Singapura Sumbangkan 100 Ribu Dosis Pfizer ke Johor Malaysia

Malaysia juga dapat vaksin SinoPharm dari UAE

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Singapura akan menyumbangkan lebih dari 100 ribu dosis vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech ke negara bagian Malaysia, Johor. Hal tersebut diungkapkan Ketua Menteri Malaysia, Hasni Mohammad, Senin (6/9/2021).

“Sebagai tanda hubungan erat antara negara bagian Johor dan Singapura, Pemerintah Singapura menyumbangkan 20.000 dosis vaksin Sinovac pada 29 Juli 2021,” ujar Hasni dilansir Channel News Asia.

“Dalam jangka pendek, Pemerintah Singapura akan menyumbangkan 100.640 dosis vaksin Pfizer kepada pemerintah negara bagian Johor,” tambahnya.

Baca Juga: Lokasi Vaksinasi dengan Vaksin Pfizer di DKI, untuk 12 Tahun ke Atas

1. Malaysia juga terima sumbangan vaksin dari UEA

Singapura Sumbangkan 100 Ribu Dosis Pfizer ke Johor MalaysiaLogo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Hasni juga mengatakan pemerintah negara bagian Malaysia telah menerima 300 ribu dosis vaksin COVID-19 buatan SinoPharm. Vaksin itu disumbangkan oleh Uni Emirat Arab (UEA).

Hasni pun mengucapkan terima kasih kepada Hishammuddin Hussein, mantan menteri luar negeri Malaysia, atas upayanya dalam memperoleh dan memfasilitasi proses penerimaan vaksin. Hishammuddin sekarang menjabat menteri pertahanan di kabinet yang dipimpin oleh Ismail Sabri Yaakob.

2. Vaksin penting untuk lawan pandemik

Singapura Sumbangkan 100 Ribu Dosis Pfizer ke Johor MalaysiaKotak-kotak berisi vaksin Pfizer BioNTech COVID-19 dipersiapkan untuk dikirim di pabrik produksi Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (13/12/2020) (ANTARA FOTO/Morry Gash/Pool via REUTERS)

Hasni mengatakan vaksin adalah komponen penting dalam strategi Johor agar bisa keluar dari pandemik COVID-19.

Oleh karena itu, pemerintah negara bagian telah menetapkan target untuk memastikan bahwa 100 persen populasi orang dewasanya akan menerima satu dosis vaksin pada 16 September. Sedangkan, dosis kedua pada minggu ketiga Oktober.

Menurut Komite Khusus Malaysia untuk Pasokan Vaksin COVID-19, sebanyak 53,5 persen populasi orang dewasa Johor telah divaksinasi penuh pada Minggu (5/9/2021). Sementara, 84,3 persen populasi orang dewasanya telah menerima setidaknya satu dosis.

Hasni menambahkan, antara 1 Maret sampai 5 September, Johor telah menerima lebih dari 4,7 juta dosis vaksin dari program imunisasi nasional. Rinciannya sekitar 2,4 juta dosis Pfizer, sekitar 1,8 juta Sinovac dan sekitar 410 ribu dosis AstraZeneca.

Pada 6 Juli, dilaporkan penguasa Johor Ibrahim Iskandar telah menerima 20 ribu dosis vaksin Sinovac.

“Kami sedang bekerja untuk mendapatkan lebih banyak dosis Sinovac dan Pfizer-BioNTech dalam waktu dekat. Kami berharap pemerintah dan menteri dapat membantu kami dan mendistribusikan lebih banyak dosis vaksin kepada masyarakat. Saatnya beraksi. Melayani rakyat,” tulisnya di Facebook pada saat itu.

Baca Juga: Pemprov DKI: Vaksin Moderna dan Pfizer Terbuka Bagi Umum

3. Upaya Johor tingkatkan pasokan vaksin

Singapura Sumbangkan 100 Ribu Dosis Pfizer ke Johor MalaysiaProses pembuatan vaksin COVID-19 oleh Pfizer (Facebook.com/Pfizer)

Ketika diwawancarai CNA pada 31 Mei, menteri utama Malaysia mengatakan pemerintah negara bagian ingin meningkatkan pasokan vaksin Johor melalui berbagai saluran, termasuk dengan pengadaan dari Singapura.

Bulan lalu, Singapura mengumumkan akan menyumbangkan 100 ribu dosis vaksin Moderna ke Brunei. Hal itu sebagai bagian dari kerja sama bilateral mengatasi pandemik yang sedang berlangsung.

Pekan lalu, juga diumumkan Singapura akan mengirim 500 ribu dosis vaksin Pfizer ke Australia sebagai bagian dari perjanjian berbagi dosis. Berdasarkan kesepakatan itu, Australia akan mengirim jumlah vaksin yang sama kembali ke Singapura pada Desember.

Johor adalah salah satu negara bagian yang secara konsisten melaporkan peningkatan harian empat digit dalam kasus COVID-19. Jumlah kasus dalam 14 hari terakhir berjumlah sekitar 28 ribu di negara bagian selatan.

Secara keseluruhan, Malaysia telah mencatat 1,84 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 18 ribu kematian sejak awal pandemik.

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya