu rakyat Afghanistan termasuk dalam hal pendidikan. Ia juga menyebut bahwa pada 26 Maret yang lalu, Qatar dan Indonesia telah menandatangani Letter of Intent yang intinya menyampaikan kesiapan kedua negara untuk menawarkan beasiswa dan capacity building, terutama untuk kaum perempuan Afghanistan.

“Saya juga sampaikan bahwa kita tidak ingin melihat Afghanistan gagal,” katanya.

2. Roadmap pemenuhan janji Taliban

Menlu Retno ke Taliban: Kepercayaan Tidak Jatuh dari LangitPejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Retno juga mengatakan ia menyampaikan beberapa pemikiran tentang bagaimana menciptakan Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera. Dimana menurutnya hal pertama yang perlu dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui pemenuhan janji Taliban.

Retno menyebut Taliban perlu mempertimbangkan penyusunan sebuah peta jalan atau roadmap terkait langkah nyata dan timeline pemenuhan janjinya.

“Hal penting yang perlu dihindari adalah semakin tertundanya pemenuhan janji atau bahkan terjadi kemunduran atau regress. Ini saya tekankan dua kali,” kata Retno.

Setelah itu, hal kedua yang perlu dilakukan adalah memprioritaskan bantuan kemanusiaan. Retno menjelaskan bahwa saat ini terdapat sejumlah inisiatif terkait bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan.

“Saya menekankan penting adanya sinergi dalam pemberian bantuan kemanusiaan, agar memberikan impact yang lebih besar kepada rakyat Afghanistan. Dan saya jelaskan mengenai bantuan kemanusiaan yang telah dan akan terus diberikan oleh Indonesia kepada rakyat Afghanistan,” ujarnya.

Baca Juga: Retno Marsudi Bertemu Menlu Turki dan Inggris, Ini yang Dibahas

3. Membangun kepercayaan

Menlu Retno ke Taliban: Kepercayaan Tidak Jatuh dari LangitCuplikan suasana di wilayah yang dikuasai Taliban. twitter.com/pagossman

Hal ketiga yang disampaikan Retno yakni bahwa bantuan ekonomi dan pembangunan untuk Afghanistan penting, karena pembangunan ekonomi harus mulai dipikirkan. Namun Retno juga menekankan bahwa penting bagi Taliban untuk memenuhi janji-janjinya.

Retno menyebut pemenuhan janji tersebut atau pemenuhan komitmen tersebut akan menciptakan enabling environment bagi dukungan internasional terhadap pembangunan ekonomi Afghanistan. Ia juga menekankan bahwa humanitarian assistance saja tidak cukup untuk Taliban.

“Kalau hanya berhenti di human assistance maka perlu mulai dipikirkan mengenai isu pembangunan,” katanya.

Selanjutnya, Retno juga meminta Taliban untuk membangun kepercayaan dengan dunia internasional.

“Saya sampaikan trust atau kepercayaan ini tidak jatuh dari langit namun harus dibangun dan dipelihara. Trust akan tercipta apabila Taliban melakukan langkah maju dan memenuhi semua komitmen yang telah disampaikan pada Agustus tahun lalu. Inilah yang saya sampaikan di dalam pertemuan mengenai Afghanistan,” ujar Retno.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya